Partai NasDem, lanjut dia, juga mengapresiasi keputusan Ngogesa Sitepu yang menegaskan bahwa Partai Golkar tetap mendukung Tengku Erry Nuradi di Pilgubsu 2018.
Menurutnya, Erry-Ngogesa merupakan pasangan ideal. Sehingga, pihaknya merasa kehilangan. Oleh karena itu, pihaknya berharap Partai Golkar mengusulkan pengganti Ngogesa. “Siapapun usulan Partai Golkar kami terima, di Golkar banyak kader bagus,” pungkasnya.
Iskandar menegaskan, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan acara deklarasi Tengku Erry, akhir pekan kemarin. Dia bilang, acara deklarasi itu merupakan agenda internal Partai Nasdem. Sedangkan deklarasi bersama antara Tengku Erry – Ngogesa Sitepu akan dilakukan setelahnya.
“Acara deklarasi bersama tentu dilakukan setelah acara deklarasi internal. Tapi, kenyataannya seperti ini. Saya juga mau menegaskan bahwa hubungan Erry-Ngogesa tidak ada masalah,” paparnya.
PKB dan PKPI enggan mencampuri keputusan Ngogesa Sitepu yang mundur dari bursa calon wakil gubernur sumut. Kedua parpol itu menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk memilih calon wakil gubernur kepada Tengku Erry.
Sebelumnya saat diwawancarai Sumut Pos di sela-sela pembukaan Panti Rehab Narkoba di Kecamatan Selesai, Langkat, Selasa (14/11) lalu, Ngogesa mengakui kalau kondisi kesehatan memang belakangan ini menurun. Untuk itu, dirinya belum bisa mengambil keputusan akan maju atau tidak dan masih menunggu anjuran dokter. “Memang belakangan kondisi kesehatan saya kurang baik, nantilah saya lihat kondisi saya ke depan,” ungkap Ngogesa.
Bupati Langkat dua periode ini juga mengaku belum ada menyampaikan pengunduran dirinya secara tertulis ke partai. “Surat pengunduran diri saya belum ada nampak kan? Jadi kalau tanpa surat, pengunduran diri belum sah,” katanya.
Nemun begitu, dia mengakui kalau politik itu dinamis. “Pokoknya ginilah, itu pertanyaan terlalu dalam. Nantilah, politik itukan dinamis, jadi satu detik saja, semua keputusan bisa berubah, kita lihat saja nanti hasil pleno ya,” tandasnya. (dik/adz)