30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Ini Progress Bandara Silangit Jelang Diresmikan jadi Bandara International

Presiden Jokowi dan rombongan disambut di Bandara Silangit, Sumatera Utara (1/3/2016).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode Januari-September 2016 dengan jumlah penumpang 89.111, maka tercatat jumlah pertumbuhan penumpang di Silangit meningkat mencapai 216%. Proyeksi tahun 2017 Bandara Silangit akan dapat menerima 250.000 penumpang dengan asumsi penambahan frekwensi dari maskapai eksisting dan pembukaan jalur-jalur penerbangan baru dari beberapa maskapai seperti Citilink dan Lion Group.

“Citilink saat ini sedang menyiapkan penerbangan reguler baru yang akan melayani jalur Halim Perdanakusuma-Silangit langsung menggunakan pesawat Airbus A320 dan akan di launching pada tanggal 28 Oktober 2017,” kata Arie Prasetyo.

PT Angkasa Pura II (Persero) dan AirNav Indonesia Bandara Silangit juga angkat bicara. Bandara Silangit saat ini akan memiliki panjang runway 2650×30 meter dengan target nilai PCN 50. Sampai dengan akhir tahun pelebaran landasan pacu akan ditambahkan sampai dengan 45 meter.

“Kapasitas Bandara baru saat ini dapat menampung sampai dengan 500 ribu penumpang per tahun. Dengan kondisi ini, Bandara Silangit segera akan dapat didarati oleh jenis pesawat Airbus A320 dan Boeing 737-800 yang banyak digunakan oleh maskapai di Asia Tenggara dan juga dunia,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Dari sisi CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) sebagai Bandara Internasional juga mendapatkan dukungan dari Kementerian terkait. Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea Cukai telah menetapkan area Kepabeanan di Silangit.

Kementerian Hukum dan Ham melalui Ditjen Imigrasi telah menetapkan Silangit sebagai tempat pemeriksaan Imigrasi. Demikian juga dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan peralatan dan petugas (SDM) untuk pemeriksaan Karantina Kesehatan, Produk Pertanian dan Ikan di Bandara Silangit.

Awaluddin menyebut, success story Bandara Silangit menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur yang baik dapat menjadi prioritas yang didorong di depan, yang diikuti oleh pertumbuhan demand yang progresif. Atau dengan kata lain supply creates demand.

“Dibukanya Bandara Silangit sebagai gerbang masuk wisatawan internasional selain menambah angka kunjungan juga diharapkan akan meningkatkan Trade dan Investment di Kawasan Danau Toba,” ujar pria yang akrab disapa Awal itu.

Mendengar hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pengembangan pariwisata Danau Toba harus dilakukan melalui kerja bersama dan sinergi berbagai pihak atau dengakan kata lain harus Indonesia Incorporated.

“Hanya Indonesia Incorporated yang bisa membuat semua lini bergerak untuk tujuan yang sama. Presiden Joko Widodo sudah sering mengingatkan bahwa DNA bangsa ini adalah creative industry yang di dalamnya ada pariwisata,” pungkas Arief Yahya. (rel)

Presiden Jokowi dan rombongan disambut di Bandara Silangit, Sumatera Utara (1/3/2016).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode Januari-September 2016 dengan jumlah penumpang 89.111, maka tercatat jumlah pertumbuhan penumpang di Silangit meningkat mencapai 216%. Proyeksi tahun 2017 Bandara Silangit akan dapat menerima 250.000 penumpang dengan asumsi penambahan frekwensi dari maskapai eksisting dan pembukaan jalur-jalur penerbangan baru dari beberapa maskapai seperti Citilink dan Lion Group.

“Citilink saat ini sedang menyiapkan penerbangan reguler baru yang akan melayani jalur Halim Perdanakusuma-Silangit langsung menggunakan pesawat Airbus A320 dan akan di launching pada tanggal 28 Oktober 2017,” kata Arie Prasetyo.

PT Angkasa Pura II (Persero) dan AirNav Indonesia Bandara Silangit juga angkat bicara. Bandara Silangit saat ini akan memiliki panjang runway 2650×30 meter dengan target nilai PCN 50. Sampai dengan akhir tahun pelebaran landasan pacu akan ditambahkan sampai dengan 45 meter.

“Kapasitas Bandara baru saat ini dapat menampung sampai dengan 500 ribu penumpang per tahun. Dengan kondisi ini, Bandara Silangit segera akan dapat didarati oleh jenis pesawat Airbus A320 dan Boeing 737-800 yang banyak digunakan oleh maskapai di Asia Tenggara dan juga dunia,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Dari sisi CIQ (Custom, Immigration, Quarantine) sebagai Bandara Internasional juga mendapatkan dukungan dari Kementerian terkait. Kementerian Keuangan melalui Ditjen Bea Cukai telah menetapkan area Kepabeanan di Silangit.

Kementerian Hukum dan Ham melalui Ditjen Imigrasi telah menetapkan Silangit sebagai tempat pemeriksaan Imigrasi. Demikian juga dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan peralatan dan petugas (SDM) untuk pemeriksaan Karantina Kesehatan, Produk Pertanian dan Ikan di Bandara Silangit.

Awaluddin menyebut, success story Bandara Silangit menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur yang baik dapat menjadi prioritas yang didorong di depan, yang diikuti oleh pertumbuhan demand yang progresif. Atau dengan kata lain supply creates demand.

“Dibukanya Bandara Silangit sebagai gerbang masuk wisatawan internasional selain menambah angka kunjungan juga diharapkan akan meningkatkan Trade dan Investment di Kawasan Danau Toba,” ujar pria yang akrab disapa Awal itu.

Mendengar hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pengembangan pariwisata Danau Toba harus dilakukan melalui kerja bersama dan sinergi berbagai pihak atau dengakan kata lain harus Indonesia Incorporated.

“Hanya Indonesia Incorporated yang bisa membuat semua lini bergerak untuk tujuan yang sama. Presiden Joko Widodo sudah sering mengingatkan bahwa DNA bangsa ini adalah creative industry yang di dalamnya ada pariwisata,” pungkas Arief Yahya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/