26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Bunga 7 Rupa Bantu Temukan Korban Hanyut

Foto: Manahan/Pm Jenazah Hendra Budi Santoso saat diangkat dari sungai.
Foto: Manahan/PM
Jenazah Hendra Budi Santoso saat diangkat dari sungai.

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Percaya nggak percaya tapi inilah peristiwa yang berlangsung di kawasan bantaran Sungai Blumei Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa, Senin (16/6) sore. Bunga 7 rupa ditabur warga ke Sungai, tak lama berselang jasad Hendra Budi Santoso (27) yang tenggelam berhasil ditemukan.

Keterangan dihimpun di lokasi kejadian, Senin siang, sekira pukul 11.00 wib, Hendra masih duduk bersama rekan-rekannya di sebuah warung kopi. Pamit pulang, putra tunggal Supodo (45) itu ternyata merupakan hari terakhir duda Ernawati (43) istrinya yang tinggal di Pasar VII Tembung.

Sesampainya di kediaman bapak angkatnya, Hendra permisi kepada Juliati (46) istri dari Jasmadi untuk mandi di sungai yang berada di belakang rumah mereka, bersama adik angkatnya Fadli (5).

Selang beberapa lama menit mandi di sungai Hendra pun mengantarkan Fadli ke dalam rumah. Setelah mengantar, Hendra kembali ke sungai untuk melanjutkan mandinya.

Selang sekira 20 menit, Juliati tak lagi melihat Hendra. Karena curiga, Juliati pun memutuskan turun ke sungai. Sesampainya di sungai, Juliati hanya menemukan baju, celana pendek warna biru yang dipakai Hendra, sandal jepit serta sabun mandi yang biasa dipakai Hendra.

Juliati pun mencari Hendra seraya memanggil namanya. Namun setelah mencari beberapa lama, Juliati tak kunjung menemukan Hendra. Khawatir, akibat Hendra tak kunjung ditemukannya akhirnya meminta tolong kepada warga sekitar yang sedang berada di warung kopi. Salah satu warga yang sedang berada di warung kopi Alim (33) yang merupakan teman akrab Hendra mendatangi Juliati.

Setelah mendengar penjelasan Juliati, Alim pun langsung bergerak ke arah sungai tempat Hendra biasa mandi. Di bantaran sungai Alim pun hanya menemukan baju, celana pendek warna biru, sandal jepit serta sabun mandi yang biasa di pakai Hendra. Tanpa berpikir panjang Alim pun memutuskan masuk ke sungai untuk mencari temannya. Selang tak berapa lama puluhan warga sekitar yang mendapat kabar bahwa Hendra tenggelam di sungai mendatangi lokasi dan ikut membantu Alim mencari Hendra.

Menggunakan peralatan seadanya seperti tali yang diikatkan di pohon yang ada ditepi kedua sungai dan batang bambu. Dengan memegang tali dan mencolok-colokkan batang bambu ke dalam air puluhan warga yang keseluruhannya pria termasuk Jasmadi, bapak angkat Hendra berusaha menemukan Hendra. Selang tak berapa lama petugas Polsek tanjung Morawa yang mendapatkan informasi tiba di lokasi membantu mencari Hendra di pinggir sungai.

Namun setelah mencari beberapa jam pencarian tak membuahkan hasil apapun. Akhirnya sekira pukul 14.00 wib, warga sekitar pun melakukan ritual tabur bunga atas saran Karyo (50) pedagang bakso yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Dengan harap-harap cemas warga pun menyediakan bunga 7 rupa dan membakar sesajen di tepi sungai.

Setelah menyediakan bunga 7 rupa dan membakar sesajen warga pun kembali menyelam ke dasar sungai. Meskipun sudah menyediakan bunga 7 rupa di atas daun pisang dan membakar sesajen, namun warga yang melakukan pencarian sempat kesulitan menemukan Hendra.

