31.7 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Tengkorak Kepala Manusia Tergantung di Pohon

Foto: Bernad L Gaol/New Tapanuli Tim identifikasi dari Polres Taput saat melakukan evakuasi tengkorak manusia yang tergantung di pohon di Siborong-borong, Senin (16/2).
Foto: Bernad L Gaol/New Tapanuli
Tim identifikasi dari Polres Taput saat melakukan evakuasi tengkorak manusia yang tergantung di pohon di Siborong-borong, Senin (16/2).

TARUTUNG, SUMUTPOS.CO – Sebuah tengkorak manusia ditemukan tergantung di pohon keres di pinggir Sungai Binaga Sigeang-geang Simokmok, Tapanuli Utara, Senin (16/2). Warga Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong geger.

Dugaan sementara, tengkorak tanpa tubuh itu adalah korban bunuh diri. Polisi yang turun ke lokasi belum bisa menentukan jenis kelamin korban. Pasalnya, kepala itu tinggal tengkorak dan gigi saja.

Tengkorak manusia ini tidak sengaja ditemukan oleh warga setempat yang tengah memancing ikan di sungai, Minggu (15/2). Pantauan New Tapanuli (group SUMUTPOS.CO), tengkorak itu tergantung dengan seutas tali nilon warna biru. Sementara sebagian tulang tubuhnya tampak sudah lepas dan jatuh di area semak-semak sungai, tepat di bawah kepalanya dalam keadaan tidak utuh.

Kerangka tubuhnya juga sudah dalam kondisi berserakan dan terlepas dengan bagian tubuh lainnya. Tali nilon yang bersimpul hidup terikat di atas pohon dengan ketinggian kurang lebih tiga meter. Petugas Polsek Siborongborong dibantu dari personel Polres Taput  kesulitan melakukan evakuasi. Sebab, jalan ke lokasi sangat curam dan mencapai kedalaman sekitar 300 meter di semak-semak dan harus menyebErangi sungai yang berkedalaman sekitar 1 meter. Petugas juga kesulitan memanjat pohon tempat tengkorak tergantung karena licin oleh lumut.

Kanit Reskrim Polsek Siborongborong Iptu R Damanik yang turun ke lokasi mengatakan, tengkorak dan kerangka manusia itu pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing.

“Waktu itu, lima warga hendak memancing ikan. Namun setibanya di lokasi, mereka terkejut melihat ada tengkorak kepala manusia yang tergantung di pohon. Kemudian dilaporkan ke kepala desa setempat dan polisi desa. Selanjutnya kita lakukan olah TKP,” ungkapnya.

Dari hasil olah TKP, pihaknya hanya mendapati sebagian kerangka yang sudah tak utuh. Tidak ditemukan identitas korban apakah perempuan atau laki-laki.

“Identitas dan jenis kelaminnya belum kita ketahui. Digantung atau gantung diri juga belum diketahui. Sudah tinggal tengkorak dan tulang saja, itupun sudah ada yang jatuh. Melihat medan lokasi penemuan dugaan mengarah pada bunuh diri. Namun itu belum pasti karena kami masih melakukan penyelidikan,” terangnya. Sementara itu, Kapolres Taput AKBP Dudus melalui Kasubag Humas Aiptu W Baringbing mengatakan, tulang belulang itu sudah dikumpulkan oleh tim identifikasi untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Tengkorak itu untuk sementara kita titip di RSU Tarutung guna penyelidikan, sambil menunggu laporan mana tahu ada warga yang kehilangan anggota keluarga. Sebab,sejauh ini belum ada laporan orang hilang ke kami,” ucapnya.

Sambil menunggu proses identifikasi selesai, Baringbing meminta kepada masyarakat agar melapor ke polisi apabila ada keluarganya yang hilang dalam beberapa bulan terakhir.

Sejumlah warga setempat yang berada di lokasi penemuan mencurigai bahwa mayat yang sudah menjadi tengkorak itu adalah sesorang bermarga Sitompul. Sebab, pria yang mereka curigai itu sempat tinggal di daerah itu dan hilang sejak Desember 2014 lalu.

