30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Istri Muda Cemas Gatot Digulingkan

Sisca mengatakan, awalnya dia diperkenalkan OC Kaligis dengan Gatot dan Evy di ruang rapat kantor hukum OC Kaligis and Associates, Jakarta Pusat.

“Dikenalin ini orangnya pak Rio di NasDem. Ya, saya bilang, saya bukan NasDem tapi temannya Pak Rio,” katanya. Setelah menghubungi Rio, akhirnya OCK, Sisca, dan Rio bertemu di Hotel Grand Hyatt Jakarta. “Ketemu di lounge Hotel Grand Hyatt, saya datang telat 15 menit,” katanya.

‎Suap itu diberikan dengan maksud Rio sebagai petinggi NasDem memfasilitasi islah antara Gatot dan pasca ada penetapan tersangka Gatot dalam perkara korupsi dana bansos oleh Kejagung. Uang itu juga diberikan agar Rio mengupayakan komunikasi dengan pihak Kejagung terkait duduk permasalahan Gatot. Sebab, Gatot beranggapan bahwa penetapan tersangkanya bermuatan politis

Dalam persidangan, Evy tyerus terang mengakui minta bantuan Rio untuk mendekati Jaksa Agung HM Prasetyo terkait kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Pemprov Sumut. Permintaan itu disanggupi oleh Rio.

“Pak Rio bilang ke saya nanti akan bicara dengan Jaksa Agung, tapi pelan-pelan karena jangan sampai seperti ada intervensi,” kata Evy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/11).

Evy minta bantuan Rio karena khawatir suaminya, Gatot terjerat dalam kasus yang ditangani Kejagung tersebut. Dia menduga ada upaya untuk menggulingkan suaminya dari kursi gubernur di balik kasus bansos. Meski begitu, dia mengklaim tak tahu apakah Rio sudah menepati janjinya. Dia mengaku setelah itu tidak pernah menanyakan lagi kepada Rio soal komunikasinya dengan Jaksa Agung.

“Saya tidak pernah tanya seperti itu,” ujar Evy. Ketua Majelis Hakim Artha Theresia Silalahi menanyakan soal aliran dana selain uang Rp200 juta untuk Rio. “Selain R 200 juta ada uang untuk yang lain?” tanya Artha.

Mendapat pertanyaan itu, Evy menjawab sigap. “Tak pernah. Tapi yang diinfokan pak Kaligis katanya ada sejumlah uang diberikan kepada orang di Kejagung,” jawab Evy.

Lebih lanjut, Evy menyebutkan, Kaligis menginformasikan uang yang diberikan ke Maruli sebesar Rp300 juta. Namun, saat Evy kembali bertanya ke Gatot soal pemberian ke Maruli, ternyata Gatot juga tak tahu secara pasti.

Hakim pun mengejar Evy dengan pertanyaan lain. “Siapa di Kejagung?” tanya Artha. Evy pun menjawab bahwa berdasarkan keterangan Kaligis nama orang itu adalah Maruli. Namun, dia mengaku tak tahu pasti berapa jumlah uang yang diserahkan pengacaranya itu ke Maruli.

Evy membantah pemberian dana ke Maruli atas permintaannya. Dia mengklaim dirinya cuma minta bantuan Kaligis untuk berkomunikasi dengan pihak Kejagung. “Saya tidak mengusulkan seperti itu, saya usulkan berkomunikasi saja,” tukasnya.

Sisca mengatakan, awalnya dia diperkenalkan OC Kaligis dengan Gatot dan Evy di ruang rapat kantor hukum OC Kaligis and Associates, Jakarta Pusat.

“Dikenalin ini orangnya pak Rio di NasDem. Ya, saya bilang, saya bukan NasDem tapi temannya Pak Rio,” katanya. Setelah menghubungi Rio, akhirnya OCK, Sisca, dan Rio bertemu di Hotel Grand Hyatt Jakarta. “Ketemu di lounge Hotel Grand Hyatt, saya datang telat 15 menit,” katanya.

‎Suap itu diberikan dengan maksud Rio sebagai petinggi NasDem memfasilitasi islah antara Gatot dan pasca ada penetapan tersangka Gatot dalam perkara korupsi dana bansos oleh Kejagung. Uang itu juga diberikan agar Rio mengupayakan komunikasi dengan pihak Kejagung terkait duduk permasalahan Gatot. Sebab, Gatot beranggapan bahwa penetapan tersangkanya bermuatan politis

Dalam persidangan, Evy tyerus terang mengakui minta bantuan Rio untuk mendekati Jaksa Agung HM Prasetyo terkait kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Pemprov Sumut. Permintaan itu disanggupi oleh Rio.

“Pak Rio bilang ke saya nanti akan bicara dengan Jaksa Agung, tapi pelan-pelan karena jangan sampai seperti ada intervensi,” kata Evy di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/11).

Evy minta bantuan Rio karena khawatir suaminya, Gatot terjerat dalam kasus yang ditangani Kejagung tersebut. Dia menduga ada upaya untuk menggulingkan suaminya dari kursi gubernur di balik kasus bansos. Meski begitu, dia mengklaim tak tahu apakah Rio sudah menepati janjinya. Dia mengaku setelah itu tidak pernah menanyakan lagi kepada Rio soal komunikasinya dengan Jaksa Agung.

“Saya tidak pernah tanya seperti itu,” ujar Evy. Ketua Majelis Hakim Artha Theresia Silalahi menanyakan soal aliran dana selain uang Rp200 juta untuk Rio. “Selain R 200 juta ada uang untuk yang lain?” tanya Artha.

Mendapat pertanyaan itu, Evy menjawab sigap. “Tak pernah. Tapi yang diinfokan pak Kaligis katanya ada sejumlah uang diberikan kepada orang di Kejagung,” jawab Evy.

Lebih lanjut, Evy menyebutkan, Kaligis menginformasikan uang yang diberikan ke Maruli sebesar Rp300 juta. Namun, saat Evy kembali bertanya ke Gatot soal pemberian ke Maruli, ternyata Gatot juga tak tahu secara pasti.

Hakim pun mengejar Evy dengan pertanyaan lain. “Siapa di Kejagung?” tanya Artha. Evy pun menjawab bahwa berdasarkan keterangan Kaligis nama orang itu adalah Maruli. Namun, dia mengaku tak tahu pasti berapa jumlah uang yang diserahkan pengacaranya itu ke Maruli.

Evy membantah pemberian dana ke Maruli atas permintaannya. Dia mengklaim dirinya cuma minta bantuan Kaligis untuk berkomunikasi dengan pihak Kejagung. “Saya tidak mengusulkan seperti itu, saya usulkan berkomunikasi saja,” tukasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/