MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pengamat politik menyebut bakal ada pecah kongsi (pekong) jilid III antara Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu). Pekong itu terjadi dikarenakan ada pihak-pihak yang menghambat pelantikan Wagubsu.
Hari pertama bekerja sebagai Wagub Sumut, Nurhajizah Marpaung diperkenalkan kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) oleh Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Kantor Gubernur Sumut, Senin (13/3). Kerja kepemimpinan setahun ke depan akan dibelah dua untuk mempercepat pelaksanaan program.
“Program kami yang pasti membantu Bapak Gubernur semaksimal mungkin. Kalau selama ini terkesan beliau datang terlambat, karena satu hari bisa tujuh kegiatan, belum lagi macet, sekarang sudah bisa dibagi-bagi tugasnya. Coba ini (menunjukkan halaman buku) dikerjakan semua, tentu lambat. Tapi kalau dibelah dua saya kerjakan, ada tiga Bapak Gubernur yang kerjakan, lebih mudah kan?” beber Nurhajizah.
Untuk komunikasi dengan Gubernur Sumut, Nurhajizah meyakini, semua akan berjalan dengan baik. Apalagi dengan posisinya sebagai seorang perempuan yang menegaskan komitmen untuk memimpin Sumut, membantu Gubernur hingga tahun depan. “Saya masih menunggu pertemuan dengan beliau, mau memohon arahan, karena tadi (kemarin, red) tidak sempat,” jelasnya.
Untuk pembagian tugas, ia mengaku belum mendapat penjelasan lengkap perihal apa saja yang jadi pekerjaannya. Meskipun secara umum, menurutnya sudah ada gambaran tugas pokok dan fungsi (tupoksi) saat pertemuan perdananya bersama SKPD jajaran.
“Tupoksinya sudah, tapi kan ada hal yang saya mau dengar juga,” jelas Nurhajizah, seraya mengatakan, masih menunggu pembagian tugas yang lebih detail melalui rencana pertemuan khusus dengan Gubernur Sumut.
Untuk tugas Gubernur dan Wakil Gubernur, sambung Nurhajizah, hampir sama. Sebab menurutnya kedua pemimpin ini harusnya merupakan satu bagian yang tak terpisahkan. “Sama saja kan, karena satu kotak. Gubernur dan wagub, kan sama, hanya style-nya beda,” sebutnya.