BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Petugas Bea Cukai Aceh dan Sumut menangkap KM Sumber Rejeki di Perairan Thailand. Kapal tersebut berisi barang-barang selundupan dari luar negeri. Usut punya usut, penyelundupan selama ini disetir seorang oknum tentara berinisial S.
Oknum tersebut bertugas di salah satu Koramil di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. Sumber terpercaya menyebut, selama ini petugas sudah mengintai aktifitas KM Sumber Rejeki II milik oknum tentara S.
Diketahui, S sudah cukup lama berbisnis illegal. Selain menyelundupkan bawang, ia juga menyelundupkan monza atau ballpress, ayam, gula, dan barang lainnya.
Agar lancar, S kerap ‘mengkondisikan’ aparat di laut maupun di darat. Itulah yang dilakoni S selama ini sehingga barang-barang ilegalnya bisa dengan mudah masuk ke Aceh dan Sumut.
“Sudah lama oknum itu bermain, makanya barang barang bebas mudah masuk melalui pelabuhan tikus di daerah Aceh,” kata pria berusia 42 tahun namanya tidak mau ditulis.
Saat ditangkap, sempat terjadi negosiasi di tengah laut. Pemilik ingin barang selundupan itu dilepas. Tetapi petugas Bea Cukai menolak dan tetap menahan lalu membawa barang bukti itu ke Belawan.
“Saya dengar ayam yang telah diserahkan ke Karantina Belawan dan pemilik barang kemungkinan besar akan melego ayam itu disana untuk dilepas petugas karantina,” ungkap sumber.
Usai diamankan, kapal itu pun kemudian digeledah. Di dalamnya ditemukan 94 ekor ayam siam asal Thailand, 15 ekor burung murai, satu ekor burung elang dan 25 ton bawang merah yang dimuat dalam sekitar 900 karung.
“Semua barang selundupan ini ditangkap hari Minggu (13/3) dan dibawa ke Belawan untuk pengamanan barang bukti. Sedangkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap nahkoda kapal tetap ditangani BC Aceh,” kata Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Sumut Rizal, Senin (14/3).
Untuk pemeriksaan apakah adanya bibit penyakit yang terbawa, semua ayam dan burung selundupan tersebut dilimpahkan BC ke petugas Balai Besar Karantina Pertanian Belawan. “Setelah pemeriksaan selesai dan keluar penetapan pengadilan maka semua ayam dan burung ini akan kita musnahkan,” lanjut Mangabas P, petugas Karantina Belawan usai serah terima. (ril/ala)