SUMUTPOS.CO – Sudahkan anda menonton film Don Jon” Film yang dibintangi oleh Joseph Gordon-Levitt dan Scarlett Johansson tersebut bercerita tentang seorang pria yang ketagihan menonton film porno hingga selalu merasa tidak puas jika berhubungan seks dengan pasangannya. Ternyata, ahli mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi.
Impotensi atau disfungsi ereksi seringkali dikaitkan dengan kebiasaan merokok atau minum alkohol. Tidak jarang pula kelainan pada seksual pria tersebut diakibatkan karena stres atau beban pikiran yang berat. Namun ternyata, video porno juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Ursula Ofman, Psy.D, psikolog klinis dan ahli terapi seks mengatakan video porno memang menginspirasi dan memotivasi pria untuk melakukan hubungan seks. Namun jika terlalu sering menonton video porno sendirian, masturbasi yang dilakukan pun akan menjadi lebih sering. Hal inilah yang menyebabkan pria mengalami disfungsi ereksi.
“Jika anda terlalu sering menonton video porno dan masturbasi, anda bisa saja kehilangan minat untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan,” kata Ofman, seperti dilansir laman Men’s Health, Rabu (12/3).
Jika terlalu sering menonton video porno sambil masturbasi, otak dan tubuh anda akan mengalami perubahan pada rangsangan seksual. Jika dibiarkan, otak hanya akan menerima rangsangan seksual dari tangan dan juga gambar atau video di depan anda.
“Jika hal itu terus dilakukan, anda akan benar-benar kehilangan rangsangan seksual terhadap lawan jenis anda,” katanya lebih lanjut.
Namun jika anda sudah menikah, tidak ada salahnya untuk berbagi atau menonton video porno bersama pasangan anda. Wanita merasa lebih puas dengan hubungan pernikahan yang mereka miliki jika suaminya cenderung terbuka atau tidak menutup-nutupi konsumsi konten pornonya kepada sang istri.
“Menyembunyikan kebiasaan semacam itu akan membuat seorang wanita merasa seperti dicurangi. Sebaliknya jika anda terbuka padanya ini akan membantunya merasa yakin tengah berada dalam sebuah hubungan yang secure dan jujur,” kata peneliti Marley N. Resch, M.Sc.(fny/jpnn)