27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Warga Was-was Rumah Longsor

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Kondisi Bronjong yang diresahkan warga diminta untuk dapat diperbaiki.

BINJAI, SUMUTPOS.CO -Hujan deras yang mengguyur Kota Binjai dalam beberapa hari belakangan ini sangat dikhawatirkan masyarakat Titi Besi Jalan Gatot Subroto. Pasalnya, batu penahan bibir sungai yang berada persis di belakang Rumah Dinas Wali Kota Binjai mulai terkikis oleh luapan air sungai. Batu-batu penahan abrasi itu pun mulai berjatuhan. Kondisi itu bisa menyebabkan terjadinya longsor.

Seorang warga, Zulkifli (56) mengatakan, hujan yang deras mengguyur Kota Binjai membuat batu penahan abrasi mulai bertanggalan satu persatu dan masuk ke dasar sungai. Kondisi itu diperparah putusanya kawat penahan batu yang sudah tidak mampu lagi menahan abarsi, sehingga kawat-kawat penahan batu tersebut mulai berputusan.

“Kami sekeluarga merasa khawatir jika hujan deras terus menerus turun akan membuat logsor. Sekarang ini, tinggal batu-batu besar saja yang menyatu dengan tanah. Sebenarnya kondisi itu sudah terjadi sekitar 10 tahun lebih,” ujar Purnawirawan TNI ini, Minggu (16/7).

Pria yang akrab disapa Pak Adek ini menceritakan bahwa brojong (penahan abrasi) itu dibangun sekitar tahun 1980-an. Kala itu, masih berdiri Lapangan Badminton di atas Beronjong. Namun berangsur tergerus dihantam oleh abrasi hingga akhirnya lapangan lenyap.

“Kini rumah kami dan warga lainnya terancam terkena abrasi,” ujarnya.

Kepada Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham atau dinas terkait, dia berharap kondisi itu dapat diantisipasi.

Menurutnya, bronjong itu dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya, kalangan wakil rakyat yang duduk di Sumut sudah meninjau hingga melontarkan janji untuk diperbaiki.

“Namun sampai sekarang belum terealisasi. Apalagi, tempatnya tepat di belakang Rumah Dinas Wali Kota,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, anggota DPRD Binjai pun pernah meninjau kondisi bronjong tersebut. Dia menambahkan, sudah berupaya menjajaki komunikasi kepada instansi bagian perairan di Binjai guna melihat kondisi bronjong tersebut.

“Kami sebagai warga memohon kepada pemerintah agar kembali membenahi bronjong bibir sungai itu, kami takut hujan deras datang akan terjadi longsor, karena arak dapur rumah saya dengan bibir sungai hanya tiga meter,” harapnya. (ted/azw)

 

 

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Kondisi Bronjong yang diresahkan warga diminta untuk dapat diperbaiki.

BINJAI, SUMUTPOS.CO -Hujan deras yang mengguyur Kota Binjai dalam beberapa hari belakangan ini sangat dikhawatirkan masyarakat Titi Besi Jalan Gatot Subroto. Pasalnya, batu penahan bibir sungai yang berada persis di belakang Rumah Dinas Wali Kota Binjai mulai terkikis oleh luapan air sungai. Batu-batu penahan abrasi itu pun mulai berjatuhan. Kondisi itu bisa menyebabkan terjadinya longsor.

Seorang warga, Zulkifli (56) mengatakan, hujan yang deras mengguyur Kota Binjai membuat batu penahan abrasi mulai bertanggalan satu persatu dan masuk ke dasar sungai. Kondisi itu diperparah putusanya kawat penahan batu yang sudah tidak mampu lagi menahan abarsi, sehingga kawat-kawat penahan batu tersebut mulai berputusan.

“Kami sekeluarga merasa khawatir jika hujan deras terus menerus turun akan membuat logsor. Sekarang ini, tinggal batu-batu besar saja yang menyatu dengan tanah. Sebenarnya kondisi itu sudah terjadi sekitar 10 tahun lebih,” ujar Purnawirawan TNI ini, Minggu (16/7).

Pria yang akrab disapa Pak Adek ini menceritakan bahwa brojong (penahan abrasi) itu dibangun sekitar tahun 1980-an. Kala itu, masih berdiri Lapangan Badminton di atas Beronjong. Namun berangsur tergerus dihantam oleh abrasi hingga akhirnya lapangan lenyap.

“Kini rumah kami dan warga lainnya terancam terkena abrasi,” ujarnya.

Kepada Wali Kota Binjai, Muhammad Idaham atau dinas terkait, dia berharap kondisi itu dapat diantisipasi.

Menurutnya, bronjong itu dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya, kalangan wakil rakyat yang duduk di Sumut sudah meninjau hingga melontarkan janji untuk diperbaiki.

“Namun sampai sekarang belum terealisasi. Apalagi, tempatnya tepat di belakang Rumah Dinas Wali Kota,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, anggota DPRD Binjai pun pernah meninjau kondisi bronjong tersebut. Dia menambahkan, sudah berupaya menjajaki komunikasi kepada instansi bagian perairan di Binjai guna melihat kondisi bronjong tersebut.

“Kami sebagai warga memohon kepada pemerintah agar kembali membenahi bronjong bibir sungai itu, kami takut hujan deras datang akan terjadi longsor, karena arak dapur rumah saya dengan bibir sungai hanya tiga meter,” harapnya. (ted/azw)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/