Akhirnya atas inisiatif salah seorang warga, akhirnya bunga 7 rupa yang disediakan di tepi sungai ditabur ke sungai. Selang beberapa lama setelah bunga 7 rupa ditabur keanehan pun terjadi. Salah satu bunga berwarna merah yang ditabur ke sungai tidak ikut terhanyut arus sungai seperti bunga lainnya. Salah seorang warga ikut membantu menyelam melihat keanehan itu. Dirinya pun memberitahukan kepada warga lainnya akan keanehan tersebut.

Namun warga yang ikut membantu tidak percaya begitu saja dengan keanehan itu. “Mungkin bunganya tertahan tali makanya tidak ikut terhanyut arus sungai,” ungkap salah seorang pria.

Untuk lebih meyakinkan warga pun menarik tali yang menghalangi bunga itu. Namun anehnya bunga itu tidak terhanyut arus sungai.

Agar lebih memastikan lagi warga pun langsung berenang ke dekat bunga. Meski banyak riak akibat warga yang menyelam, bunga merah itu tidak bergerak dari posisi awalnya.

Tanpa berpikir panjang warga yang melihat keanehan itu memberanikan diri menyelam ke dasar sungai di bawah bunga merah tadi. Sementara warga lainnya mencolok-colokkan batang bambu ke dasar sungai.

Sekira pukul 17.00 Wib Hendra pun ditemukan namun dalam keadaan tidak bernyawa. Temuan jasad Hendra sontak membuat Jasmadi yang turut melakukan pencarian menangis histeris. Sementara Supodo tiba-tiba rubuh dan pingsan. Kehebohan pun terjadi, warga yang melihat kejadian itu sontak terperangah dan kaget.

Warga membopong tubuh Supodo yang tiba-tiba lemas itu menjauh dari jasad Hendra.

Terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Eddy Safari melalui Kanit Reskrim Ipda Iskandar Ginting membenarkan peristiwa tenggelamnnya Hendra dan pihak keluarga tidak bersedia jasad Hendra divisum dengan mmebuat surat pernyataan. ”Pihak keluarga tidak bersedia jasad Hendra divisum dengan membuat surat pernyataan,” ungkapnya. (cr-1/bd)

Foto: Manahan/Pm Jenazah Hendra Budi Santoso saat diangkat dari sungai.
Foto: Manahan/PM
Jenazah Hendra Budi Santoso saat diangkat dari sungai.

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Percaya nggak percaya tapi inilah peristiwa yang berlangsung di kawasan bantaran Sungai Blumei Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa, Senin (16/6) sore. Bunga 7 rupa ditabur warga ke Sungai, tak lama berselang jasad Hendra Budi Santoso (27) yang tenggelam berhasil ditemukan.

Keterangan dihimpun di lokasi kejadian, Senin siang, sekira pukul 11.00 wib, Hendra masih duduk bersama rekan-rekannya di sebuah warung kopi. Pamit pulang, putra tunggal Supodo (45) itu ternyata merupakan hari terakhir duda Ernawati (43) istrinya yang tinggal di Pasar VII Tembung.

Sesampainya di kediaman bapak angkatnya, Hendra permisi kepada Juliati (46) istri dari Jasmadi untuk mandi di sungai yang berada di belakang rumah mereka, bersama adik angkatnya Fadli (5).

Selang beberapa lama menit mandi di sungai Hendra pun mengantarkan Fadli ke dalam rumah. Setelah mengantar, Hendra kembali ke sungai untuk melanjutkan mandinya.

Selang sekira 20 menit, Juliati tak lagi melihat Hendra. Karena curiga, Juliati pun memutuskan turun ke sungai. Sesampainya di sungai, Juliati hanya menemukan baju, celana pendek warna biru yang dipakai Hendra, sandal jepit serta sabun mandi yang biasa dipakai Hendra.

Juliati pun mencari Hendra seraya memanggil namanya. Namun setelah mencari beberapa lama, Juliati tak kunjung menemukan Hendra. Khawatir, akibat Hendra tak kunjung ditemukannya akhirnya meminta tolong kepada warga sekitar yang sedang berada di warung kopi. Salah satu warga yang sedang berada di warung kopi Alim (33) yang merupakan teman akrab Hendra mendatangi Juliati.

