25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Tangki Kosong, Damkar Dilempari

TAPTENG- Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemkab Tapteng mengalami pecah kaca depan. Selain karena dituding telat datang, tangki damkar pun diduga dalam keadaan kosong.
Warga yang berang, alhasil melempari damkar tersebut. Peristiwa itu terjadi saat kebakaran yang menimpa rumah milik Ajhar Panggabean di Jalan Sibolga-Psp No 43 Sibuluan, Pandan, Tapteng, Minggu (15/5) sekira pukul 01.00 WIB.

“Pemadam datang lama kali, ada satu jam baru datang. Udah gitu tangkinya kosong pula. Apa enggak marah masyarakat, jadi dilemparilah,” aku beberapa warga sekitar lokasi kebakaran, Minggu (15/5).
Masih keterangan warga, beberapa saat kemudian satu unit damkar milik Pemko Sibolga tiba di lokasi. Tapi sayang, api sudah padam. “Apinya padam karena dipadamkan masyarakat, rame-rame. Pemadamnya datang terlambat, datang waktu apinya sudah padam,” timpal warga.

Putri pemilik rumah, Tuti Br Panggabean (25) mengaku terbangun sekitar pukul 01.00 WIB dan melihat api sudah membakar bagian depan rumah, kios ponsel dan kedai sembako usaha keluarganya.

“Apinya dari depan, dari kios duluan. Aku terbangun  kulihat api dan sudah banyak asap,” terang Tuti seraya mengutarakan kekecewaannya atas kelambanan unit pemadam kebakaran.

Tuti yang saat itu tidur di ruang tamu menyakini bahwa asal api bukan karena korsleting listrik atau dari dapur. Karena, kata Tuti, saat api menyala dan membakar bagian tengah rumah, lampu rumah masih dalam keadaan menyala.

“Bukan dari dapur atau korsleting, apinya dari kios depan,” tandas gadis yang mengaku rumah itu sudah didiami keluarganya sejak lama, bahkan sebelum ia lahir.

Selain Tuti, di dalam rumah ada sepupunya yang masih kelas 4 SD, abangnya Irul Panggabean, kedua orangtuanya Ajhar Panggabean dan Nurlaima Br Sihombing, serta dua anak kos yang menempati kamar di lantai atas. Mereka semua selamat. Namun harta benda yang sempat diselamatkan hanya 5 unit sepedamotor dan sejumlah surat berharga. Harta benda lainnya ludes terbakar.

Sedangkan, rumah yang berada di sebelah rumah korban, yakni milik marga Siagian tidak ikut terbakar. Tapi mengalami rusak ringan. Hingga berita ini diturunkan, garis polisi masih terpasang di lokasi kejadian. Keluarga korban sementara ini tinggal di rumah kerabat mereka yang tak jauh dari lokasi.

Terpisah, Kapolsek Pandan, AKP RY Sitompul juga membenarkan peristiwa pelemparan mobil damkar tersebut. Keterangan yang dihimpun dari warga, aksi pelemparan itu bentuk pelampiasan kemarahan warga. Karena saat damkar milik Pemkab Tapteng itu tiba di lokasi, air di dalam tangki kosong. (mor/smg)

TAPTENG- Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemkab Tapteng mengalami pecah kaca depan. Selain karena dituding telat datang, tangki damkar pun diduga dalam keadaan kosong.
Warga yang berang, alhasil melempari damkar tersebut. Peristiwa itu terjadi saat kebakaran yang menimpa rumah milik Ajhar Panggabean di Jalan Sibolga-Psp No 43 Sibuluan, Pandan, Tapteng, Minggu (15/5) sekira pukul 01.00 WIB.

“Pemadam datang lama kali, ada satu jam baru datang. Udah gitu tangkinya kosong pula. Apa enggak marah masyarakat, jadi dilemparilah,” aku beberapa warga sekitar lokasi kebakaran, Minggu (15/5).
Masih keterangan warga, beberapa saat kemudian satu unit damkar milik Pemko Sibolga tiba di lokasi. Tapi sayang, api sudah padam. “Apinya padam karena dipadamkan masyarakat, rame-rame. Pemadamnya datang terlambat, datang waktu apinya sudah padam,” timpal warga.

Putri pemilik rumah, Tuti Br Panggabean (25) mengaku terbangun sekitar pukul 01.00 WIB dan melihat api sudah membakar bagian depan rumah, kios ponsel dan kedai sembako usaha keluarganya.

“Apinya dari depan, dari kios duluan. Aku terbangun  kulihat api dan sudah banyak asap,” terang Tuti seraya mengutarakan kekecewaannya atas kelambanan unit pemadam kebakaran.

Tuti yang saat itu tidur di ruang tamu menyakini bahwa asal api bukan karena korsleting listrik atau dari dapur. Karena, kata Tuti, saat api menyala dan membakar bagian tengah rumah, lampu rumah masih dalam keadaan menyala.

“Bukan dari dapur atau korsleting, apinya dari kios depan,” tandas gadis yang mengaku rumah itu sudah didiami keluarganya sejak lama, bahkan sebelum ia lahir.

Selain Tuti, di dalam rumah ada sepupunya yang masih kelas 4 SD, abangnya Irul Panggabean, kedua orangtuanya Ajhar Panggabean dan Nurlaima Br Sihombing, serta dua anak kos yang menempati kamar di lantai atas. Mereka semua selamat. Namun harta benda yang sempat diselamatkan hanya 5 unit sepedamotor dan sejumlah surat berharga. Harta benda lainnya ludes terbakar.

Sedangkan, rumah yang berada di sebelah rumah korban, yakni milik marga Siagian tidak ikut terbakar. Tapi mengalami rusak ringan. Hingga berita ini diturunkan, garis polisi masih terpasang di lokasi kejadian. Keluarga korban sementara ini tinggal di rumah kerabat mereka yang tak jauh dari lokasi.

Terpisah, Kapolsek Pandan, AKP RY Sitompul juga membenarkan peristiwa pelemparan mobil damkar tersebut. Keterangan yang dihimpun dari warga, aksi pelemparan itu bentuk pelampiasan kemarahan warga. Karena saat damkar milik Pemkab Tapteng itu tiba di lokasi, air di dalam tangki kosong. (mor/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/