26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Penuhi Syarat Maju Bacaleg, Berniat Perbaiki Citra Dewan

Semangat Abdul Hamid Siagian patut ditiru. Soalnya, untuk dapat mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif (bacaleg), lelaki 68 tahun ini rela mengikuti paket C di SMA-SMK Swakarya Binjai di Jalan Samanhudi, Kecamatan Binjai Kota, untuk mendapatkan ijazah setara SMA. Puluhan tahun silam dia masuk jalur tamtama polisi bermodal ijazah SMP.

UJIAN: Abdul Hamid (tengah) serius mengerjakan ujian Paket C  ruang kelas  SMK Swakarya, Binjai,  kemarin. Mantan polisi ini akan maju sebagai caleg.//sumut pos
UJIAN: Abdul Hamid (tengah) serius mengerjakan ujian Paket C di ruang kelas SMK Swakarya, Binjai, kemarin. Mantan polisi ini akan maju sebagai caleg.//sumut pos

“NAMANYA menuntut ilmu, ya kita harus tetap semangat, apalagi kita disuruh menuntut ilmu sampai ke liang lahat,” ucap mantan anggota Polri angkatakan 1962 ini usai mengerjakan soal Bahasa Inggris, Rabu (17/4) petang.

Meski sudah memasuki usia senja, namun kondisi fisik mantan polisi ini masih terlihat bugar. Dengan antusias, ia menjabarkan bagaimana persiapannya dalam menghadapi ujian. Kakek 20 cucu ini mengaku sehari-hari senang membaca dan menonto televisi.
“Kalau sering baca koran dan nonton TV, pasti bisa menjawab soal-soal yang diujikan, apalagi saya sudah pernah duduk di bangku kelas II SMA,”  ujarnya.

Dia pun tak sungkan-sungkan mengungkapkan niatnya mengikuti ujian peket C untuk  mendaftar sebagai caleg. “Niatnya memang begitu (caleg, Red), tapi saya tidak mau berangan-angan terlalu jauh, yang terpenting kita usaha dulu, perkara diterima atau tidak, itu kita lihat nanti,” ujar Hamid yang mengaku dapat dukungan dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan (Dapil) Binjai Barat dan Binjai Kota.

Pensiunanpolisi tahun 1993 ini, mengisahkan, saat dirinya masuk sebagai anggota Polri, dirinya masih duduk di bangku kelas II SMA. Karena pada saat itu, katanya, masuk polisi boleh pakai ijazah SMP. “Karena beban kerja sudah ada, saya pun lalai melanjutkan sekolah, sampai akhirnya harus mengikuti paket C seperti ini,” ucapnya.

Dia juga tak menutupi kekesalan atas kelalaiannya itu, sehingga harus bersusah payah untuk mengikuti paket C demi mendapatkan ijazah SMA. “Ya itu dia, tapi ya sudahlah, mungkin baru tahun ini terbuka hati saya untuk melanjutkan sekolah SMA itu,” cetusnya menyesal. Lurah Limau Sundai dan Tangsi selama 10 tahun ini mengaku keinginan terjun ke dunia politik  berkat dorongan istri dan rekan-rekan.

“Ini semua berkat dorongan istri saya. Dia juga menyesalkan mengapa saya tak melanjutkan sekolah sejak pertama pensiun 1993 silam. Tapi saya rasa itu semua belum terlambat. Saya langsung ikut Paket C untuk menyambut dukungan istri dan keluarga,” katanya.
Ketika ditanya tenggat waktu pendaftaran Bacaleg hanya menyisakan beberapa hari saja, Hamid yakin dirinya bisa mendaftar sebagai bakal calon legislatif sebelum pendaftaran berakhir. “Penutupan tanggal 22 April, berarti masih ada sisa waktu beberapa hari lagi untuk mendaftar, saya rasa masih sempat untuk mempersiapkan berkas menjadi bacaleg,” yakinnya.

Tanpa ijazah SMA, Hamid tetap optimis bisa melanjutkan keinginan istri dan keluarganya itu. Sebab menurut dia, bisa menggunakan surat keterangan dari pihak sekolah atau dinas terkait tentang keikutsertaanya di paket C.

“Pakai surat keterangan bisa mendaftar, nantikan proses seleksinya masih lama, masih sempat keluar ijazah paket C saya. Tapi ya kita jalani saja, karena ikut paket C inikan tidak serta merta untuk caleg saja, bisa digunakan untuk keperluan lain. Lagipula saya hanya ingin menunjukkan kepada cucu dan anak-anak lainnya, bahwa tidak ada waktu terlambat untuk belajar, biar mereka semangat,” katanya tergelak.

