31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Manajemen Pintu Tol Tebing Dinilai Buruk

ANTRE: Sejumlah kendaraan antre di pintu keluar Gerbang Tol Tebingtinggi, belum lama ini.

MEDAN- Antrean panjang akibat karut-marutnya sistem lalu lintas keluar masuk pintu tol Tebingtinggi, mendapat sorotan anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Franky Partogi Sirait. Menurutnya, hal ini tak lepas dari bobroknya manajemen di pintu tol tersebut.

“Bagaimana bisa di layanan drive thru Top up kartu etoll, orang berbondong-bondong mengantre dan memarkirkan mobil secara sembarangan,” kata Partogi dalam keterangannya yang diterima Sumut Pos, Rabu (14/10).

Menurutnya, hal tersebut membuktikan adanya pembiaran dan ketidakpedulian dari manajemen pintu tol Tebingtinggi untuk melakukan penertiban di pintu tol, agar lebih aman dan nyaman bagi pengguna tol.

“Apalagi saat ini sedang dalam situasi pandemi, orang-orang yang top up nampak tidak jaga jarak dan memakai masker, tentu bisa berakibat fatal,” ujar Partogi.

Kalau manajemen pintu tol Tebingtinggi tidak peduli terhadap situasi ini, kata Partogi, jangan berharap Sumut bisa Maju. Apalagi pintu Tol Tebingtinggi saat ini memiliki kesibukan dengan intensitas tinggi, maka pihak terkait harus memperhatikan hal tersebut.

”Sudah saatnya pihak terkait dalam hal ini operator penyedia layanan tol melakukan sanksi atau pemecatan kepada petugas yang tidak profesionnal dan tidak becus dalam melaksanakan tugasnya,”pungkasnya. (adz)

ANTRE: Sejumlah kendaraan antre di pintu keluar Gerbang Tol Tebingtinggi, belum lama ini.

MEDAN- Antrean panjang akibat karut-marutnya sistem lalu lintas keluar masuk pintu tol Tebingtinggi, mendapat sorotan anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Franky Partogi Sirait. Menurutnya, hal ini tak lepas dari bobroknya manajemen di pintu tol tersebut.

“Bagaimana bisa di layanan drive thru Top up kartu etoll, orang berbondong-bondong mengantre dan memarkirkan mobil secara sembarangan,” kata Partogi dalam keterangannya yang diterima Sumut Pos, Rabu (14/10).

Menurutnya, hal tersebut membuktikan adanya pembiaran dan ketidakpedulian dari manajemen pintu tol Tebingtinggi untuk melakukan penertiban di pintu tol, agar lebih aman dan nyaman bagi pengguna tol.

“Apalagi saat ini sedang dalam situasi pandemi, orang-orang yang top up nampak tidak jaga jarak dan memakai masker, tentu bisa berakibat fatal,” ujar Partogi.

Kalau manajemen pintu tol Tebingtinggi tidak peduli terhadap situasi ini, kata Partogi, jangan berharap Sumut bisa Maju. Apalagi pintu Tol Tebingtinggi saat ini memiliki kesibukan dengan intensitas tinggi, maka pihak terkait harus memperhatikan hal tersebut.

”Sudah saatnya pihak terkait dalam hal ini operator penyedia layanan tol melakukan sanksi atau pemecatan kepada petugas yang tidak profesionnal dan tidak becus dalam melaksanakan tugasnya,”pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/