Selain itu, lanjut Raudin, muncul wacana bahwa para legislator menerima dana purna tugas. Bahkan menurutnya, arah pertanyaan penyidik KPK mengarah seperti tuduhan jika hal tersebut benar ada. Ditegaskannya pemberian seperti itu tidak dibenarkan.
“Arah-arahnya sepertinya (kita) dituduh begitu. Tetapi tidak ada bagi saya. Kalaupun ada, saya tidak tahu,” tegasnya.
Bekas anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Richard Eddy M Lingga mengatakan dirinya ditanyai seputar lima orang tersangka KPK yang kini ditahan. Sedangkan yang membuat pemeriksaan berlangsung cukup lama, pertanyaan dirinci satu per satu dan diketik, dicetak sekaligus dimintai tanda tangan.
“Yang ditanya panjang itu yang Banggar, bagaimana proses penganggaran sampai hitung-hitungan soal APBD seputar pembahasan dan pengesahan, rasionalisasi, kenapa kurang,” kata Richard yang mengaku dirinya tidak di Banggar saat itu.
Pantauan Sumut Pos di lokasi pemeriksaan, sekitar pukul 18:45 WIB, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Pemprov Sumut Alimuddin Siregar ikut hadir di Mako Brimob bersama staf PNS yang membawanya dengan mobil jenis Avanza.
“Ah, tak ada kok,” katanya saat ditanya wartawan apa keperluannya datang ke tempat pemeriksaan.
Masuk ke dalam gedung sekitar 10 menit, Alimuddin terlihat keluar tanpa membawa map hijau yang dibawanya saat masuk. Sama dengan saat masuk, Alimuddin tak menggubris satupun pertanyaan wartawan. Saat disinggung soal berkas yang dibawanya saat masuk, Alimuddin membantah berkali-kali. ”Ah, tak ada,” katanya. (gus/bal)
Selain itu, lanjut Raudin, muncul wacana bahwa para legislator menerima dana purna tugas. Bahkan menurutnya, arah pertanyaan penyidik KPK mengarah seperti tuduhan jika hal tersebut benar ada. Ditegaskannya pemberian seperti itu tidak dibenarkan.
“Arah-arahnya sepertinya (kita) dituduh begitu. Tetapi tidak ada bagi saya. Kalaupun ada, saya tidak tahu,” tegasnya.
Bekas anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Richard Eddy M Lingga mengatakan dirinya ditanyai seputar lima orang tersangka KPK yang kini ditahan. Sedangkan yang membuat pemeriksaan berlangsung cukup lama, pertanyaan dirinci satu per satu dan diketik, dicetak sekaligus dimintai tanda tangan.
“Yang ditanya panjang itu yang Banggar, bagaimana proses penganggaran sampai hitung-hitungan soal APBD seputar pembahasan dan pengesahan, rasionalisasi, kenapa kurang,” kata Richard yang mengaku dirinya tidak di Banggar saat itu.
Pantauan Sumut Pos di lokasi pemeriksaan, sekitar pukul 18:45 WIB, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Pemprov Sumut Alimuddin Siregar ikut hadir di Mako Brimob bersama staf PNS yang membawanya dengan mobil jenis Avanza.
“Ah, tak ada kok,” katanya saat ditanya wartawan apa keperluannya datang ke tempat pemeriksaan.
Masuk ke dalam gedung sekitar 10 menit, Alimuddin terlihat keluar tanpa membawa map hijau yang dibawanya saat masuk. Sama dengan saat masuk, Alimuddin tak menggubris satupun pertanyaan wartawan. Saat disinggung soal berkas yang dibawanya saat masuk, Alimuddin membantah berkali-kali. ”Ah, tak ada,” katanya. (gus/bal)