30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Mertua: Takdir… Tapi Kekejamannya Itu yang Tak Tahan

Foto: Oryza/Metro Tabagse/SMG
Nursina Nasution, istri yang menyembelih suaminya, Hamdani Lubis hingga kepalanya nyaris putus, karena dendam dikasari selama 17 tahun.

BARUMUN, SUMUTPOS.CO – Keluarga besar Hamdani Lubis, suami yang tewas disembelih istrinya sendiri, Nursina Nasution, di Huta Lamo Desa Sayur Matua, Kec. Barumun, Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (14/3) tak sanggup menahan duka. Suasana berkabung terlihat kental di rumah duka di Desa Sayur Matua Kecamatan Barumun, Kamis (16/3).

Satu tratak terpasang di depan rumah. Sementara, di bagian dalam rumah, masih ramai kerabat dan keluarga yang datang. Rumah itu ternyata rumah orang tua korban. Pihak keluarga membawa korban ke rumah setelah divisum di rumah sakit sebelum dimakamkan.

“Iya nak… Saya lah mamak korban,” ungkap seorang perempuan tua, yang tampak masih sangat terpukul dengan kejadian itu, seperti dilansir Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO). “Di sini yang tak tahan,” tambahnya sembari memegang dada.

Dikatakannya, awalnya dirinya tidak tahu yang jadi korban itu anaknya. Sebab, begitu melihat kaki yang tergeletak, dia langsung putar arah dan panik. Bahkan mereka tak pergi sampai ke kebun, karena langsug nbalik lagi ke kampung bersama anaknya, untuk memberi kabar ke warga lain.

Sesekali, saat menceritakan kondisi anaknya, ia tak mampu menahan tangis. Hanya kembali ia menyadarkan diri, karena menurutnya semua itu sudah takdir. “Kita juga akan berpulang kepada-Nya. Sudah takdir… tapi kekejamannya itu yang tak tahan,” tambahnya lagi sembari sempat menggambarkan kondisi luka anaknya yang begitu sadis.

Ditanya mengenai anak korban, menurutnya ada tiga orang yang masih kecil-kecil. “Mereka ikut uwak perempuannya di kampung lain,” tuturnya.

Ia berharap, cucunya tetap bisa menerima keadaan, dan tidak terpukul berat mengetahui ibunya sendiri yang menyembelih ayahnya hingga tewas. (jpg/ras)

Foto: Oryza/Metro Tabagse/SMG
Nursina Nasution, istri yang menyembelih suaminya, Hamdani Lubis hingga kepalanya nyaris putus, karena dendam dikasari selama 17 tahun.

BARUMUN, SUMUTPOS.CO – Keluarga besar Hamdani Lubis, suami yang tewas disembelih istrinya sendiri, Nursina Nasution, di Huta Lamo Desa Sayur Matua, Kec. Barumun, Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (14/3) tak sanggup menahan duka. Suasana berkabung terlihat kental di rumah duka di Desa Sayur Matua Kecamatan Barumun, Kamis (16/3).

Satu tratak terpasang di depan rumah. Sementara, di bagian dalam rumah, masih ramai kerabat dan keluarga yang datang. Rumah itu ternyata rumah orang tua korban. Pihak keluarga membawa korban ke rumah setelah divisum di rumah sakit sebelum dimakamkan.

“Iya nak… Saya lah mamak korban,” ungkap seorang perempuan tua, yang tampak masih sangat terpukul dengan kejadian itu, seperti dilansir Metro Tabagsel (grup SUMUTPOS.CO). “Di sini yang tak tahan,” tambahnya sembari memegang dada.

Dikatakannya, awalnya dirinya tidak tahu yang jadi korban itu anaknya. Sebab, begitu melihat kaki yang tergeletak, dia langsung putar arah dan panik. Bahkan mereka tak pergi sampai ke kebun, karena langsug nbalik lagi ke kampung bersama anaknya, untuk memberi kabar ke warga lain.

Sesekali, saat menceritakan kondisi anaknya, ia tak mampu menahan tangis. Hanya kembali ia menyadarkan diri, karena menurutnya semua itu sudah takdir. “Kita juga akan berpulang kepada-Nya. Sudah takdir… tapi kekejamannya itu yang tak tahan,” tambahnya lagi sembari sempat menggambarkan kondisi luka anaknya yang begitu sadis.

Ditanya mengenai anak korban, menurutnya ada tiga orang yang masih kecil-kecil. “Mereka ikut uwak perempuannya di kampung lain,” tuturnya.

Ia berharap, cucunya tetap bisa menerima keadaan, dan tidak terpukul berat mengetahui ibunya sendiri yang menyembelih ayahnya hingga tewas. (jpg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/