30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Opsi: Sistem Rangking Atau Turunkan Passing Grade

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
REGISTRASI: Peserta CASN melakukan registrasi sebelum mengikuti ujian SKD di Kantor BKN Sumut, Jalan TB Simatupang Medan, Jumat (26/10)

SUMUTPOS.CO – Target 238 ribu formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2018 di Indonesia, terancam tidak terisi. Pasalnya, mayoritas peserta ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tidak lolos passing grade yang ditetapkan. Termasuk di Sumatera Utara.

Namun peserta jangan putus harapan dulu. Soalnya pemerintah melalui KemenPAN-RB sedang meramu kebijakan baru. Opsinya: menetapkan sistem rangking atau menurunkan passing grade.

MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB), Syafruddin, menegaskan panitia seleksi nasional (Panselnas) sedang mencari solusi terkait banyaknya peserta calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 yang tak lolos dalam tahap SKD.

“Sekarang tim panselnas sedang menyusun kembali ramuan untuk mengatasi ini. Rumusan Panselnas diharapkan bisa menyeimbangkan kualitas seleksi yang dihasilkan, serta target 238 ribu formasi CPNS 2018 bisa terpenuhi dengan baik,” kata ,” kata Syafruddin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/11).

Panselnas diminta merumuskan solusi terbaik, apakah akan memilih salah satu opsi atau mengombinasikan kedua opsi. Dua opsi dimaksud yakni menurunkan passing grade atau ambang batas kelulusan SKD. Atau menerapkan sistem perangkingan dari jumlah total nilai tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensia umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).

Sebelumnya, passing grade masing-masing tes yakni 143 untuk tes karakteristik pribadi, 80 untuk tes intelegensia umum, dan 75 untuk tes wawasan kebangsaan.

“Kira-kira bahan mentahnya (dua opsi) itu. Bukan saya yang menentukan, nanti pansel yang merumuskan, diserahkan ke menteri,” katanya.

Syafruddin menargetkan persoalan ini bisa diselesaikan segera dalam pekan ini atau awal pekan depan. “Jadi bisa menghasilkan PNS yang kredibel yang kita harapkan yang akan memasuki pos-pos di kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah. Jadi ini menguntungkan tidak akan ada yang dirugikan. Insya Allah akan berjalan dengan baik,” kata dia.

Rumusan yang disusun panselnas nantinya akan dituangkan dalam peraturan menteri (permen) yang baru.

Senada, Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya sedang mencari jalan fair untuk mengisi formasi CASN. Sehingga kekosongan formasi jabatan, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, bisa dihindari.

“Mudah-mudahan tidak lama lagi hasil simulasi akan disampaikan. Prinsipnya, kami ingin mengisi formasinya agar tak terjadi kekosongan. Ini yang dikhawatirkan daerah seperti guru dan tenaga kesehatan, kami upayakan,” kata Setiawan.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
REGISTRASI: Peserta CASN melakukan registrasi sebelum mengikuti ujian SKD di Kantor BKN Sumut, Jalan TB Simatupang Medan, Jumat (26/10)

SUMUTPOS.CO – Target 238 ribu formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2018 di Indonesia, terancam tidak terisi. Pasalnya, mayoritas peserta ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tidak lolos passing grade yang ditetapkan. Termasuk di Sumatera Utara.

Namun peserta jangan putus harapan dulu. Soalnya pemerintah melalui KemenPAN-RB sedang meramu kebijakan baru. Opsinya: menetapkan sistem rangking atau menurunkan passing grade.

MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB), Syafruddin, menegaskan panitia seleksi nasional (Panselnas) sedang mencari solusi terkait banyaknya peserta calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 yang tak lolos dalam tahap SKD.

“Sekarang tim panselnas sedang menyusun kembali ramuan untuk mengatasi ini. Rumusan Panselnas diharapkan bisa menyeimbangkan kualitas seleksi yang dihasilkan, serta target 238 ribu formasi CPNS 2018 bisa terpenuhi dengan baik,” kata ,” kata Syafruddin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/11).

Panselnas diminta merumuskan solusi terbaik, apakah akan memilih salah satu opsi atau mengombinasikan kedua opsi. Dua opsi dimaksud yakni menurunkan passing grade atau ambang batas kelulusan SKD. Atau menerapkan sistem perangkingan dari jumlah total nilai tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensia umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).

Sebelumnya, passing grade masing-masing tes yakni 143 untuk tes karakteristik pribadi, 80 untuk tes intelegensia umum, dan 75 untuk tes wawasan kebangsaan.

“Kira-kira bahan mentahnya (dua opsi) itu. Bukan saya yang menentukan, nanti pansel yang merumuskan, diserahkan ke menteri,” katanya.

Syafruddin menargetkan persoalan ini bisa diselesaikan segera dalam pekan ini atau awal pekan depan. “Jadi bisa menghasilkan PNS yang kredibel yang kita harapkan yang akan memasuki pos-pos di kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah. Jadi ini menguntungkan tidak akan ada yang dirugikan. Insya Allah akan berjalan dengan baik,” kata dia.

Rumusan yang disusun panselnas nantinya akan dituangkan dalam peraturan menteri (permen) yang baru.

Senada, Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pihaknya sedang mencari jalan fair untuk mengisi formasi CASN. Sehingga kekosongan formasi jabatan, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, bisa dihindari.

“Mudah-mudahan tidak lama lagi hasil simulasi akan disampaikan. Prinsipnya, kami ingin mengisi formasinya agar tak terjadi kekosongan. Ini yang dikhawatirkan daerah seperti guru dan tenaga kesehatan, kami upayakan,” kata Setiawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/