“Ada dulu marga Sitompul yang sempat tinggal di daerah sini. Tapi dia warga Pahae dan sejak Desember lalu tidak pernah lagi kelihatan. Sebab sejauh ini tidak ada sanak atau keluaraga kami yang hilang dari tempat kami ini,” kata salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.(bl/deo)

Foto: Bernad L Gaol/New Tapanuli Tim identifikasi dari Polres Taput saat melakukan evakuasi tengkorak manusia yang tergantung di pohon di Siborong-borong, Senin (16/2).
Foto: Bernad L Gaol/New Tapanuli
Tim identifikasi dari Polres Taput saat melakukan evakuasi tengkorak manusia yang tergantung di pohon di Siborong-borong, Senin (16/2).

TARUTUNG, SUMUTPOS.CO – Sebuah tengkorak manusia ditemukan tergantung di pohon keres di pinggir Sungai Binaga Sigeang-geang Simokmok, Tapanuli Utara, Senin (16/2). Warga Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong geger.

Dugaan sementara, tengkorak tanpa tubuh itu adalah korban bunuh diri. Polisi yang turun ke lokasi belum bisa menentukan jenis kelamin korban. Pasalnya, kepala itu tinggal tengkorak dan gigi saja.

Tengkorak manusia ini tidak sengaja ditemukan oleh warga setempat yang tengah memancing ikan di sungai, Minggu (15/2). Pantauan New Tapanuli (group SUMUTPOS.CO), tengkorak itu tergantung dengan seutas tali nilon warna biru. Sementara sebagian tulang tubuhnya tampak sudah lepas dan jatuh di area semak-semak sungai, tepat di bawah kepalanya dalam keadaan tidak utuh.

Kerangka tubuhnya juga sudah dalam kondisi berserakan dan terlepas dengan bagian tubuh lainnya. Tali nilon yang bersimpul hidup terikat di atas pohon dengan ketinggian kurang lebih tiga meter. Petugas Polsek Siborongborong dibantu dari personel Polres Taput  kesulitan melakukan evakuasi. Sebab, jalan ke lokasi sangat curam dan mencapai kedalaman sekitar 300 meter di semak-semak dan harus menyebErangi sungai yang berkedalaman sekitar 1 meter. Petugas juga kesulitan memanjat pohon tempat tengkorak tergantung karena licin oleh lumut.

Kanit Reskrim Polsek Siborongborong Iptu R Damanik yang turun ke lokasi mengatakan, tengkorak dan kerangka manusia itu pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing.

“Waktu itu, lima warga hendak memancing ikan. Namun setibanya di lokasi, mereka terkejut melihat ada tengkorak kepala manusia yang tergantung di pohon. Kemudian dilaporkan ke kepala desa setempat dan polisi desa. Selanjutnya kita lakukan olah TKP,” ungkapnya.

Dari hasil olah TKP, pihaknya hanya mendapati sebagian kerangka yang sudah tak utuh. Tidak ditemukan identitas korban apakah perempuan atau laki-laki.

“Identitas dan jenis kelaminnya belum kita ketahui. Digantung atau gantung diri juga belum diketahui. Sudah tinggal tengkorak dan tulang saja, itupun sudah ada yang jatuh. Melihat medan lokasi penemuan dugaan mengarah pada bunuh diri. Namun itu belum pasti karena kami masih melakukan penyelidikan,” terangnya. Sementara itu, Kapolres Taput AKBP Dudus melalui Kasubag Humas Aiptu W Baringbing mengatakan, tulang belulang itu sudah dikumpulkan oleh tim identifikasi untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Tengkorak itu untuk sementara kita titip di RSU Tarutung guna penyelidikan, sambil menunggu laporan mana tahu ada warga yang kehilangan anggota keluarga. Sebab,sejauh ini belum ada laporan orang hilang ke kami,” ucapnya.

Sambil menunggu proses identifikasi selesai, Baringbing meminta kepada masyarakat agar melapor ke polisi apabila ada keluarganya yang hilang dalam beberapa bulan terakhir.

Sejumlah warga setempat yang berada di lokasi penemuan mencurigai bahwa mayat yang sudah menjadi tengkorak itu adalah sesorang bermarga Sitompul. Sebab, pria yang mereka curigai itu sempat tinggal di daerah itu dan hilang sejak Desember 2014 lalu.

“Ada dulu marga Sitompul yang sempat tinggal di daerah sini. Tapi dia warga Pahae dan sejak Desember lalu tidak pernah lagi kelihatan. Sebab sejauh ini tidak ada sanak atau keluaraga kami yang hilang dari tempat kami ini,” kata salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.(bl/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/