28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Empat Tokoh Sumut Dianugerahi Tanda Jasa Presiden

Agus Wahyudi / JAWA POS BERI UCAPAN: Presiden Joko Widodo memberi ucapan selamat kepada Goenawan Soesatyo Muhammad, sastrawan budayawan, yang didampingi cucunya Kiara.  Amartya Muhammad, di Istana Merdeka kemarin, 13/8. Goenawan mendapat penganugrahan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma, berdasarkan Keputusan Presiden nomor 86/TK/tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015. Foto;
Agus Wahyudi / JAWA POS
BERI UCAPAN: Presiden Joko Widodo memberi ucapan selamat kepada Goenawan Soesatyo Muhammad, sastrawan budayawan, yang didampingi cucunya Kiara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Presiden Joko Widodo menganugerahi 54 tokoh nasional dengan tanda kehormatan bintang jasa. Dari jumlah tersebut empat di antaranya tokoh berdarah Sumatera Utara yang dinilai memiliki pengabdian dan berjasa luarbiasa bagi bangsa dan negara.

Masing-masing tokoh politik nasional Sabam Sirait, mantan utusan khusus Presiden untuk penanggulangan kemiskinan Harbrinderjit Singh Dilon, pengembang budaya moderat Harun Nasution dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.

Sabam, Dilon, dan Harun dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Utama. Sementara Husni Kamil Manik dianugerahi penghargaan Bintang Penegak Demokrasi Utama.

Atas penghargaan ini Sabam mengucapkan terima kasih pada negara. Selain itu ia juga menyampaikan harapan pada Presiden agar tetap jujur dan bekerja keras dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Saya berharap saudara Jokowi sukses melakukan tugasnya. Saya kenal baik dengan beliau, boleh cari uang, tapi merampok negara tidak boleh. Mudah-mudahan Jokowi berbuat baik dan semua menteri-menterinya bahkan gubernur dan bupati jujur dan hidup jujur untuk membangun bangsa ini,” ujar Sabam seusai menerima tanda jasa, di Jakarta, Kamis (13/8).

Menurut mantan anggota DPR kelahiran Tanjungbalai, 13 Oktober 1936 ini, kejujuran dan kerja keras sangat penting. Sebab jika tidak, Indonesia tak mungkin dapat mengejar pencapaian pembangunan yang diraih Thailand dan Malaysia.

“Semua bekerja dengan keras dengan baik dan bertanggung jawab, maka kita akan mengejar Jepang dan Korea. Indonesia negara yang maju dan ini hanya mungkin jadi seperti China lebih maju dari sekarang, karena mereka berani menembak koruptornya,” ujar Sabam.

Selain empat tokoh asal Sumut, terdapat 50 tokoh nasional lain yang memperoleh bintang penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Presiden juga memberi penghargaan bentuk lainnya kepada tokoh-tokoh di Indonesia. (gir/azw)
Untuk penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana terdapat nama  Hamdan Zoelva (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (mantan Panglima TNI), Jenderal Pol (Purn) Sutanto (mantan Kepala Polri), Jenderal Pol (Purn) Bimantoro (mantan Kepala Polri).

Penghargaan Bintang Mahaputra Utama dianugerahkan pada Achmad Sodiki (mantan hakim MK), Hardjono (mantan hakim MK), Ahmad Fadli Sumadi (mantan Hakim MK), Muhammad Alim (hakim MK), Laksamana TNI (Purn) Marsetio (mantan Kepala Staf Angkatan Laut), Marsekal TNI (purn) Ida Bagus Putu Dunia (mantan Kepala Staf Angkatan Udara)
Kemudian Busyro Muqoddas (mantan Ketua Komisi Yudisial dan pemimpin KPK), Haryono Umar (mantan komisioner KPK), Tahir Saimima (mantan komisioner Komisi Yudisial), Mustofa Abdullah (mantan anggota Komisi Yudisial), Zainal Arifin (mantan anggota Komisi Yudisial), Soekotjo Soeparto (mantan anggota Komisi Yudisial).

