25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tahun Penguatan Komitmen Pengelolaan Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat

Foto: Martabe for Sumut Pos
Anak-anak beraktivitas di Taman Baca Anak (TBA). Pada 2016, PT Agincourt Resources menambah satu TBA, sehingga total terdapat 14 TBA di Batangtoru, Tapanuli Selatan. Tercatat, ada lebih dari 74.000 kunjungan ke TBA pada tahun lalu.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources sebagai pengelola Tambang Emas Martabe menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2016. Ini merupakan tahun ketiga penerbitan laporan keberlanjutan yang merupakan refleksi langsung dari nilai-nilai perusahaan GREAT yakni Growth, Respect, Excellence, Action dan Transparency.

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menuturkan, kesuksesan jangka panjang Tambang Emas Martabe sangat bergantung pada dukungan dan kepercayaan dari komunitas, baik masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya di sekitar wilayah operasional tambang.

“Kepercayaan dan dukungan ini sangat bergantung pada seberapa baik kami mengantisipasi dampak dari operasional tambang. Kehadiran kami harus mampu memberikan dampak positif jangka panjang kepada para pemangku kepentingan. Dengan kata lain, semua sangat bergantung pada seberapa baik dan efektif kami mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan,” jelas Tim Duffy, pada Kamis, 13 Juli 2017.

Sepanjang tahun lalu, Tambang Emas Martabe terus membuat progres signifikan untuk pembangunan dan pengembangan berkelanjutan. Pencapaian di beberapa sektor pun diperoleh seperti untuk keselamatan, proteksi lingkungan, pengembangan masyarakat dan dampak ekonomi.

Dari sisi performa keselamatan, selama 2016, Tambang Emas Martabe berhasil mencatatkan tidak ada kecelakaan kerja. Pengembangan sistem manajemen keselamatan Tambang Emas Martabe terus dilakukan, bahkan telah mendapatkan skor 91% SMKP Minerba atau setara dengan peringkat Emas. Kendati demikian, Tambang Emas Martabe menyadari sepenuhnya bahwa risiko terjadinya kecelakaan tidak pernah dapat dieliminasi. Oleh karena itu, pengelolaan sistem manajemen keselamatan harus terus ditingkatkan.

Untuk performa pengelolaan lingkungan, Tambang Emas Martabe membukukan penguatan kinerja pada tahun lalu. Untuk kedua kalinya berturut-turut, perusahaan diganjar peringkat Biru PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Untuk rehabilitasi lahan operasional, Tambang Emas Martabe telah melakukannya terhadap total 12,1 hektare lahan. Total bibit pohon yang telah ditanam yakni 4.653 dan terdapat sisa 2.696 bibit pohon.

“Kami pun terus meningkatkan dukungan pengembangan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk bekerja di Tambang Emas Martabe. Sejak awal proyek, perusahaan menargetkan mempekerjakan 70% tenaga kerja lokal untuk penempatan site. Pada akhir tahun lalu, terdapat total 1.672 pekerja lokal atau sudah mencapai 70,4%,” tambah Tim Duffy.

Hingga akhir tahun lalu, PT Agincourt Resources mempekerjakan 730 orang di Tambang Emas Martabe dan 29 orang di kantor pusat, di Jakarta. Sebagai tambahan, 1.615 karyawan kontraktor dipekerjakan di Tambang Emas Martabe sehingga total terdapat 2.374 orang yang bekerja di site. Perusahaan juga memiliki komitmen untuk keberagaman gender dengan target 25% perempuan pada akhir 2019. Adapun, pada akhir 2016, total tenaga kerja perempuan mencapai 16%, atau naik 3% dari 2015.

Foto: Martabe for Sumut Pos
Anak-anak beraktivitas di Taman Baca Anak (TBA). Pada 2016, PT Agincourt Resources menambah satu TBA, sehingga total terdapat 14 TBA di Batangtoru, Tapanuli Selatan. Tercatat, ada lebih dari 74.000 kunjungan ke TBA pada tahun lalu.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources sebagai pengelola Tambang Emas Martabe menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2016. Ini merupakan tahun ketiga penerbitan laporan keberlanjutan yang merupakan refleksi langsung dari nilai-nilai perusahaan GREAT yakni Growth, Respect, Excellence, Action dan Transparency.

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menuturkan, kesuksesan jangka panjang Tambang Emas Martabe sangat bergantung pada dukungan dan kepercayaan dari komunitas, baik masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya di sekitar wilayah operasional tambang.

“Kepercayaan dan dukungan ini sangat bergantung pada seberapa baik kami mengantisipasi dampak dari operasional tambang. Kehadiran kami harus mampu memberikan dampak positif jangka panjang kepada para pemangku kepentingan. Dengan kata lain, semua sangat bergantung pada seberapa baik dan efektif kami mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan,” jelas Tim Duffy, pada Kamis, 13 Juli 2017.

Sepanjang tahun lalu, Tambang Emas Martabe terus membuat progres signifikan untuk pembangunan dan pengembangan berkelanjutan. Pencapaian di beberapa sektor pun diperoleh seperti untuk keselamatan, proteksi lingkungan, pengembangan masyarakat dan dampak ekonomi.

Dari sisi performa keselamatan, selama 2016, Tambang Emas Martabe berhasil mencatatkan tidak ada kecelakaan kerja. Pengembangan sistem manajemen keselamatan Tambang Emas Martabe terus dilakukan, bahkan telah mendapatkan skor 91% SMKP Minerba atau setara dengan peringkat Emas. Kendati demikian, Tambang Emas Martabe menyadari sepenuhnya bahwa risiko terjadinya kecelakaan tidak pernah dapat dieliminasi. Oleh karena itu, pengelolaan sistem manajemen keselamatan harus terus ditingkatkan.

Untuk performa pengelolaan lingkungan, Tambang Emas Martabe membukukan penguatan kinerja pada tahun lalu. Untuk kedua kalinya berturut-turut, perusahaan diganjar peringkat Biru PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Untuk rehabilitasi lahan operasional, Tambang Emas Martabe telah melakukannya terhadap total 12,1 hektare lahan. Total bibit pohon yang telah ditanam yakni 4.653 dan terdapat sisa 2.696 bibit pohon.

“Kami pun terus meningkatkan dukungan pengembangan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk bekerja di Tambang Emas Martabe. Sejak awal proyek, perusahaan menargetkan mempekerjakan 70% tenaga kerja lokal untuk penempatan site. Pada akhir tahun lalu, terdapat total 1.672 pekerja lokal atau sudah mencapai 70,4%,” tambah Tim Duffy.

Hingga akhir tahun lalu, PT Agincourt Resources mempekerjakan 730 orang di Tambang Emas Martabe dan 29 orang di kantor pusat, di Jakarta. Sebagai tambahan, 1.615 karyawan kontraktor dipekerjakan di Tambang Emas Martabe sehingga total terdapat 2.374 orang yang bekerja di site. Perusahaan juga memiliki komitmen untuk keberagaman gender dengan target 25% perempuan pada akhir 2019. Adapun, pada akhir 2016, total tenaga kerja perempuan mencapai 16%, atau naik 3% dari 2015.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/