30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Disambar Petir Saat Buka Puasa, 2 Tewas

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Musibah datang tanpa diduga. Setidaknya hal ini yang menimpa keluarga Samsuni (50) dan iparnya Dermi br Maharaja (46), keduanya warga Desa Halaban, Kec. Besitang, Kab. Langkat ini. Tak dinyana, kedua warga ini disambar petir saat berbuka puasa bersama keluarga mereka di dalam rumah.

Meski sempat dilarikan ke Puskesmas setempat, tapi takdir berkehendak lain. Di tengah perjalanan, kedua korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Suami Dermi, M Diah (57) dan putri mereka, Ayu (16) selamat dari musibah ini. Meski begitu, Ayu juga mengalami luka bakar di lengan dan dada serta pahanya.

Info dihimpun METRO LANGKAT (grup SUMUTPOS.CO), Kamis (18/7) dari warga sekitar menyebutkan, musibah yang menelan 2 korban jiwa ini terjadi saat para korban menggelar buka puasa bersama.

Setelah menyiapkan juadah berbuka, keluarga ini duduk ngobrol sambil bersila menghadap hidangan yang telah tersaji. Sambil menunggu waktu berbuka, mereka sempat mengobrol ini dan itu. Nah, tak berselang lama, waktu berbuka pun tiba. Beduq tanda diperbolehkannya orang yang berpuasa menyantap makanan terdengar mengema dari masjid-masjid.

Satu persatu hidangan yang terongok di depan mata mulai mereka cicipi. Seiring dengan itu, cuaca yang tadinya mendung berubah jadi hujan deras. Tapi baru beberapa kali menyuap nasi, para korban tiba-tiba dikagetkan percikan kilat yang menembus sela-sela dinding rumah. Beberapa menit kemudian, petir tiba-tiba menyambar kediaman mereka. Tak hanya menembus dinding rumah, petir juga menyambar keempat sekeluarga itu.

Dermi dan Samsuni langsung terkulai lemas. Sementara Ayu mengerang kesakitan, dan M Dian hanya terpental. Melihat keluarganya disambar petir,M Diah langsung berteriak meminta tolong hingga wargapun datang membantu. Hari itu juga ketiga korban diboyong mengunakan kendaraan menuju Puskesmas-Besitang.

Namun, di tengah perjalanan, Dermi dan Samsuni menghembuskan nafas terakhir mereka. Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. “Ia bro, kejadianya kemarin malam, korbannya dua orang yang tewas, satu orang lagi luka,” ujar Rosyid seraya mengaku pihaknya telah melakukan penyelidikan ditempat kejadian.

Setelah mendapat perawatan, Ayu yang selamat dari sambaran petir dibawa pulang ke Dusun X HKTI Desa Halaban, Kec. Besitang, Kamis (17/7). Selain Ayu, jenazah Dermi dan Samsuni juga turut dibawa untuk dikebumikan. Camat Besitang, Nuriadi, mengaku ada warganya yang kena sambar petir. “Pagi tadi, satu korban luka bakar yang sempat dirawat di puskesmas sudah dibawa sama keluarganya. Sedangkan dua korban yang meninggal dunia juga sudah dibawa untuk dikebumikan di kampung mereka,” kata Nuriadi. (dw/deo)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Musibah datang tanpa diduga. Setidaknya hal ini yang menimpa keluarga Samsuni (50) dan iparnya Dermi br Maharaja (46), keduanya warga Desa Halaban, Kec. Besitang, Kab. Langkat ini. Tak dinyana, kedua warga ini disambar petir saat berbuka puasa bersama keluarga mereka di dalam rumah.

Meski sempat dilarikan ke Puskesmas setempat, tapi takdir berkehendak lain. Di tengah perjalanan, kedua korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Suami Dermi, M Diah (57) dan putri mereka, Ayu (16) selamat dari musibah ini. Meski begitu, Ayu juga mengalami luka bakar di lengan dan dada serta pahanya.

Info dihimpun METRO LANGKAT (grup SUMUTPOS.CO), Kamis (18/7) dari warga sekitar menyebutkan, musibah yang menelan 2 korban jiwa ini terjadi saat para korban menggelar buka puasa bersama.

Setelah menyiapkan juadah berbuka, keluarga ini duduk ngobrol sambil bersila menghadap hidangan yang telah tersaji. Sambil menunggu waktu berbuka, mereka sempat mengobrol ini dan itu. Nah, tak berselang lama, waktu berbuka pun tiba. Beduq tanda diperbolehkannya orang yang berpuasa menyantap makanan terdengar mengema dari masjid-masjid.

Satu persatu hidangan yang terongok di depan mata mulai mereka cicipi. Seiring dengan itu, cuaca yang tadinya mendung berubah jadi hujan deras. Tapi baru beberapa kali menyuap nasi, para korban tiba-tiba dikagetkan percikan kilat yang menembus sela-sela dinding rumah. Beberapa menit kemudian, petir tiba-tiba menyambar kediaman mereka. Tak hanya menembus dinding rumah, petir juga menyambar keempat sekeluarga itu.

Dermi dan Samsuni langsung terkulai lemas. Sementara Ayu mengerang kesakitan, dan M Dian hanya terpental. Melihat keluarganya disambar petir,M Diah langsung berteriak meminta tolong hingga wargapun datang membantu. Hari itu juga ketiga korban diboyong mengunakan kendaraan menuju Puskesmas-Besitang.

Namun, di tengah perjalanan, Dermi dan Samsuni menghembuskan nafas terakhir mereka. Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. “Ia bro, kejadianya kemarin malam, korbannya dua orang yang tewas, satu orang lagi luka,” ujar Rosyid seraya mengaku pihaknya telah melakukan penyelidikan ditempat kejadian.

Setelah mendapat perawatan, Ayu yang selamat dari sambaran petir dibawa pulang ke Dusun X HKTI Desa Halaban, Kec. Besitang, Kamis (17/7). Selain Ayu, jenazah Dermi dan Samsuni juga turut dibawa untuk dikebumikan. Camat Besitang, Nuriadi, mengaku ada warganya yang kena sambar petir. “Pagi tadi, satu korban luka bakar yang sempat dirawat di puskesmas sudah dibawa sama keluarganya. Sedangkan dua korban yang meninggal dunia juga sudah dibawa untuk dikebumikan di kampung mereka,” kata Nuriadi. (dw/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/