32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pengungsi Sinabung Terima Rp190,6 Miliar Bantuan Relokasi Mandiri

Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos  Pejabat pembuat Komitmen (PPK) RR BPBD Kabupaten Karo Suharta Sembiring (Baju Merah) didampingi pihak Kepolisian Ipda Zulkifly foto bersama warga pengungsi penerima bantuan didepan Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (14/10).
Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos
Pejabat pembuat Komitmen (PPK) RR BPBD Kabupaten Karo Suharta Sembiring (Baju Merah) didampingi pihak Kepolisian Ipda Zulkifly foto bersama warga pengungsi penerima bantuan didepan Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (14/10).

KARO, SUMUTPOS.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, merealisasikan dana hibah Relokasi Mandiri tahap II (kedua) sebesar Rp190,6 milIar kepada 60 kelompok pengungsi erupsi Sinabung asal empat desa, Desa Guru Kinayan, Berastepu, Kuta Tonggal dan Gamber.

Dari total dana tersebut, pengungsi akan menerima dana sebesar Rp110.000.000 per Kepala Keluarga (KK), dengan rincian Rp59.400.000 untuk Bantuan Dana Rumah (BDR) dan Rp50.600.000 untuk biaya Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT).

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Karo, Suharta Sembiring didampingi pihak kepolisian Ipda Zulkifly, Jumat (14/10) di Bank BRI Jalan Veteran depan Mapolres Tanah Karo, Kabanjahe, saat memonitor pencairan tersebut, pihaknya telah melakukan transfer dana bantuan relokasi mandiri ke rekening masing-masing kelompok, sejak bulan Juli yang lalu.

Selanjutnya Jumat ini, sambungnya, sudah disalurkan kepada anggota kelompok masing-masing, khusus bagi yang berkasnya sudah lengkap baik untuk Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT) maupun untuk Bantuan Dana Rumah (BDR). Hal ini prosesnya sendiri berdasarkan rekomendasi dari Tim Pendamping Relokasi Mandiri (TPRM), tim teknis terkait lainnya dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Relokasi Mandiri.

Ketika disinggung berapa jumlah berkas yang sudah lengkap untuk dicairkan, Suharta Sembiring mengaku jika desa Berastepu penerima BDR sebanyak 38 KK dan penerima BDLUT 43 KK, sedangkan desa Gamber penerima BDR sebanyak 4 KK dan BDLUT 6 KK. Selanjutnya desa Kuta Tonggal penerima BDR 2 KK dan penerima BDLUT sebanyak 8 KK, sedangkan desa Gurukinyan penerima BDR 1 KK dan penerima BDLUT 2 KK, nanti warga yang lain akan menyusul. “Kesemuanya itu tersebar dalam berbagai kelompok dan hamparan baik untuk lahan usaha pertanian maupun untuk rumah,” tambah Suharta.

Terpisah, Ketua KPP 19 desa Berastepu, Normanson Sitepu, mengatakan merasa puas atas terealisasinya pencairan dana bantuan relokasi mandiri tahap kedua. “Terimakasih kepada Pemkab Karo, BPBD, Tim Pendamping Relokasi Mandiri (TPRM) dan pihak lainnya yang sudah bekerja keras membantu pencairan bantuan relokasi mandiri. Setelah pencairan ini tentunya, kami sudah bisa memulai hidup baru dengan normal,” ujarnya.

Lain halnya yang disebutkan Ketua KPP 2 desa Berastepu, Akbar Milala mengkritik sistim pencairan dana bantuan relokasi mandiri di Bank BRI depan Mapolres Tanah Karo. “Di satu sisi kami tentu mengapresiasi teralisasinya pencairan hari ini setelah melewati jalan yang panjang dan melelahkan dalam verifikasi berkas. Namun disisi lain, sistim pencairannya kurang efektif dan efesien. Kami sejak pukul 8.00 WIB tadi sudah ngumpul disini (Bank BRI), namun hingga siang ini Pukul 13.30 WIB kami belum juga dipanggil,” tutur Akbar.

Sebelumnya, dana Bantuan Relokasi Mandiri tahap II (kedua) sebesar Rp190,6 miliar kepada 60 kelompok pengungsi telah di transfer kerening kelompok semenjak (28/7/2016) lalu. Diperhitungkan ngendap di rekening kelompok bekisar 3 Bulan.

