Hengky Manurung, Kasubdit Investasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata mengatakan akses dan fasilitas ke kawasan 10 Bali Baru -Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Bromo Tengger Semeru, Borobudur, Mandalika, Morotai dan Labuan Bajo- masih tidak memadai.
“Sangat belum memadai, contohnya kalau untuk ke Toba, yang selama ini harus ditempuh antara enam sampai delapan jam (dari ibu kota Sumatra Utara, Medan), saat ini dengan (penerbangan) Singapura-Silangit, atau Jakarta-Silangit, cuma 2,5 jam. Aksesibilitas ini termasuk jalan tol, dan di Toba juga belum banyak hotel bintang,” kata Hengky kepada BBC Indonesia.
Perjalanan yang disinggung Hengky adalah penerbangan ke kota yang lebih dekat dengan Danau Toba.
Hengky mengatakan di kawasan lain, termasuk Borobudur dan Bromo, pembangunan hotel dan resor juga ditingkatkan melalui tawaran investasi.
Dan dari kawasan 10 Bali Baru ini sendiri, diharapkan akan mendatangkan 10 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
Indonesia menargetkan kedatangan turis mancanegara menjadi 20 juta pada 2019, naik dari sekitar 12 juta pada 2016. Di antara negara ASEAN, Thailand paling banyak mencatat kedatangan turis asing dengan angka lebih 32 juta pada 2016 disusul dengan Malaysia sekitar 26 juta dan Singapura lebih dari 16 juta.
Ketua BKPM Thomas Lembong mengatakan sektor pariwisata tumbuh sekitar 35-40%, di atas angka pertumbuhan investasi nasional pada level 12-14% per tahun. (bbc)