Betapa tidak, ia melihat begitu banyak pejabat negara yang bersembunyi dan menjadikan Pancasila sebagai topeng. Lantas siapa sesungguhnya pengkhianat Pancasila itu sendiri?
Bukankah para koruptor dan perampas hak masyarakat, yang malah asyik ongkang-ongkang kaki, Lalu menjadikan rakyat kecil sebagai tirai di atas kemunafikaan dan kebohongan.
Sahat S Gurning bukan perkara mau terkenal dan mencari sensasi. Tapi inti permasalahan adalah rasa kekecewaannya terhadap sistem Negara yang menurutnya tidak menjalankan Pancasila dengan baik dan sesuai dengan mandat dari penggagas Pancasila. Kenapa Sahat protes? Alangkah baiknya bertanya pada diri kita masing-masing. Apakah Pancasila sudah diterapkan sesuai dengan mandat dan cita-cita Negara Indonesia?.
Karena masih banyak rakyat kelaparan, Tanah dan hak masyarakat atas wilayah kelola dan ruang-ruang penghidupannya telah dirampas dengan paksa dari Sabang sampai Merauke, konflik agraria yang semakin merajalela. Dan Rakyat kecil dipaksa kalah. Apakah kita harus berpura-pura buta lagi dengan itu ? Mari kita bertanya pada hati nurani kita.” (jos/ara/sam/jpnn)