35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Ini Tiga Nama Balon Gubsu 2018 dari PDI-P

Foto: Kombinasi/Sumut POs
Bakal calon Gubsu pada Pilgubsu 2018 dari PDIP, yakni Syukur Nababan, Junimart Girsang, dan Maruarar Sirait.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –

PDI-Perjuangan terlihat serius menatap agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018. Khusunya Pilkada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Apalagi, dua edisi Pilgubsu terakhir, pasangan calon (Paslon) yang diusung oleh partai besutan Megawati Soekarnoputri Putri itu selalu kalah.

Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan DPP PDI-Perjuangan Trimedya Pandjaitan mengaku, pihaknya saat ini memiliki tiga nama yang akan dimunculkan untuk bertarung di Pilgubsu 2018.

“Syukur Nababan, Junimart Girsang, Maruara Sirait. Tiga nama itu yang akan kita berikan kepada masyarakat untuk dinilai,” ujar Trimedya, Jumat (17/3).

Trimedya menyebut, ketiga nama itu baru akan disosialisasikan kepada masyarakat pada April mendatang. “Akan ada baliho yang menampilkan ketiga wajah tersebut,” bilangnya.

Setelah ketiga nama tersebut dilemparkan ke tengah-tengah masyarakat, maka akan dilakukan survei internal guna melihat sosok mana yang paling diminati. “Keputusan akhir tetap berada di tangan ketua umum, tentunya setelah melihat hasil survei,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu seraya menyebut soal koalisi, membuka diri dengan siapapun.

Sementara, pengamat politik, Warjio, menilai mayoritas masyarakat di Sumut akan menginginkan pemimpin yang baru. Sebab, pemimpin yang ada saat ini belum mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat.

Akademisi dari USU itu meyakini tidak akan ada anggota DPRD Sumut saat ini untuk bertarung di Pilgubsu 2018. Dan masyarakat juga tidak menginginkan hal tersebut, apalagi dewan yang ada saat ini terjerat di pasaran kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.

“Saya pikir akan ada calon dari luar yang akan ikut meramaikan Pilgubsu 2018, dia memang putra daerah, tapi lebih sering berkarir di luar Sumut. Kalau lihat kondisi yang ada saat ini yang benar-benar murni putra daerah muncul sangat kecil,” katanya.

Peluang sejumlah kepala daerah yang menjadi pimpinan partai di Sumut juga sangat berpeluang menjadi peserta Pilgubsu 2018. “Memang saat ini momentum bagi bupati dan wali kota untuk bertarung di bursa Pilgubsu, apalagi yang menjabat sebagai ketua partai. Tinggal bagaimana lobi-lobi politik untuk menentukan koalisi, siapa yang duduk di Sumut 1 dan Sumut 2,” ujar Warjio.

Beberapa bulan kedepan, lanjut Warjio, akan lebih banyak nama yang akan muncul. “Saya pikir banyak momentum yang bisa dimanfaatkan pada bulan suci Ramadhan oleh para calon gubernur atau wakil gubernur, sembari melihat respon masyarakat. Setelah itu tinggal lobi di tingkat DPP,” katanya. (dik/yaa)

Foto: Kombinasi/Sumut POs
Bakal calon Gubsu pada Pilgubsu 2018 dari PDIP, yakni Syukur Nababan, Junimart Girsang, dan Maruarar Sirait.

MEDAN, SUMUTPOS.CO –

PDI-Perjuangan terlihat serius menatap agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018. Khusunya Pilkada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Apalagi, dua edisi Pilgubsu terakhir, pasangan calon (Paslon) yang diusung oleh partai besutan Megawati Soekarnoputri Putri itu selalu kalah.

Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan DPP PDI-Perjuangan Trimedya Pandjaitan mengaku, pihaknya saat ini memiliki tiga nama yang akan dimunculkan untuk bertarung di Pilgubsu 2018.

“Syukur Nababan, Junimart Girsang, Maruara Sirait. Tiga nama itu yang akan kita berikan kepada masyarakat untuk dinilai,” ujar Trimedya, Jumat (17/3).

Trimedya menyebut, ketiga nama itu baru akan disosialisasikan kepada masyarakat pada April mendatang. “Akan ada baliho yang menampilkan ketiga wajah tersebut,” bilangnya.

Setelah ketiga nama tersebut dilemparkan ke tengah-tengah masyarakat, maka akan dilakukan survei internal guna melihat sosok mana yang paling diminati. “Keputusan akhir tetap berada di tangan ketua umum, tentunya setelah melihat hasil survei,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu seraya menyebut soal koalisi, membuka diri dengan siapapun.

Sementara, pengamat politik, Warjio, menilai mayoritas masyarakat di Sumut akan menginginkan pemimpin yang baru. Sebab, pemimpin yang ada saat ini belum mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat.

Akademisi dari USU itu meyakini tidak akan ada anggota DPRD Sumut saat ini untuk bertarung di Pilgubsu 2018. Dan masyarakat juga tidak menginginkan hal tersebut, apalagi dewan yang ada saat ini terjerat di pasaran kasus korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.

“Saya pikir akan ada calon dari luar yang akan ikut meramaikan Pilgubsu 2018, dia memang putra daerah, tapi lebih sering berkarir di luar Sumut. Kalau lihat kondisi yang ada saat ini yang benar-benar murni putra daerah muncul sangat kecil,” katanya.

Peluang sejumlah kepala daerah yang menjadi pimpinan partai di Sumut juga sangat berpeluang menjadi peserta Pilgubsu 2018. “Memang saat ini momentum bagi bupati dan wali kota untuk bertarung di bursa Pilgubsu, apalagi yang menjabat sebagai ketua partai. Tinggal bagaimana lobi-lobi politik untuk menentukan koalisi, siapa yang duduk di Sumut 1 dan Sumut 2,” ujar Warjio.

Beberapa bulan kedepan, lanjut Warjio, akan lebih banyak nama yang akan muncul. “Saya pikir banyak momentum yang bisa dimanfaatkan pada bulan suci Ramadhan oleh para calon gubernur atau wakil gubernur, sembari melihat respon masyarakat. Setelah itu tinggal lobi di tingkat DPP,” katanya. (dik/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/