32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Seng dan Tiang Rumah Berterbangan

Foto : EKO HENDRIAWAN/METROSIANTAR Diterpa puting beliung, puluhan rumah di Jalan Rakuttasembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba porak poranda, Kamis (15/5).
Foto : EKO HENDRIAWAN/METROSIANTAR
Diterpa puting beliung, puluhan rumah di Jalan Rakuttasembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba porak poranda, Kamis (15/5).

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kamis (15/5) petang, memporak-porandakan puluhan rumah warga di Jalan Rakutta Sembiring, Gang Selamat dan Gang Tenang, Kel. Naga Pita, Siantar Martoba.

Di Gang Selamat, sedikitnya lima rumah warga yang atapnya terbawa angin. Masing-masing kediaman Sintaria br Simarmata (38),  E Panjaitan (48),  T Br Harianja (37), S Br Sinaga (64) dan Oppung Becaida Br Situmorang (85).

Sintaria Br Simarmata mengatakan, sewaktu kejadian, dia sedang berjualan di Pasar Dwikora. Sedangkan suaminya Milan Tarigan (40) masih di Berastagi menjemput barang dagangan.

“Pas kejadian kami lagi di luar, di rumah hanya anak kami Leli Marlinda Br Tarigan,” katanya.

Akibat puting beliung tersebut, seluruh perlengkapan rumah tangga mereka basah dan sebagian lagi rusak. Dimana seluruh atap rumah mulai dari belakang sampai depan terbang terbawa angin.

E Panjaitan, yang juga menjadi korban puting beliung mengaku, angin kencang  yang terjadi di Gang Selamat berlangsung hanya sekitar lima menit. Saat itu, dia sedang duduk di depan rumah. Tiba-tiba, angin kencang membuat suara seng ribut. Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Panjaitan mengaku, begitu mendengar seruan angin kencang langsung melompat dari duduknya. Karena dia mengira, atap teras yang terbang bagian depan.

“Aku terkejut, tiba-tiba seng belakang terbang sampai ke depan ikut sama tiang-tiangnya,” kata E Panjaitan.

Sementara, S Br Sinaga, juga korban, mengatakan, sore itu dia bersama anaknya Jatenra Manalu sempat menonton televisi. Begitu hujan deras turun, TV langsung dimatikan karena takut tersambar petir. Tak lama, hujan turun pihak PLN langsung terjun ke lokasi guna memandamkan arus listrik. Mengingat ada beberapa pohon tumbang di sekitar kejadian.

“Semua perlengkapan termasuk barang-barang elektonik basah,” terang S Br Sinaga.

S Br Sinaga mengaku selama 34 tahun tinggal di Gang Selamat, Kelurahan Naga Pita, Siantar Martoba baru kali pertama terjadi angin puting beliung.

Mardiana Br Sinaga (65), anak Oppung Becaida Br Situmorang mengaku, dia, akibat kejadian tersebut seluruh perlengkapan rumah tangga mereka basah dan sebagian lagi rusak.

“Sekarang kami hanya bisa pasrah kepada Tuhan, karena semua kejadian ini adalah kuasa-Nya,” katanya.

Menanggapi peristiwa puting beliung yang terjadi Kamis sore tersebut, Lurah Naga Pita, Rusmaida Br Ritonga turun ke lokasi guna mendata para korban.

“Kejadian ini akan disampaikan ke dinas sosial, untuk menanyakan apa tindakan dari dinas,” ujarnya.

 

Pantaun wartawan, dampak dari peristiwa itu, kediaman A Sinaga juga mengalami kerusakan pada sebagian sisi. Pasalnya, reruntuhan atap rumah tetangganya, seperti parabola, seng, dan beroti juga mengenai rumahnya. (end/smg)

Foto : EKO HENDRIAWAN/METROSIANTAR Diterpa puting beliung, puluhan rumah di Jalan Rakuttasembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba porak poranda, Kamis (15/5).
Foto : EKO HENDRIAWAN/METROSIANTAR
Diterpa puting beliung, puluhan rumah di Jalan Rakuttasembiring, Kelurahan Naga Pita, Kecamatan Siantar Martoba porak poranda, Kamis (15/5).

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Kamis (15/5) petang, memporak-porandakan puluhan rumah warga di Jalan Rakutta Sembiring, Gang Selamat dan Gang Tenang, Kel. Naga Pita, Siantar Martoba.

Di Gang Selamat, sedikitnya lima rumah warga yang atapnya terbawa angin. Masing-masing kediaman Sintaria br Simarmata (38),  E Panjaitan (48),  T Br Harianja (37), S Br Sinaga (64) dan Oppung Becaida Br Situmorang (85).

Sintaria Br Simarmata mengatakan, sewaktu kejadian, dia sedang berjualan di Pasar Dwikora. Sedangkan suaminya Milan Tarigan (40) masih di Berastagi menjemput barang dagangan.

“Pas kejadian kami lagi di luar, di rumah hanya anak kami Leli Marlinda Br Tarigan,” katanya.

Akibat puting beliung tersebut, seluruh perlengkapan rumah tangga mereka basah dan sebagian lagi rusak. Dimana seluruh atap rumah mulai dari belakang sampai depan terbang terbawa angin.

E Panjaitan, yang juga menjadi korban puting beliung mengaku, angin kencang  yang terjadi di Gang Selamat berlangsung hanya sekitar lima menit. Saat itu, dia sedang duduk di depan rumah. Tiba-tiba, angin kencang membuat suara seng ribut. Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB. Panjaitan mengaku, begitu mendengar seruan angin kencang langsung melompat dari duduknya. Karena dia mengira, atap teras yang terbang bagian depan.

“Aku terkejut, tiba-tiba seng belakang terbang sampai ke depan ikut sama tiang-tiangnya,” kata E Panjaitan.

Sementara, S Br Sinaga, juga korban, mengatakan, sore itu dia bersama anaknya Jatenra Manalu sempat menonton televisi. Begitu hujan deras turun, TV langsung dimatikan karena takut tersambar petir. Tak lama, hujan turun pihak PLN langsung terjun ke lokasi guna memandamkan arus listrik. Mengingat ada beberapa pohon tumbang di sekitar kejadian.

“Semua perlengkapan termasuk barang-barang elektonik basah,” terang S Br Sinaga.

S Br Sinaga mengaku selama 34 tahun tinggal di Gang Selamat, Kelurahan Naga Pita, Siantar Martoba baru kali pertama terjadi angin puting beliung.

Mardiana Br Sinaga (65), anak Oppung Becaida Br Situmorang mengaku, dia, akibat kejadian tersebut seluruh perlengkapan rumah tangga mereka basah dan sebagian lagi rusak.

“Sekarang kami hanya bisa pasrah kepada Tuhan, karena semua kejadian ini adalah kuasa-Nya,” katanya.

Menanggapi peristiwa puting beliung yang terjadi Kamis sore tersebut, Lurah Naga Pita, Rusmaida Br Ritonga turun ke lokasi guna mendata para korban.

“Kejadian ini akan disampaikan ke dinas sosial, untuk menanyakan apa tindakan dari dinas,” ujarnya.

 

Pantaun wartawan, dampak dari peristiwa itu, kediaman A Sinaga juga mengalami kerusakan pada sebagian sisi. Pasalnya, reruntuhan atap rumah tetangganya, seperti parabola, seng, dan beroti juga mengenai rumahnya. (end/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/