Ditanyai soal biaya, Abdul Hamid  mengaku tak punya biaya khusus agar dipilih menjadi salah satu bakal calon legislatif. Sebab kata dia, bila dari awal bacaleg sudah mengeluarkan uang, maka ke depannya dapat dipastikan akan mengembalikan uang yang habis. “Jadi kayak berdagang karena pakai modal. Saya tak keluarkan uang menjadi bacaleg, tapi kalau biaya administrasi ya, wajar saja,” tukasnya. (ndi)

Semangat Abdul Hamid Siagian patut ditiru. Soalnya, untuk dapat mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif (bacaleg), lelaki 68 tahun ini rela mengikuti paket C di SMA-SMK Swakarya Binjai di Jalan Samanhudi, Kecamatan Binjai Kota, untuk mendapatkan ijazah setara SMA. Puluhan tahun silam dia masuk jalur tamtama polisi bermodal ijazah SMP.

UJIAN: Abdul Hamid (tengah) serius mengerjakan ujian Paket C  ruang kelas  SMK Swakarya, Binjai,  kemarin. Mantan polisi ini akan maju sebagai caleg.//sumut pos
UJIAN: Abdul Hamid (tengah) serius mengerjakan ujian Paket C di ruang kelas SMK Swakarya, Binjai, kemarin. Mantan polisi ini akan maju sebagai caleg.//sumut pos

“NAMANYA menuntut ilmu, ya kita harus tetap semangat, apalagi kita disuruh menuntut ilmu sampai ke liang lahat,” ucap mantan anggota Polri angkatakan 1962 ini usai mengerjakan soal Bahasa Inggris, Rabu (17/4) petang.

Meski sudah memasuki usia senja, namun kondisi fisik mantan polisi ini masih terlihat bugar. Dengan antusias, ia menjabarkan bagaimana persiapannya dalam menghadapi ujian. Kakek 20 cucu ini mengaku sehari-hari senang membaca dan menonto televisi.
“Kalau sering baca koran dan nonton TV, pasti bisa menjawab soal-soal yang diujikan, apalagi saya sudah pernah duduk di bangku kelas II SMA,”  ujarnya.

Dia pun tak sungkan-sungkan mengungkapkan niatnya mengikuti ujian peket C untuk  mendaftar sebagai caleg. “Niatnya memang begitu (caleg, Red), tapi saya tidak mau berangan-angan terlalu jauh, yang terpenting kita usaha dulu, perkara diterima atau tidak, itu kita lihat nanti,” ujar Hamid yang mengaku dapat dukungan dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan (Dapil) Binjai Barat dan Binjai Kota.

Pensiunanpolisi tahun 1993 ini, mengisahkan, saat dirinya masuk sebagai anggota Polri, dirinya masih duduk di bangku kelas II SMA. Karena pada saat itu, katanya, masuk polisi boleh pakai ijazah SMP. “Karena beban kerja sudah ada, saya pun lalai melanjutkan sekolah, sampai akhirnya harus mengikuti paket C seperti ini,” ucapnya.

Dia juga tak menutupi kekesalan atas kelalaiannya itu, sehingga harus bersusah payah untuk mengikuti paket C demi mendapatkan ijazah SMA. “Ya itu dia, tapi ya sudahlah, mungkin baru tahun ini terbuka hati saya untuk melanjutkan sekolah SMA itu,” cetusnya menyesal. Lurah Limau Sundai dan Tangsi selama 10 tahun ini mengaku keinginan terjun ke dunia politik  berkat dorongan istri dan rekan-rekan.

“Ini semua berkat dorongan istri saya. Dia juga menyesalkan mengapa saya tak melanjutkan sekolah sejak pertama pensiun 1993 silam. Tapi saya rasa itu semua belum terlambat. Saya langsung ikut Paket C untuk menyambut dukungan istri dan keluarga,” katanya.
Ketika ditanya tenggat waktu pendaftaran Bacaleg hanya menyisakan beberapa hari saja, Hamid yakin dirinya bisa mendaftar sebagai bakal calon legislatif sebelum pendaftaran berakhir. “Penutupan tanggal 22 April, berarti masih ada sisa waktu beberapa hari lagi untuk mendaftar, saya rasa masih sempat untuk mempersiapkan berkas menjadi bacaleg,” yakinnya.

Tanpa ijazah SMA, Hamid tetap optimis bisa melanjutkan keinginan istri dan keluarganya itu. Sebab menurut dia, bisa menggunakan surat keterangan dari pihak sekolah atau dinas terkait tentang keikutsertaanya di paket C.

“Pakai surat keterangan bisa mendaftar, nantikan proses seleksinya masih lama, masih sempat keluar ijazah paket C saya. Tapi ya kita jalani saja, karena ikut paket C inikan tidak serta merta untuk caleg saja, bisa digunakan untuk keperluan lain. Lagipula saya hanya ingin menunjukkan kepada cucu dan anak-anak lainnya, bahwa tidak ada waktu terlambat untuk belajar, biar mereka semangat,” katanya tergelak.

Ditanyai soal biaya, Abdul Hamid  mengaku tak punya biaya khusus agar dipilih menjadi salah satu bakal calon legislatif. Sebab kata dia, bila dari awal bacaleg sudah mengeluarkan uang, maka ke depannya dapat dipastikan akan mengembalikan uang yang habis. “Jadi kayak berdagang karena pakai modal. Saya tak keluarkan uang menjadi bacaleg, tapi kalau biaya administrasi ya, wajar saja,” tukasnya. (ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/