Pria bergelar doktor itu juga menyoroti dampak sosial yang akan dirasakan masyarakat ketika hal tersebut terus dipaksakan. Ia bahkan memprediksi masyarakat akan antipati terhadap pemerintah yang dapat dilihat dari minimnya tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap pilkada. “Masyarakat akan menilai dengan sendirinya, ini bukan masalah etis dan tidak etis lagi,” katanya.
Belum lagi, keputusan apakah Partai Hanura jadi atau tidak mengusulkan Zulkifli Siregar sebagai Calon Wagubsu meski berstatus tersangka. “Keputusan itu ada di tingkat pusat, apakah status hukum itu menjadi pertimbangan, kita lihat saja nanti. Yang bisa menyatakan seseorang bersalah itu hanya pengadilan, azas praduga tidak bersalah juga musti dikedepankan walaupun kepada orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” urainya.
Sementara, Ketua DPD Hanura Sumut, Zulkifli Siregar belum bisa dimintai
tanggapannya terkait wacana pencalonan dirinya sebagai Wagubsu. “Bapak sedang rapat, tamunya juga banyak, jadi nggak bisa diganggu. Rapatnya juga tidak tahu sampai kapan selesainya,” kata pria yang berjaga di depan pintu ruangan Zulkifli Siregar di lantai II gedung DPRD Sumut. (dik/adz)