BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai memamerkan atraksi kerajinan membatik dalam malam kesenian di Pekan Raya Sumatera Utara ke-48 tahun 2019, Kamis (14/3) malam.
Selain penampilan aktraksi seni, Pemko Binjai juga menyajikan seluruh hasil kerajian mereka yang berasal dari pelaku Usaha Kecil Menengah yang ada di Kota Rambutan.
Wali Kota Binjai, HM Idaham mengapresiasi dan mendukung kreativitas seluruh pengrajin, terlebih juga kepada anak-anak dari sekolah luar biasa.
“Saya lihat mereka memiliki talenta untuk membatik. Kita harus dukung dengan memberikan pelatihan bagaimana cara membatik yang benar. Ada tiga bagian dari membatik. Di antaranya, bagaimana cara membuat pola, membatik dan cara pewarnaan,” ungkap Idaham saat mengunjungi seluruh pameran di Paviliun PRSU Medan.
Selain itu, Idaham juga mengaku tertarik untuk mengembangkan keahlian kaum difabel dalam membatik. Dia menilai, kaum difabel sangat perlu mendapat pelatihan cara membatik yang benar dari Pemko Binjai. Juga diberikan kesempatan magang dengan pembatik yang ada di Pekalongan, agar mendapat ilmu komprehensif sebagai bekal untuk hidup ke depan.
“Kita berharap para kaum difabel, dapat menjadi difabel yang mandiri. Yang sama seperti kita yang normal. Mereka mampu bersaing dan menjadikan keahlian membatik yang dimiliki sebagai mata pencaharian,” harap Idaham. “Tentunya ke depan, kita menginginkan Binjai dikenal sebagai penghasil batik. Untuk itu mari sama-sama kita coba untuk mengembangkannya. Jika berhasil, batik akan menjadi salah satu produk unggulan di Kota Binjai,”sambungnya. (ted/han)
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai memamerkan atraksi kerajinan membatik dalam malam kesenian di Pekan Raya Sumatera Utara ke-48 tahun 2019, Kamis (14/3) malam.
Selain penampilan aktraksi seni, Pemko Binjai juga menyajikan seluruh hasil kerajian mereka yang berasal dari pelaku Usaha Kecil Menengah yang ada di Kota Rambutan.
Wali Kota Binjai, HM Idaham mengapresiasi dan mendukung kreativitas seluruh pengrajin, terlebih juga kepada anak-anak dari sekolah luar biasa.
“Saya lihat mereka memiliki talenta untuk membatik. Kita harus dukung dengan memberikan pelatihan bagaimana cara membatik yang benar. Ada tiga bagian dari membatik. Di antaranya, bagaimana cara membuat pola, membatik dan cara pewarnaan,” ungkap Idaham saat mengunjungi seluruh pameran di Paviliun PRSU Medan.
Selain itu, Idaham juga mengaku tertarik untuk mengembangkan keahlian kaum difabel dalam membatik. Dia menilai, kaum difabel sangat perlu mendapat pelatihan cara membatik yang benar dari Pemko Binjai. Juga diberikan kesempatan magang dengan pembatik yang ada di Pekalongan, agar mendapat ilmu komprehensif sebagai bekal untuk hidup ke depan.
“Kita berharap para kaum difabel, dapat menjadi difabel yang mandiri. Yang sama seperti kita yang normal. Mereka mampu bersaing dan menjadikan keahlian membatik yang dimiliki sebagai mata pencaharian,” harap Idaham. “Tentunya ke depan, kita menginginkan Binjai dikenal sebagai penghasil batik. Untuk itu mari sama-sama kita coba untuk mengembangkannya. Jika berhasil, batik akan menjadi salah satu produk unggulan di Kota Binjai,”sambungnya. (ted/han)