Agus Wahyudi / JAWA POS BERI UCAPAN: Presiden Joko Widodo memberi ucapan selamat kepada Goenawan Soesatyo Muhammad, sastrawan budayawan, yang didampingi cucunya Kiara.  Amartya Muhammad, di Istana Merdeka kemarin, 13/8. Goenawan mendapat penganugrahan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma, berdasarkan Keputusan Presiden nomor 86/TK/tahun 2015 tanggal 7 Agustus 2015. Foto;
Agus Wahyudi / JAWA POS
BERI UCAPAN: Presiden Joko Widodo memberi ucapan selamat kepada Goenawan Soesatyo Muhammad, sastrawan budayawan, yang didampingi cucunya Kiara.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Presiden Joko Widodo menganugerahi 54 tokoh nasional dengan tanda kehormatan bintang jasa. Dari jumlah tersebut empat di antaranya tokoh berdarah Sumatera Utara yang dinilai memiliki pengabdian dan berjasa luarbiasa bagi bangsa dan negara.

Masing-masing tokoh politik nasional Sabam Sirait, mantan utusan khusus Presiden untuk penanggulangan kemiskinan Harbrinderjit Singh Dilon, pengembang budaya moderat Harun Nasution dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.

Sabam, Dilon, dan Harun dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputra Utama. Sementara Husni Kamil Manik dianugerahi penghargaan Bintang Penegak Demokrasi Utama.

Atas penghargaan ini Sabam mengucapkan terima kasih pada negara. Selain itu ia juga menyampaikan harapan pada Presiden agar tetap jujur dan bekerja keras dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Saya berharap saudara Jokowi sukses melakukan tugasnya. Saya kenal baik dengan beliau, boleh cari uang, tapi merampok negara tidak boleh. Mudah-mudahan Jokowi berbuat baik dan semua menteri-menterinya bahkan gubernur dan bupati jujur dan hidup jujur untuk membangun bangsa ini,” ujar Sabam seusai menerima tanda jasa, di Jakarta, Kamis (13/8).

Menurut mantan anggota DPR kelahiran Tanjungbalai, 13 Oktober 1936 ini, kejujuran dan kerja keras sangat penting. Sebab jika tidak, Indonesia tak mungkin dapat mengejar pencapaian pembangunan yang diraih Thailand dan Malaysia.

“Semua bekerja dengan keras dengan baik dan bertanggung jawab, maka kita akan mengejar Jepang dan Korea. Indonesia negara yang maju dan ini hanya mungkin jadi seperti China lebih maju dari sekarang, karena mereka berani menembak koruptornya,” ujar Sabam.

Selain empat tokoh asal Sumut, terdapat 50 tokoh nasional lain yang memperoleh bintang penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Presiden juga memberi penghargaan bentuk lainnya kepada tokoh-tokoh di Indonesia. (gir/azw)
Untuk penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana terdapat nama  Hamdan Zoelva (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (mantan Panglima TNI), Jenderal Pol (Purn) Sutanto (mantan Kepala Polri), Jenderal Pol (Purn) Bimantoro (mantan Kepala Polri).

Penghargaan Bintang Mahaputra Utama dianugerahkan pada Achmad Sodiki (mantan hakim MK), Hardjono (mantan hakim MK), Ahmad Fadli Sumadi (mantan Hakim MK), Muhammad Alim (hakim MK), Laksamana TNI (Purn) Marsetio (mantan Kepala Staf Angkatan Laut), Marsekal TNI (purn) Ida Bagus Putu Dunia (mantan Kepala Staf Angkatan Udara)
Kemudian Busyro Muqoddas (mantan Ketua Komisi Yudisial dan pemimpin KPK), Haryono Umar (mantan komisioner KPK), Tahir Saimima (mantan komisioner Komisi Yudisial), Mustofa Abdullah (mantan anggota Komisi Yudisial), Zainal Arifin (mantan anggota Komisi Yudisial), Soekotjo Soeparto (mantan anggota Komisi Yudisial).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/