26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

APBD Humbahas Terserap 84 Persen Selama 2019, Silpa Humbahas Diperkirakan Rp169 M

Ilustrasi APBD

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2019 lalu, ternyata tidak mencapai target 90 persen. Serapan APBD tahun lalu hingga 31 Desember 2019 baru realisasi mencapai 84,47 persen atau mata uangnya senilai Rp921.100.918.308 miliar dari APBD Rp1.090.413.449.847 triliun.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD), Jhon Harry Marbun melalui Kepala Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan, Batara Siregar mengatakan, bahwa serapan APBD Humbang Hasundutan yang berada diangka Rp921 miliar merupakan angka bersifat sementara.

Menurut dia, belum final karena masih adanya sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) belum memasuki data serapan ke pihaknya. “Angka belanja serapan itu belum final masih sementara, nanti finalnya setelah disampaikan ke BPK untuk diaudit, “ ujar Batara saat dihubungi, Selasa (14/1).

Dijelaskan Batara, realisasi serapan anggaran secara keseluruhan merupakan dari belanja modal dan belanja operasi. Dia menyebutkan, untuk belanja modal dari anggaran Rp222.409.052.009 miliar terealisasi Rp160.182.366.531 miliar atau 72 persen.

Di antaranya, belanja modal tanah Rp507.620.000, realisasi Rp395.000.288,00 atau mencapai 77 persen, belanja modal peralatan dan mesin Rp53.800.973.961,00 realisasi Rp36.741.592.617,00, belanja bangunan dan gedung dari Rp28.803.221.993,00 realisasi Rp25.142.746.191,31 atau 87,29 persen.

Kemudian, belanja jalan, irigasi dan jaringan dari Rp124.231.146.616,28 miliar realisasi Rp89.956.380.949,00 atau 72,41 persen, belanja aset tetap lainnya dari Rp15.066.089.439,00 realisasi Rp7.946.646.496,00 atau 57,75 persen.

Sedangkan, untuk belanja operasi yang dilaokasikan untuk beberapa bagian, diantaranya belanja pegawai dari Rp416.223.659.254,00 terealisasi Rp395.146.830.022,00 atau 94,94 persen, belanja barang dari Rp 256.878.292.870,00 realisasi Rp174.767.539.704,00 atau 68,04 persen, belanja hibah dari 10.769.800.000,00 realisasi Rp7.310.000.000,00 atau 67,87 persen.

Selanjutnya, belanja bansos dari Rp1.046.736.800,00 realisasi Rp916.236.800,00 atau 87,53 persen dan belanja bantuan keuangan Rp179.076.858.914,00 realisasi 100 persen. “ Jadi untuk belanja operasi dari jumlah anggarannya senilai Rp863.995.347.838,00 terealisasi Rp757.217.465.106,00 miliar atau 87,64 persen persen,” papar Batara.

Menurut Batara, realisasi serapan anggaran itu dengan rincian di atas baru hitungan sementara, tanpa mau menyebut apakah termasuk maksimal atau tidak. Namun, kata dia, hitungan itu akan final setelah diperdakan bersama DPRD.

“ Sesuai aturan paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir, nanti setelah diperdakan bersama DPRD semua akan dipublikasikan, sekarang masih proses penyusunan. Jadi belum bisa saya berikan jawaban sesuai,” kata Batara.

Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan tahun anggaran 2019 itu tadi, ternyata masih menyisahkan sisa lebih pembiayaan anggaran atau Silpa sebesar Rp169 miliar. Hal itu dihitung dari data sementara , APBD Humbang Hasundutan sebesar Rp1.090.413.449.847 ke realisasi anggaran Rp921.100.918.308 atau baru 84.47 persen. (des/azw)

Ilustrasi APBD

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2019 lalu, ternyata tidak mencapai target 90 persen. Serapan APBD tahun lalu hingga 31 Desember 2019 baru realisasi mencapai 84,47 persen atau mata uangnya senilai Rp921.100.918.308 miliar dari APBD Rp1.090.413.449.847 triliun.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD), Jhon Harry Marbun melalui Kepala Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan, Batara Siregar mengatakan, bahwa serapan APBD Humbang Hasundutan yang berada diangka Rp921 miliar merupakan angka bersifat sementara.

Menurut dia, belum final karena masih adanya sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) belum memasuki data serapan ke pihaknya. “Angka belanja serapan itu belum final masih sementara, nanti finalnya setelah disampaikan ke BPK untuk diaudit, “ ujar Batara saat dihubungi, Selasa (14/1).

Dijelaskan Batara, realisasi serapan anggaran secara keseluruhan merupakan dari belanja modal dan belanja operasi. Dia menyebutkan, untuk belanja modal dari anggaran Rp222.409.052.009 miliar terealisasi Rp160.182.366.531 miliar atau 72 persen.

Di antaranya, belanja modal tanah Rp507.620.000, realisasi Rp395.000.288,00 atau mencapai 77 persen, belanja modal peralatan dan mesin Rp53.800.973.961,00 realisasi Rp36.741.592.617,00, belanja bangunan dan gedung dari Rp28.803.221.993,00 realisasi Rp25.142.746.191,31 atau 87,29 persen.

Kemudian, belanja jalan, irigasi dan jaringan dari Rp124.231.146.616,28 miliar realisasi Rp89.956.380.949,00 atau 72,41 persen, belanja aset tetap lainnya dari Rp15.066.089.439,00 realisasi Rp7.946.646.496,00 atau 57,75 persen.

Sedangkan, untuk belanja operasi yang dilaokasikan untuk beberapa bagian, diantaranya belanja pegawai dari Rp416.223.659.254,00 terealisasi Rp395.146.830.022,00 atau 94,94 persen, belanja barang dari Rp 256.878.292.870,00 realisasi Rp174.767.539.704,00 atau 68,04 persen, belanja hibah dari 10.769.800.000,00 realisasi Rp7.310.000.000,00 atau 67,87 persen.

Selanjutnya, belanja bansos dari Rp1.046.736.800,00 realisasi Rp916.236.800,00 atau 87,53 persen dan belanja bantuan keuangan Rp179.076.858.914,00 realisasi 100 persen. “ Jadi untuk belanja operasi dari jumlah anggarannya senilai Rp863.995.347.838,00 terealisasi Rp757.217.465.106,00 miliar atau 87,64 persen persen,” papar Batara.

Menurut Batara, realisasi serapan anggaran itu dengan rincian di atas baru hitungan sementara, tanpa mau menyebut apakah termasuk maksimal atau tidak. Namun, kata dia, hitungan itu akan final setelah diperdakan bersama DPRD.

“ Sesuai aturan paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir, nanti setelah diperdakan bersama DPRD semua akan dipublikasikan, sekarang masih proses penyusunan. Jadi belum bisa saya berikan jawaban sesuai,” kata Batara.

Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan tahun anggaran 2019 itu tadi, ternyata masih menyisahkan sisa lebih pembiayaan anggaran atau Silpa sebesar Rp169 miliar. Hal itu dihitung dari data sementara , APBD Humbang Hasundutan sebesar Rp1.090.413.449.847 ke realisasi anggaran Rp921.100.918.308 atau baru 84.47 persen. (des/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/