25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

16 Peluru Aktif Ditemukan di SD Negeri 50 Siantar

SIANTAR-Sebanyak 16 butir peluru aktif kaliber 5,56 mm ditemukan di belakang gedung perpustakaan SDN 122350 atau SDN 50 Jalan Sutomo, Selasa (13/11) pukul 09.00 WIB. Peluru jenis senjata M-16 ini diduga merupakan peninggalan Belanda atau Jepang.

Kepala SDN 122350 Hotlan Manik ditemui di halaman sekolahnya kemarin menyebutkan, saat itu siswa kelas VI sedang mengikuti mata pelajaran muatan lokal tentang pemeliharaan lingkungan. Siswa kelas VI ini dibimbing tiga guru Primadoni Saragih, Dasri Damanik dan Daslan Hutagalung.

Primadoni Saragih lalu meminta kepada siswa kelas VI Michael Sidabutar, untuk mengganti tanah di dalam pot bunga yang ada didepan ruangan kelas VI saat itu. Michael lalu menuangkan tanah di dalam pot. Tiba-tiba saja, dari dalam pot itu keluar 12 butir peluru aktif yang terlihat sudah karatan.

Saat itu, ketiganya tidak terlalu serius menanggapi penemuan peluru ini dan mereka sempat mempermainkan peluru tersebut. Beberapa saat kemudian, Dasri Damanik sedikit khawatir dan menganjurkan agar penemuan peluru ini diberitahukan saja kepadanya sebagai kepala sekolah disana.

Mendengar ini, dia langsung merespon dan meminta kepada ketiga guru ini untuk mengingat asal usul tanah yang ada di dalam pot. Tanah ini dimasukkan ke dalam pot sebulan lalu. Setelah diingat-ingat, tanah yang ada di dalam pot berasal dari belakang gedung perpustakaan, tidak jauh dari lokasi pembakaran sampah.

Dia bersama tiga guru tadi dan beberapa siswa yang lain kembali melakukan penggalian tanah dilokasi tersebut. Alhasil, 4 peluru kembali ditemukan dari dalam tanah disekitar lokasi itu. Sehingga total peluru aktif yang ditemukan berjumlah 16 butir peluru.

Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Daniel Marunduri SIK mengaku sudah mengamankan 16 peluru aktif  itu. (ral/smg)

SIANTAR-Sebanyak 16 butir peluru aktif kaliber 5,56 mm ditemukan di belakang gedung perpustakaan SDN 122350 atau SDN 50 Jalan Sutomo, Selasa (13/11) pukul 09.00 WIB. Peluru jenis senjata M-16 ini diduga merupakan peninggalan Belanda atau Jepang.

Kepala SDN 122350 Hotlan Manik ditemui di halaman sekolahnya kemarin menyebutkan, saat itu siswa kelas VI sedang mengikuti mata pelajaran muatan lokal tentang pemeliharaan lingkungan. Siswa kelas VI ini dibimbing tiga guru Primadoni Saragih, Dasri Damanik dan Daslan Hutagalung.

Primadoni Saragih lalu meminta kepada siswa kelas VI Michael Sidabutar, untuk mengganti tanah di dalam pot bunga yang ada didepan ruangan kelas VI saat itu. Michael lalu menuangkan tanah di dalam pot. Tiba-tiba saja, dari dalam pot itu keluar 12 butir peluru aktif yang terlihat sudah karatan.

Saat itu, ketiganya tidak terlalu serius menanggapi penemuan peluru ini dan mereka sempat mempermainkan peluru tersebut. Beberapa saat kemudian, Dasri Damanik sedikit khawatir dan menganjurkan agar penemuan peluru ini diberitahukan saja kepadanya sebagai kepala sekolah disana.

Mendengar ini, dia langsung merespon dan meminta kepada ketiga guru ini untuk mengingat asal usul tanah yang ada di dalam pot. Tanah ini dimasukkan ke dalam pot sebulan lalu. Setelah diingat-ingat, tanah yang ada di dalam pot berasal dari belakang gedung perpustakaan, tidak jauh dari lokasi pembakaran sampah.

Dia bersama tiga guru tadi dan beberapa siswa yang lain kembali melakukan penggalian tanah dilokasi tersebut. Alhasil, 4 peluru kembali ditemukan dari dalam tanah disekitar lokasi itu. Sehingga total peluru aktif yang ditemukan berjumlah 16 butir peluru.

Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Daniel Marunduri SIK mengaku sudah mengamankan 16 peluru aktif  itu. (ral/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/