30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Jalan Desa Sinar Pagi Dairi Belum Tersentuh Aspal

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Meski sudah puluhan tahun terbentuk sebagai salah satu desa. Namun hingga saat ini, akses/jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah tersentuh aspal.

BELUM DIASPAL: Kondisi jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah diaspal.

Padahal sebenarnya, untuk menuju Desa Sinar Pagi bisa ditempuh lewat dua arah yakni, dari Desa Lae Luhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir serta dari Kecamatan Tanah Pinem. Tetapi, sampai saat ini jalan menuju Desa itu masih jalan tanah yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Salah satu warga, Nalsali, mengungkapkan, kondisi jalan tanah sudah puluhan tahun dilalui warga. Mereka harus berjalan kaki menembus hutan menuju Pasar Pardomuan, jika hendak membeli kebutuhan pokok pada saat pekan. “Sejak berdiri sampai saat ini, tak satupun akses menujubDesa kami diaspal, ucap Nalsali.

Desa Sinar Pagi memiliki 120 kepala keluarga (KK). Sumber mengatakan, kondisi jalan tanah itu sekarang sudah sangat parah. Badan jalan berparit akibat tergerus air hujan. “Jalan tidak rata, bahkan kendaraan roda dua sulit melintasi akses itu,” sebut Nalsali.

Ia memaparkan, untuk mengangkut hasil pertanian seperti jagung, cabai, jahe, durian dan lainnya harus menggunakan kendaraan gardan dua. 

Kendaraan itu dipergunakan saat hari pekan di Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir. Itupun penumpang harus naik turun dari mobil, akibat sulitnya medan jalan. 

“Penumpang lebih banyak jalan kakinya, dari pada naik angkutan karena kondisi jalan memprihatinkan”, paparnya.  “Bila dipaksakan kendaraan bisa rusak di tengah jalan,” pungkasnya.(rud)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Meski sudah puluhan tahun terbentuk sebagai salah satu desa. Namun hingga saat ini, akses/jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah tersentuh aspal.

BELUM DIASPAL: Kondisi jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah diaspal.

Padahal sebenarnya, untuk menuju Desa Sinar Pagi bisa ditempuh lewat dua arah yakni, dari Desa Lae Luhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir serta dari Kecamatan Tanah Pinem. Tetapi, sampai saat ini jalan menuju Desa itu masih jalan tanah yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Salah satu warga, Nalsali, mengungkapkan, kondisi jalan tanah sudah puluhan tahun dilalui warga. Mereka harus berjalan kaki menembus hutan menuju Pasar Pardomuan, jika hendak membeli kebutuhan pokok pada saat pekan. “Sejak berdiri sampai saat ini, tak satupun akses menujubDesa kami diaspal, ucap Nalsali.

Desa Sinar Pagi memiliki 120 kepala keluarga (KK). Sumber mengatakan, kondisi jalan tanah itu sekarang sudah sangat parah. Badan jalan berparit akibat tergerus air hujan. “Jalan tidak rata, bahkan kendaraan roda dua sulit melintasi akses itu,” sebut Nalsali.

Ia memaparkan, untuk mengangkut hasil pertanian seperti jagung, cabai, jahe, durian dan lainnya harus menggunakan kendaraan gardan dua. 

Kendaraan itu dipergunakan saat hari pekan di Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir. Itupun penumpang harus naik turun dari mobil, akibat sulitnya medan jalan. 

“Penumpang lebih banyak jalan kakinya, dari pada naik angkutan karena kondisi jalan memprihatinkan”, paparnya.  “Bila dipaksakan kendaraan bisa rusak di tengah jalan,” pungkasnya.(rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/