SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumut Gus Irawan dikabarkan telah memecat 14 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra kabupatan/kota. Pemecatan yang secara otomatis diikuti dengan pergantian sejumlah Ketua DPC tersebut telah mendapat restu dari DPP, ditandai dengan keluarnya surat-surat keputusan terkait.
Menurut pengamat politik Faisal Riza, kasus tersebut akan berdampak negatif terhadap nasib Partai Gerinda pada Pilkada 2018 di Sumut.
“Kasus perombakan kepengurus itu tidak membantu Gerindra dalam kesolidan. Sebab dalam suasana pendaftaran peserta pemilu, partai-partai mestinya mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proses tersebut,” katanya kepada wartawan melalui pesan tertulis, Jumat (13/10).
“Sengkarut kepengurusan bisa berdampak buruk dalam kondisi begini,” sambungnya.
Faisal menjelaskan, dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumut 2018, seharusnya partai politik, termasuk Partai Gerinda memperkuat soliditasnya. Bukan malah menciptakan kondisi yang tak kondusif .
“Di sumut ada momentum Pilgubsu 2018 tahapannya membutuhkan konsentrasi dan soliditas partai. Kalau terjadi konflik maka partai ini akan sulit bermain di pilgub,” jelasnya.
Ditambah dengang belum “dimunculkannya” Bakal Calon Gubernur Sumut dari Partai Gerindra, akan semakin membuat kondisi partai tersebut tidak kondusif. “Apa lagi sampai sekarang Gerindra belum memunculkan calon gubernurnya secara definitif,” demikian Faisal. (sfj/jpg/azw)
SUMUTPOS.CO – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumut Gus Irawan dikabarkan telah memecat 14 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra kabupatan/kota. Pemecatan yang secara otomatis diikuti dengan pergantian sejumlah Ketua DPC tersebut telah mendapat restu dari DPP, ditandai dengan keluarnya surat-surat keputusan terkait.
Menurut pengamat politik Faisal Riza, kasus tersebut akan berdampak negatif terhadap nasib Partai Gerinda pada Pilkada 2018 di Sumut.
“Kasus perombakan kepengurus itu tidak membantu Gerindra dalam kesolidan. Sebab dalam suasana pendaftaran peserta pemilu, partai-partai mestinya mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proses tersebut,” katanya kepada wartawan melalui pesan tertulis, Jumat (13/10).
“Sengkarut kepengurusan bisa berdampak buruk dalam kondisi begini,” sambungnya.
Faisal menjelaskan, dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumut 2018, seharusnya partai politik, termasuk Partai Gerinda memperkuat soliditasnya. Bukan malah menciptakan kondisi yang tak kondusif .
“Di sumut ada momentum Pilgubsu 2018 tahapannya membutuhkan konsentrasi dan soliditas partai. Kalau terjadi konflik maka partai ini akan sulit bermain di pilgub,” jelasnya.
Ditambah dengang belum “dimunculkannya” Bakal Calon Gubernur Sumut dari Partai Gerindra, akan semakin membuat kondisi partai tersebut tidak kondusif. “Apa lagi sampai sekarang Gerindra belum memunculkan calon gubernurnya secara definitif,” demikian Faisal. (sfj/jpg/azw)