Selain itu, Luhut juga berpesan agar menjaga kebersihan. Terutama untuk sampah-sampah plastik. Jangan sampai dibuang di sungai dan danau. Karena sangat berbahaya. Terutama untuk generasi masa depan. “Mari bersama berantas orang-orang yang merusak kebersihan dan lingkunangan kita,” ajaknya.
Sementara Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi mengatakan, Karnaval Pesona Danau Toba 2017 ini, dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya yang ada, khususnya kesenian daerah Kabupaten Tobasa.
Menurut Erry, kegiatan ini juga merupakan cemeti dan semangat bagi seniman yang lain untuk berkarya lebih baik lagi, dalam meningkatkan dan mengapresiasi seni budaya Kabupaten Tobasa, dalam upaya melestarikan seni budaya daerah yang ada.
Erry berharap, kegiatan-kegiatan seperti karnaval ini tak hanya digelar di Kabupaten Tobasa. Diharapkan lebih banyak lagi kegiatan serupa yang menunjukkan khas daerahnya, khususnya daerah sekawasan Danau Toba.
Dengan digelarnya karnaval tersebut, lanjut Erry, merupakan bukti harmonisasi yang ada di Sumut bukan bersifat semu atau inklusivisme. Melainkan harmonisasi yang dinamis dan siap berinteraksi positif dengan siapapun. Sehingga wisatawan, khususnya mancanegara, akan kagum dengan gambaran harmonisasi dan warna-warni budaya yang ada. “Semakin terpikatlah mereka untuk datang ke Sumut,” pungkasnya. (bal/saz)
Selain itu, Luhut juga berpesan agar menjaga kebersihan. Terutama untuk sampah-sampah plastik. Jangan sampai dibuang di sungai dan danau. Karena sangat berbahaya. Terutama untuk generasi masa depan. “Mari bersama berantas orang-orang yang merusak kebersihan dan lingkunangan kita,” ajaknya.
Sementara Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi mengatakan, Karnaval Pesona Danau Toba 2017 ini, dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya yang ada, khususnya kesenian daerah Kabupaten Tobasa.
Menurut Erry, kegiatan ini juga merupakan cemeti dan semangat bagi seniman yang lain untuk berkarya lebih baik lagi, dalam meningkatkan dan mengapresiasi seni budaya Kabupaten Tobasa, dalam upaya melestarikan seni budaya daerah yang ada.
Erry berharap, kegiatan-kegiatan seperti karnaval ini tak hanya digelar di Kabupaten Tobasa. Diharapkan lebih banyak lagi kegiatan serupa yang menunjukkan khas daerahnya, khususnya daerah sekawasan Danau Toba.
Dengan digelarnya karnaval tersebut, lanjut Erry, merupakan bukti harmonisasi yang ada di Sumut bukan bersifat semu atau inklusivisme. Melainkan harmonisasi yang dinamis dan siap berinteraksi positif dengan siapapun. Sehingga wisatawan, khususnya mancanegara, akan kagum dengan gambaran harmonisasi dan warna-warni budaya yang ada. “Semakin terpikatlah mereka untuk datang ke Sumut,” pungkasnya. (bal/saz)