27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Paslon Fresh, Pemilih Bergairah

Dengan demikian, kata dia, ekspektasi masyarakat pasti akan besar dibarengi dengan preferensi mereka terhadap tiga pasangan calon tersebut. “Sehingga masyarakat akan cenderung datang ke tempat pemungutan suara,” katanya.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU ini juga tidak melihat, meski pemungutan suara Pilgubsu dilakukan 27 Juni atau seusai libur Idul Fitri, tidak menurunkan minat dan antusias warga datang ke TPS untuk memilih kandidatnya. “Justru itu momen yang tepat karena masyarakat ke TPS bisa sekaligus silahturahmi. Saya optimis dengan alasan pasangan dan kandidat yang bertarung kali ini, angka golput lebih dapat ditekan,” katanya.

Hal senada diungkapkan akademisi dari Universitas Medan Area (UMA) Warjio. Menurut dia, angka golput di edisi Pilgubsu 2018 tidak seperti di 2013 dan 2008. Alasannya, Warjio melihat semua calon akan berlomba untuk mempengaruhi pemilih atau masyarakat. Di samping itu ada semangat untuk perubahan lantaran kandidat yang bertarung terbilang sosok-sosok baru dan relatif muda.

“Ya, betul. Artinya ada semangat dan harapan baru dilihat masyarakat terhadap calon-calon yang bertarung. Saya optimis dan yakin bahwa Pilgubsu kali ini akan menarik, seru dan peminatnya cukup tinggi,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto dan Sekretaris Fraksi Demokrat  DPRD Sumut  Sopar Siburian juga meyakini bahwa Pilgub kali ini akan lebih dinamis dan kontestasi yang akan datang akan menimbulkan gairah tersendiri bagi masyarakat pemilih untuk memberikan hak pilihnya. Bahkan keduanya memprediksi partisipasi pemilih akan mencapai 70 persen dari DPT yang ditetapkan KPU nantinya.

“Tentunya PDIP realistis, karena 2018 ini lebih dinamis. Karena belum mulai saja (pengumuman peserta), suasana sudah sedemikian dinamisnya. Makanya ini harus kita dorong dan jaga agar partisipasi lebih tinggi dibanding 2013 lalu,” kata Soetarto, Minggu (14/1).

Dirinya menyebutkan bahwa faktor yang dapat meyakinkan masyarakat untuk antusias memilih adalah bagaimana paslon khususnya yang mereka usung, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitprus, akan menawarkan program yang baik sehingga memunculkan pewacanaan (diskursus) yang juga dapat diterima warga Sumut.

“Harapan kami bisa menggairahkan masyarakat. Karena soal putra daerah itu kan soal perspektif yang sebenarnya tidak lagi relevan,” sebutnya.

Dengan demikian, kata dia, ekspektasi masyarakat pasti akan besar dibarengi dengan preferensi mereka terhadap tiga pasangan calon tersebut. “Sehingga masyarakat akan cenderung datang ke tempat pemungutan suara,” katanya.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU ini juga tidak melihat, meski pemungutan suara Pilgubsu dilakukan 27 Juni atau seusai libur Idul Fitri, tidak menurunkan minat dan antusias warga datang ke TPS untuk memilih kandidatnya. “Justru itu momen yang tepat karena masyarakat ke TPS bisa sekaligus silahturahmi. Saya optimis dengan alasan pasangan dan kandidat yang bertarung kali ini, angka golput lebih dapat ditekan,” katanya.

Hal senada diungkapkan akademisi dari Universitas Medan Area (UMA) Warjio. Menurut dia, angka golput di edisi Pilgubsu 2018 tidak seperti di 2013 dan 2008. Alasannya, Warjio melihat semua calon akan berlomba untuk mempengaruhi pemilih atau masyarakat. Di samping itu ada semangat untuk perubahan lantaran kandidat yang bertarung terbilang sosok-sosok baru dan relatif muda.

“Ya, betul. Artinya ada semangat dan harapan baru dilihat masyarakat terhadap calon-calon yang bertarung. Saya optimis dan yakin bahwa Pilgubsu kali ini akan menarik, seru dan peminatnya cukup tinggi,” pungkasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto dan Sekretaris Fraksi Demokrat  DPRD Sumut  Sopar Siburian juga meyakini bahwa Pilgub kali ini akan lebih dinamis dan kontestasi yang akan datang akan menimbulkan gairah tersendiri bagi masyarakat pemilih untuk memberikan hak pilihnya. Bahkan keduanya memprediksi partisipasi pemilih akan mencapai 70 persen dari DPT yang ditetapkan KPU nantinya.

“Tentunya PDIP realistis, karena 2018 ini lebih dinamis. Karena belum mulai saja (pengumuman peserta), suasana sudah sedemikian dinamisnya. Makanya ini harus kita dorong dan jaga agar partisipasi lebih tinggi dibanding 2013 lalu,” kata Soetarto, Minggu (14/1).

Dirinya menyebutkan bahwa faktor yang dapat meyakinkan masyarakat untuk antusias memilih adalah bagaimana paslon khususnya yang mereka usung, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitprus, akan menawarkan program yang baik sehingga memunculkan pewacanaan (diskursus) yang juga dapat diterima warga Sumut.

“Harapan kami bisa menggairahkan masyarakat. Karena soal putra daerah itu kan soal perspektif yang sebenarnya tidak lagi relevan,” sebutnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/