MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tepat pukul 19.54, Bupati Batubara OK Arya keluar dari gedung Dit Reskrimsus Poldasu. Dia menjadi orang yang pertama kali meninggalkan gedung itu. OK Arya mengenakan pakaian putih, bercelana hitam dengan sebuah tas menyelempang di bahunya.
Keluar dari gedung Dit Reskrimsus Poldasu, OK Arya diiringi sejumlah petugas menuju parkiran mobil. Tak banyak kata-kata yang keluar dari mulutnya ketika awak media menanyai seputar kasus yang dialaminya. Dia hanya terdiam menunduk ketika dibawa masuk ke dalam mobil minibus warna hitam.
Menyusul OK Arya, seorang laki-laki etnis Tionghoa. Informasi diperoleh, lelaki itu bernama Ayen, pengusaha jual beli mobil diduga pemilik showroom AJM di Jalan Nibung. Ayen dibawa petugas KPK, berbeda mobil dengan OK Arya. Ayen turut ditangkap, lantaran OK Arya menitipkan uang diduga hasil suap sejumlah proyek di Dinas PU Batubara senilai Rp8 miliar kepadanya.
Selanjutnya, lima orang lagi beriringan keluar dari gedung Dit Reskrimsus Poldasu. Informasinya tiga diantaranya adalah saksi-saksi sementara satu diantaranya Kadis PU Batubara Helman Herdadi.
Tampak juga Kasubdit III/Tipikor Poldasu AKBP Putu Yudha yang sebelumnya menyebut tidak tahu menahu soal peminjaman ruang kantornya, mengawal turunnya tim KPK. “Ini mereka mau dibawa ke Jakarta,” katanya.
Sekira pukul 20.40, rombongan OK Arya dan petugas KPK tiba di Bandara Kualanamu untuk diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat Maskapai Batik Air ID 6893 KNIA-JKT sekira Pukul 21.40 WIB. Untuk menghindari kejaran media, OK Arya cs digelandang terpisah.
Menurut Pantauan Sumut Pos ,OK Arya Zulkarnaen dikawal dua orang petugas KPK menuju pemeriksaan di Security Chek Poin (SCP), lantai dua Bandara Kualanmu. Setelah melewati pemeriksaan ,OK Arya Zulkarnaen dengan santai menghadapi awak media yang telah menunggunya. Sembari berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan, OK Arya melayani beberapa pertanyaan wartawan.
OK Arya mengaku tidak tahu dalam kasus apa dia diboyong KPK ke Jakarta. ”Saya tidak tahu kenapa KPK membawa saya,” katanya.
Bahkan dia mengaku, hanya dirinya yang diboyong ke Jakarta oleh petugas KPK. “Cuma saya sendiri yang dibawa KPK , tidak ada lagi,” tandas OK Arya. Sementara informasi yang dihimpun dari counter Maskapai Batik Air, OK Arya dibawa KPK bersama enam rekannya yakni Sujendi, Maringan, Helman, Saiful, Adam Sopian, serta Hairil. (dvs/mag-2/adz)