Setelah mendengar penjelasan Juliati, Alim pun langsung bergerak ke arah sungai tempat Hendra biasa mandi. Di bantaran sungai Alim pun hanya menemukan baju, celana pendek warna biru, sandal jepit serta sabun mandi yang biasa di pakai Hendra. Tanpa berpikir panjang Alim pun memutuskan masuk ke sungai untuk mencari temannya. Selang tak berapa lama puluhan warga sekitar yang mendapat kabar bahwa Hendra tenggelam di sungai mendatangi lokasi dan ikut membantu Alim mencari Hendra.

Menggunakan peralatan seadanya seperti tali yang diikatkan di pohon yang ada ditepi kedua sungai dan batang bambu. Dengan memegang tali dan mencolok-colokkan batang bambu ke dalam air puluhan warga yang keseluruhannya pria termasuk Jasmadi, bapak angkat Hendra berusaha menemukan Hendra. Selang tak berapa lama petugas Polsek tanjung Morawa yang mendapatkan informasi tiba di lokasi membantu mencari Hendra di pinggir sungai.

Namun setelah mencari beberapa jam pencarian tak membuahkan hasil apapun. Akhirnya sekira pukul 14.00 wib, warga sekitar pun melakukan ritual tabur bunga atas saran Karyo (50) pedagang bakso yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Dengan harap-harap cemas warga pun menyediakan bunga 7 rupa dan membakar sesajen di tepi sungai.

Setelah menyediakan bunga 7 rupa dan membakar sesajen warga pun kembali menyelam ke dasar sungai. Meskipun sudah menyediakan bunga 7 rupa di atas daun pisang dan membakar sesajen, namun warga yang melakukan pencarian sempat kesulitan menemukan Hendra.

Akhirnya atas inisiatif salah seorang warga, akhirnya bunga 7 rupa yang disediakan di tepi sungai ditabur ke sungai. Selang beberapa lama setelah bunga 7 rupa ditabur keanehan pun terjadi. Salah satu bunga berwarna merah yang ditabur ke sungai tidak ikut terhanyut arus sungai seperti bunga lainnya. Salah seorang warga ikut membantu menyelam melihat keanehan itu. Dirinya pun memberitahukan kepada warga lainnya akan keanehan tersebut.

Namun warga yang ikut membantu tidak percaya begitu saja dengan keanehan itu. “Mungkin bunganya tertahan tali makanya tidak ikut terhanyut arus sungai,” ungkap salah seorang pria.

Untuk lebih meyakinkan warga pun menarik tali yang menghalangi bunga itu. Namun anehnya bunga itu tidak terhanyut arus sungai.

Agar lebih memastikan lagi warga pun langsung berenang ke dekat bunga. Meski banyak riak akibat warga yang menyelam, bunga merah itu tidak bergerak dari posisi awalnya.

Tanpa berpikir panjang warga yang melihat keanehan itu memberanikan diri menyelam ke dasar sungai di bawah bunga merah tadi. Sementara warga lainnya mencolok-colokkan batang bambu ke dasar sungai.

Sekira pukul 17.00 Wib Hendra pun ditemukan namun dalam keadaan tidak bernyawa. Temuan jasad Hendra sontak membuat Jasmadi yang turut melakukan pencarian menangis histeris. Sementara Supodo tiba-tiba rubuh dan pingsan. Kehebohan pun terjadi, warga yang melihat kejadian itu sontak terperangah dan kaget.

Warga membopong tubuh Supodo yang tiba-tiba lemas itu menjauh dari jasad Hendra.

Terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Eddy Safari melalui Kanit Reskrim Ipda Iskandar Ginting membenarkan peristiwa tenggelamnnya Hendra dan pihak keluarga tidak bersedia jasad Hendra divisum dengan mmebuat surat pernyataan. ”Pihak keluarga tidak bersedia jasad Hendra divisum dengan membuat surat pernyataan,” ungkapnya. (cr-1/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/