Menurut salah satu ketua kelompok yang namanya tidak ingin disebutkan, dirinya membenarkan telah mendapat transfer semenjak Juli 2016 lalu, namun sifatnya berbentuk Giro dan bukan angka. Hal itu menjadi pertanyaan besar pada dirinya, yang memunculkan ungkapan uring-uringan terhadapnya dari anggota kelompok. (ral/ije)

Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos  Pejabat pembuat Komitmen (PPK) RR BPBD Kabupaten Karo Suharta Sembiring (Baju Merah) didampingi pihak Kepolisian Ipda Zulkifly foto bersama warga pengungsi penerima bantuan didepan Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (14/10).
Foto: Moral Sitepu/Sumut Pos
Pejabat pembuat Komitmen (PPK) RR BPBD Kabupaten Karo Suharta Sembiring (Baju Merah) didampingi pihak Kepolisian Ipda Zulkifly foto bersama warga pengungsi penerima bantuan didepan Bank BRI Jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (14/10).

KARO, SUMUTPOS.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, merealisasikan dana hibah Relokasi Mandiri tahap II (kedua) sebesar Rp190,6 milIar kepada 60 kelompok pengungsi erupsi Sinabung asal empat desa, Desa Guru Kinayan, Berastepu, Kuta Tonggal dan Gamber.

Dari total dana tersebut, pengungsi akan menerima dana sebesar Rp110.000.000 per Kepala Keluarga (KK), dengan rincian Rp59.400.000 untuk Bantuan Dana Rumah (BDR) dan Rp50.600.000 untuk biaya Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT).

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Karo, Suharta Sembiring didampingi pihak kepolisian Ipda Zulkifly, Jumat (14/10) di Bank BRI Jalan Veteran depan Mapolres Tanah Karo, Kabanjahe, saat memonitor pencairan tersebut, pihaknya telah melakukan transfer dana bantuan relokasi mandiri ke rekening masing-masing kelompok, sejak bulan Juli yang lalu.

Selanjutnya Jumat ini, sambungnya, sudah disalurkan kepada anggota kelompok masing-masing, khusus bagi yang berkasnya sudah lengkap baik untuk Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT) maupun untuk Bantuan Dana Rumah (BDR). Hal ini prosesnya sendiri berdasarkan rekomendasi dari Tim Pendamping Relokasi Mandiri (TPRM), tim teknis terkait lainnya dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Relokasi Mandiri.

Ketika disinggung berapa jumlah berkas yang sudah lengkap untuk dicairkan, Suharta Sembiring mengaku jika desa Berastepu penerima BDR sebanyak 38 KK dan penerima BDLUT 43 KK, sedangkan desa Gamber penerima BDR sebanyak 4 KK dan BDLUT 6 KK. Selanjutnya desa Kuta Tonggal penerima BDR 2 KK dan penerima BDLUT sebanyak 8 KK, sedangkan desa Gurukinyan penerima BDR 1 KK dan penerima BDLUT 2 KK, nanti warga yang lain akan menyusul. “Kesemuanya itu tersebar dalam berbagai kelompok dan hamparan baik untuk lahan usaha pertanian maupun untuk rumah,” tambah Suharta.

Terpisah, Ketua KPP 19 desa Berastepu, Normanson Sitepu, mengatakan merasa puas atas terealisasinya pencairan dana bantuan relokasi mandiri tahap kedua. “Terimakasih kepada Pemkab Karo, BPBD, Tim Pendamping Relokasi Mandiri (TPRM) dan pihak lainnya yang sudah bekerja keras membantu pencairan bantuan relokasi mandiri. Setelah pencairan ini tentunya, kami sudah bisa memulai hidup baru dengan normal,” ujarnya.

Lain halnya yang disebutkan Ketua KPP 2 desa Berastepu, Akbar Milala mengkritik sistim pencairan dana bantuan relokasi mandiri di Bank BRI depan Mapolres Tanah Karo. “Di satu sisi kami tentu mengapresiasi teralisasinya pencairan hari ini setelah melewati jalan yang panjang dan melelahkan dalam verifikasi berkas. Namun disisi lain, sistim pencairannya kurang efektif dan efesien. Kami sejak pukul 8.00 WIB tadi sudah ngumpul disini (Bank BRI), namun hingga siang ini Pukul 13.30 WIB kami belum juga dipanggil,” tutur Akbar.

Sebelumnya, dana Bantuan Relokasi Mandiri tahap II (kedua) sebesar Rp190,6 miliar kepada 60 kelompok pengungsi telah di transfer kerening kelompok semenjak (28/7/2016) lalu. Diperhitungkan ngendap di rekening kelompok bekisar 3 Bulan.

Menurut salah satu ketua kelompok yang namanya tidak ingin disebutkan, dirinya membenarkan telah mendapat transfer semenjak Juli 2016 lalu, namun sifatnya berbentuk Giro dan bukan angka. Hal itu menjadi pertanyaan besar pada dirinya, yang memunculkan ungkapan uring-uringan terhadapnya dari anggota kelompok. (ral/ije)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/