Bukan hanya itu, pihaknya juga akan tetap melakukan melakukan pengawasan terhadap jalannya tahapan mulai dari distribusi logistik, proses pembentukan TPS, proses pemungutan, perhitungan hingga rekapitulasi suara. “Dan juga monitoring hasil perolehan suara di operator Situng dengan menscan C-1 ke KPU RI maksimal dua hari setelah pemungutan suara,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/2).
Mulia optimis bahwa scan atau upload C1 ini bisa maksimal dan bisa cepat diunggah terlebih lagi infrastruktur di kedua daerah yakni Tapteng yang terdiri dari 22 kecamatan dan 5 kecamatan di Tebingtinggi cukup mumpuni. “Di Siantar kemarin pukul 9 malam sudah selesai uploadnya,” terangnya.
Dalam kesempatan ini, Mulia mengatakan bahwa distibusi logistik Pilkada di kedua daerah tersebut berjalan lancar. Pada H-2 di Tapteng, logistik sudah disalurkan dari KPU Tapteng ke PPK (kecamatan).
Sedangkan di Tebingtinggi, distribusi logistik akan disalurkan dari KPU pada H-1. Perbedaan ini dikarenakan medan di Tapteng dengan 22 kecamatan lebih sulit dibandingkan dengan Tebingtinggi yang hanya 5 kecamatan.
Di Tapteng, Panwas Tapteng diketahui telah melayangkan surat terkait indikasi pemilih ganda di DPT Pilkada Tapteng. Menurut Mulia, hal itu sudah ditindaklanjuti dengan dilakukan pengecekan. Data yang diserahkan Panwas telah dibagi ke ke PPK dan PPS untuk dilakukan pengecekan.
Anggota KPU Sumut Benget Silitonga menginstruksikan kepada Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) agar menarik seluruh formulir C6 atau undangan memilih yang belum atau tidak tersampaikan kepada pemilih, ke kantor lurah setempat.
“Kami minta seluruh formulir (C-6) yang tidak terbagikan agar dikumpulkan dan kita minta dibuat berita acara penarikan supaya formulir itu tidak disalahgunakan. Jadi sehari menjelang Pilkada serentak Rabu 15 Februari 2017 semua formulir C6 sudah ada di kantor lurah supaya berseliweran di lapangan,”ucapnya menambahkan.
Sementara, Pj Wali Kota Tebingtinggi OK Zulkarnain meminta Panwascam dan Panwas TPS agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan bertanggung jawab secara profesional demi suksesnya pilkada Kota Tebingtinggi. Harapan ini disampaikannya saat mengahdiri Apel Siaga Panwas dalam rangka simulasi pengawasan pungut hitung pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tebingtinggi tahun 2017 yang dipimpin Komisioner Bawaslu Sumut, Aulia Andri di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (13/2).
Zulkarnain percaya, para personel Bawaslu dan Panwas merupakan orang-orang pilihan yang dipilih berdasarkan seleksi sebelumnya. “Untuk itu, kita berharap setiap pengambilan keputusan dilakukan secara profesional dengan pemikiran yang cerdas dan tegas dengan mempertimbangkan segala resiko dampak positif maupun negatifnya karena kita semua ingin pilkada Tebingtinggi berjalan dalam suasana aman, tentram, damai serta kondusif,” katanya.