30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

ODGJ Banyak Berkeliaran di Jalan, Dampak Pengawasan Keluarga Masih Lemah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) banyak terlihat berkeliaran di jalanan Kota Medan. Keberadaan mereka dinilai meresahkan masyarakat, dan mengganggu estetika kota, Menurut dokter spesialis kejiwaan dari Universitas Sumatera Utara (USU), dr Vita Camelia, ada beberapa kemungkinan kenapa ODGJ berkeliaran atau mengembara. Pertama, ada gejala ODGJ yang bisa membuatnya pergi dari rumah dan mengembara, karena pengobatannya telantar, dan terlalu jauh pergi.

“Gejala penyakit ODGJ ini juga ingatannya bisa jelek, sehingga bisa lupa dan tidak tahu pulang,” ungkap Vita, Minggu (16/1).

Kemudian, lanjut psikiater dari RSUP H Adam Malik ini, pengawasan keluarga yang kurang membuat ODGJ pergi dari rumah.

“Pengawasan keluarga juga menjadi faktor penting untuk memberikan obat supaya diminum teratur. Pantau gejala penyakit dan mengawasi ODGJ serta mendukung pengobatannya juga penting,” jelas Vita lagi.

Vita pun menuturkan, jika ODGJ minum obat secara teratur, maka bisa membaik. Gejala gangguan jiwa akan menghilang dan mereka bisa mandiri, aktif bahkan produktif. Namun, di lapangan masih ada keluarga yang abai terhadap pengobatan dan kepatuhan berobat ODGJ. Alhasil, ODGJ mengembara di jalanan.

“Banyak faktor, yakni kepatuhan minum obat pasien, kadang pasien bosan minum obat, merasa sudah membaik dan menghentikan obat, serta keluarga kurang mendukung pengobatan. Misalnya, lalai membawa pasien jadwal kontrol ulang, dan kurang mengawasi keteraturan pasien minum obat,” tuturnya.

Disinggung apakah obat untuk ODGJ mahal, sehingga keluarga banyak yang menghentikan minum obatnya? Vita menyatakan, dengan adanya BPJS Kesehatan, ODGJ sudah terbantu untuk obat-obatan dan tersedia.

“Terpenting memang perlu terus-menerus edukasi keluarga tentang ODGJ, pengobatan dan kepatuhan berobat,” pungkasnya. (ris/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) banyak terlihat berkeliaran di jalanan Kota Medan. Keberadaan mereka dinilai meresahkan masyarakat, dan mengganggu estetika kota, Menurut dokter spesialis kejiwaan dari Universitas Sumatera Utara (USU), dr Vita Camelia, ada beberapa kemungkinan kenapa ODGJ berkeliaran atau mengembara. Pertama, ada gejala ODGJ yang bisa membuatnya pergi dari rumah dan mengembara, karena pengobatannya telantar, dan terlalu jauh pergi.

“Gejala penyakit ODGJ ini juga ingatannya bisa jelek, sehingga bisa lupa dan tidak tahu pulang,” ungkap Vita, Minggu (16/1).

Kemudian, lanjut psikiater dari RSUP H Adam Malik ini, pengawasan keluarga yang kurang membuat ODGJ pergi dari rumah.

“Pengawasan keluarga juga menjadi faktor penting untuk memberikan obat supaya diminum teratur. Pantau gejala penyakit dan mengawasi ODGJ serta mendukung pengobatannya juga penting,” jelas Vita lagi.

Vita pun menuturkan, jika ODGJ minum obat secara teratur, maka bisa membaik. Gejala gangguan jiwa akan menghilang dan mereka bisa mandiri, aktif bahkan produktif. Namun, di lapangan masih ada keluarga yang abai terhadap pengobatan dan kepatuhan berobat ODGJ. Alhasil, ODGJ mengembara di jalanan.

“Banyak faktor, yakni kepatuhan minum obat pasien, kadang pasien bosan minum obat, merasa sudah membaik dan menghentikan obat, serta keluarga kurang mendukung pengobatan. Misalnya, lalai membawa pasien jadwal kontrol ulang, dan kurang mengawasi keteraturan pasien minum obat,” tuturnya.

Disinggung apakah obat untuk ODGJ mahal, sehingga keluarga banyak yang menghentikan minum obatnya? Vita menyatakan, dengan adanya BPJS Kesehatan, ODGJ sudah terbantu untuk obat-obatan dan tersedia.

“Terpenting memang perlu terus-menerus edukasi keluarga tentang ODGJ, pengobatan dan kepatuhan berobat,” pungkasnya. (ris/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/