32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Penyakit Asam Urat, Kakek 70 Tahun Gantung Diri

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tidak tahan karena mengidap penyakit asam urat dan stroke, Baren Purba (70) warga Dusun I, Desa Baja Dolok, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) nekad gantung diri disebuah gubuk tempat tinggalnya.

Korban ditemukan oleh anggota keluarganya menggantung di depan gubuknya dengan menggunakan seutas tali nilon berwarna hijau. Saat ditemukan keluarga, korban kondisi sudah tidak bernyawa.

Dugaan penyebab kematian Baren Purba, dari keterangan pihak keluarga karena dirinya mengidap penyakit asam urat dan stroke yang sudah cukup lama.

Sofian Saragih (59) keponakan korban menuturkan bahwa Baren Purba tidak kembali kerumah selama satu hari satu malam, karena keluarga merasa curiga, mencona mendatangi gubuk tempat tinggalnya sementara diladang.

“Memang keluarga kami ini mengalami riwayat penyakit yang tak kunjung sembuh sudah puluhan tahun, mungkin dirinya stres, karena berbagai pengobatan sudah dicobanya dan beliau tidak kunjung sehat,” ungkap Sofian, Sabtu (17/9) sore.

Kapolsek Sipispis, AKP Gunawan Efendi membenarkan adanya laporan warga ada yang gantung diri, setelah melakukan olah tempat kejadian dan dari hasil visum dilapangan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

“Karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi dirumah sakit, pihak kepolisian menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” bilang AKP Gunawan. (ian)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tidak tahan karena mengidap penyakit asam urat dan stroke, Baren Purba (70) warga Dusun I, Desa Baja Dolok, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) nekad gantung diri disebuah gubuk tempat tinggalnya.

Korban ditemukan oleh anggota keluarganya menggantung di depan gubuknya dengan menggunakan seutas tali nilon berwarna hijau. Saat ditemukan keluarga, korban kondisi sudah tidak bernyawa.

Dugaan penyebab kematian Baren Purba, dari keterangan pihak keluarga karena dirinya mengidap penyakit asam urat dan stroke yang sudah cukup lama.

Sofian Saragih (59) keponakan korban menuturkan bahwa Baren Purba tidak kembali kerumah selama satu hari satu malam, karena keluarga merasa curiga, mencona mendatangi gubuk tempat tinggalnya sementara diladang.

“Memang keluarga kami ini mengalami riwayat penyakit yang tak kunjung sembuh sudah puluhan tahun, mungkin dirinya stres, karena berbagai pengobatan sudah dicobanya dan beliau tidak kunjung sehat,” ungkap Sofian, Sabtu (17/9) sore.

Kapolsek Sipispis, AKP Gunawan Efendi membenarkan adanya laporan warga ada yang gantung diri, setelah melakukan olah tempat kejadian dan dari hasil visum dilapangan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

“Karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi dirumah sakit, pihak kepolisian menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” bilang AKP Gunawan. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/