MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut mengumumkan jumlah data pasien positif Covid-19 bertambah lagi menjadi 970 orang dari sebelumnya 957 orang.
Bertambahnya jumlah ini lantaran bukan karena hanya penularan saja, namun salahsatunya dari hasil pemeriksaan rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan Gugus Tugas semakin gencar, baik jumlah atau cakupannya di Sumut.
Hal itu disampaikan Jubir GTPP Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan melalui video streaming Youtube, Rabu (17/6) sore.
Whiko mengatakan, pasien positif Covid-19 memang harus segera terdeteksi dan didiagnosis walaupun penderita tanpa gejala dan tanpa keluhan. Deteksi dini menjadi salahsatu strategi penanggulangan dalam penanganan wabah Covid-19. Dengan begitu, yang terdeteksi positif tersebut bisa melakukan isolasi sampai negatif Covid-19 untuk memutus rantai penularan.
“Ini juga menjadi salah satu syarat agar di Sumut bisa menerapkan New Normal pada bulan Juli. Juga, sebagai pengendalian serta melacak kontak penderita Covid-19. Sebab Pemerintah Provinsi Sumut berhati-hati dalam menerapkan konsep New Normal dan harus mendapat izin dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Untuk itu, sambung Whiko, GTTP Covid-19 Sumut kini telah bekerjasama dan berkoordinasi dengan laboratorium pemerintah serta swasta yang saat ini telah beroperasi untuk pemeriksaan swab dengan alat PCR. “Hingga saat ini angka positif berada diangka 970 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 160 orang. Pasien yang sembuh 226 orang, pasien meninggal 67 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 892 orang,” sebutnya.
Whiko menuturkan, penularan Covid-19 masih ada di tengah-tengah masyarakat sehingga protokol kesehatan harus diterapkan bagi masyarakat, pengusaha dan karyawan. “Wajib menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kepada pelaku usaha juga harus berperan aktif dalam penerapan protokol kesehatan, ini misalnya melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala,” tukasnya. (ris)