27 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Ratusan Ekor Ikan Mati, Sungai Besilam dan Besitang Terpapar Limbah Sawit

bambang/sumut pos
TERCEMAR: Sungai Besilam tampak dipenuhi sampah pasca tercemar limbah PKS.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kondisi tersebut membuat masyarakat dan Kades Besilam, Ibnu Nasyith kecewa, karena telah terulang dan terjadi setiap tahun. Sehingga, warga dan kelestarian alam sangat dirugikan atas dampak buruk limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS). “Ratusan ikan mati karena dampak limbah pabrik kelapa sawit. Kemarin warga saya minta di foto-foto biar dilaporkan lagi. Ini sudah berulangkali, tahun lalu pernah lebih parah,” kata Ibnu Nasyith, Senin (14/1).

Dibeberkan Ibnu, kejadian ini begitu berdampak pada kehidupan nelayan yang menggantungkan hidup untuk makan dan menjual ikan. Selain itu, keberadaan Sungai Besilam sangat penting bagi masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, seperti air minum, mencuci dan memasak.

“Air sungai di sini masih diperlukan masyarakat untuk sehari-hari. Kalau seperti ini, kami merasa dirugikan dan tentunya hal ini sangat mencemari lingkungan,” kata dia diamini masyarakat lainnya. Dirinya juga memaparkan, fenomena matinya puluhan ribu Ikan telah kembali terjadi lagi sejak Rabu (9/1). Padahal, lebih kurang satu tahun yang lalu kejadian serupa lebih parah dari saat ini, tanpa ada penindakan dari Pemkab Langkat mau pun aparat kepolisian Polres Langkat. “Kami berharap pemerintah setempat dan kepolisian mau bertindak, jangan dibiarkan terus menerus seperti ini,” kata dia.

Lanjut Ibnu menjelaskan, pihaknya bersama warga sudah membuat laporan pengaduannya secara resmi ke Polres Langkat. Sedikitnya tiga perusahaan yang diduga pembuang limbah kelapa sawit dilaporkan atas tindakan perusakan lingkungan dan alam. “Kami sudah buat laporan ke Polres Langkat. di antaranya dibuat pengaduannya dengan terlapor PTPN IV, PT Mulia Tani Jaya, dan PT. MAR. Tapi apa? proses hukumnya sampai saat ini gak ada kejelasan, masing-masing perwakilan dari PKS tersebut hanya dipanggil satu kali dan setelah itu tidak ada kelanjutannya,” tukasnya dengan nada kesal.

Amatan di lokasi, aliran sungai juga penuh sampah, air juga begitu keruh berwarna coklat pekat. Kadar kebersihan air juga mengkhawatirkan jika dipakai mandi, apalagi untuk dikonsumsi mmasyarakat sekitar. Kasat Reskrim Langkat, AKP Juriadi mengatakan dirinya akan mengecek laporan masyarakat ini. Pasalnya, kejadian ini juga pernah dilaporkan sebelum tidur dirinya berdinas di Polres Langkat. “Saya cek dulu ya. Itu kan sebelum saya juga pernah terjadi katanya. Saya cek dulu ya,” katanya. (bam/han)

bambang/sumut pos
TERCEMAR: Sungai Besilam tampak dipenuhi sampah pasca tercemar limbah PKS.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kondisi tersebut membuat masyarakat dan Kades Besilam, Ibnu Nasyith kecewa, karena telah terulang dan terjadi setiap tahun. Sehingga, warga dan kelestarian alam sangat dirugikan atas dampak buruk limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS). “Ratusan ikan mati karena dampak limbah pabrik kelapa sawit. Kemarin warga saya minta di foto-foto biar dilaporkan lagi. Ini sudah berulangkali, tahun lalu pernah lebih parah,” kata Ibnu Nasyith, Senin (14/1).

Dibeberkan Ibnu, kejadian ini begitu berdampak pada kehidupan nelayan yang menggantungkan hidup untuk makan dan menjual ikan. Selain itu, keberadaan Sungai Besilam sangat penting bagi masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, seperti air minum, mencuci dan memasak.

“Air sungai di sini masih diperlukan masyarakat untuk sehari-hari. Kalau seperti ini, kami merasa dirugikan dan tentunya hal ini sangat mencemari lingkungan,” kata dia diamini masyarakat lainnya. Dirinya juga memaparkan, fenomena matinya puluhan ribu Ikan telah kembali terjadi lagi sejak Rabu (9/1). Padahal, lebih kurang satu tahun yang lalu kejadian serupa lebih parah dari saat ini, tanpa ada penindakan dari Pemkab Langkat mau pun aparat kepolisian Polres Langkat. “Kami berharap pemerintah setempat dan kepolisian mau bertindak, jangan dibiarkan terus menerus seperti ini,” kata dia.

Lanjut Ibnu menjelaskan, pihaknya bersama warga sudah membuat laporan pengaduannya secara resmi ke Polres Langkat. Sedikitnya tiga perusahaan yang diduga pembuang limbah kelapa sawit dilaporkan atas tindakan perusakan lingkungan dan alam. “Kami sudah buat laporan ke Polres Langkat. di antaranya dibuat pengaduannya dengan terlapor PTPN IV, PT Mulia Tani Jaya, dan PT. MAR. Tapi apa? proses hukumnya sampai saat ini gak ada kejelasan, masing-masing perwakilan dari PKS tersebut hanya dipanggil satu kali dan setelah itu tidak ada kelanjutannya,” tukasnya dengan nada kesal.

Amatan di lokasi, aliran sungai juga penuh sampah, air juga begitu keruh berwarna coklat pekat. Kadar kebersihan air juga mengkhawatirkan jika dipakai mandi, apalagi untuk dikonsumsi mmasyarakat sekitar. Kasat Reskrim Langkat, AKP Juriadi mengatakan dirinya akan mengecek laporan masyarakat ini. Pasalnya, kejadian ini juga pernah dilaporkan sebelum tidur dirinya berdinas di Polres Langkat. “Saya cek dulu ya. Itu kan sebelum saya juga pernah terjadi katanya. Saya cek dulu ya,” katanya. (bam/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/