31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Dibunuh lalu Dikubur di Kebun Sawit

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
BONGKAR: Ayah korban didampingi petugas Polsek Tanjung Pura membongkar tanah yang dijadikan tempat mengubur Dian, Minggu (16/7).

SUMUTPOS.CO – Warga Dusun Mandailing Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat gempar. Setelah tiga hari menghilang, jenazah Hardiansyah ditemukan terkubur di perkebunan kelapa sawit, Minggu (16/7) sore.

Temuan mayat korban yang kerap disapa Dian itu, berawal dari telpon seseorang yang mengaku teman korban kepada H Basran, ayah Dian. Penelepon yang tidak diketahui jelas identitasnya, menyebut Dian sudah tewas dan terkubur di tempat kejadian perkara (TKP).

Bersama warga lain, Basran mendatangi TKP. Disana, Basran melihat gundukan tanah.

“Disamping gundukan itu ada parang, tikar dan cangkul. Tapi kereta Yamaha Bison punya anaknya tak ada lagi,” kata seorang warga sekitar TKP, Senin (17/7).

Tanpa pikir panjang, dibantu warga Basran membongkar gundukan tanah. Basran terkejut bukan main. Sebab, yang terkubur itu memang anaknya.

“Langsung diinfokan sama Polsek Tanjung Pura,” timpal warga lain.

Di TKP, beredar info bahwa Dian merupakan korban begal. Namun, Kapolsek Tanjung Pura, AKP Erianto Ginting belum bisa memastikan.

Sebab, saat ini pihaknya tengah memeriksa saksi-saksi dan keluarga untuk mencari pelaku pembunuhan Dian.

“Jenazah tadi telah dikebumikan sekitar pukul 16.00 WIB setelah diotopsi di rumah sakit Bhayangkara Medan,” katanya, Senin (17/7).

Erianto mengatakan, hingga saat ini polisi belum menemukan kendaraan milik korban. Satu hari setelah menghilang, kendaraan tersebut sempat terlihat di rumah seorang warga.

“Saat ini kita sedang mencari keberadaan pemilik rumah untuk dimintai keterangan,” katanya.

Apa motif pembunuhan Dian? AKP Erianto belum bisa memastikan. “Motif sedang kita pelajari, apakah karena ranmor atau ada motif yang lain,” katanya.

Dijelaskan Kapolsek, dari hasil outopsi yang dilakukan tim dokter, pada tubuh korban ditemukan beberapa luka bekas senjata tajam dan lebam akibat benda tumpul.

“Ada luka lebam di bagian kepala. Selain itu, luka sabetan senjata tajam dan luka tusuk pada bagian kuping sebelah kiri,” tukas dia.

Dari TKP, petugas mengamankan parang, cangkul dan tikar. Namun, apakah barang bukti itu digunakan pelaku masih didalami polisi.

“Kedalaman lubang untuk menanam korban sekitar 30 cm,” tegasnya.

Sebelumnya, korban meninggalkan rumah pada Jumat (14/7) sekira pukul 08.00 WIB. Tak jelas korban hendak kemana.(bam/ala)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
BONGKAR: Ayah korban didampingi petugas Polsek Tanjung Pura membongkar tanah yang dijadikan tempat mengubur Dian, Minggu (16/7).

SUMUTPOS.CO – Warga Dusun Mandailing Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat gempar. Setelah tiga hari menghilang, jenazah Hardiansyah ditemukan terkubur di perkebunan kelapa sawit, Minggu (16/7) sore.

Temuan mayat korban yang kerap disapa Dian itu, berawal dari telpon seseorang yang mengaku teman korban kepada H Basran, ayah Dian. Penelepon yang tidak diketahui jelas identitasnya, menyebut Dian sudah tewas dan terkubur di tempat kejadian perkara (TKP).

Bersama warga lain, Basran mendatangi TKP. Disana, Basran melihat gundukan tanah.

“Disamping gundukan itu ada parang, tikar dan cangkul. Tapi kereta Yamaha Bison punya anaknya tak ada lagi,” kata seorang warga sekitar TKP, Senin (17/7).

Tanpa pikir panjang, dibantu warga Basran membongkar gundukan tanah. Basran terkejut bukan main. Sebab, yang terkubur itu memang anaknya.

“Langsung diinfokan sama Polsek Tanjung Pura,” timpal warga lain.

Di TKP, beredar info bahwa Dian merupakan korban begal. Namun, Kapolsek Tanjung Pura, AKP Erianto Ginting belum bisa memastikan.

Sebab, saat ini pihaknya tengah memeriksa saksi-saksi dan keluarga untuk mencari pelaku pembunuhan Dian.

“Jenazah tadi telah dikebumikan sekitar pukul 16.00 WIB setelah diotopsi di rumah sakit Bhayangkara Medan,” katanya, Senin (17/7).

Erianto mengatakan, hingga saat ini polisi belum menemukan kendaraan milik korban. Satu hari setelah menghilang, kendaraan tersebut sempat terlihat di rumah seorang warga.

“Saat ini kita sedang mencari keberadaan pemilik rumah untuk dimintai keterangan,” katanya.

Apa motif pembunuhan Dian? AKP Erianto belum bisa memastikan. “Motif sedang kita pelajari, apakah karena ranmor atau ada motif yang lain,” katanya.

Dijelaskan Kapolsek, dari hasil outopsi yang dilakukan tim dokter, pada tubuh korban ditemukan beberapa luka bekas senjata tajam dan lebam akibat benda tumpul.

“Ada luka lebam di bagian kepala. Selain itu, luka sabetan senjata tajam dan luka tusuk pada bagian kuping sebelah kiri,” tukas dia.

Dari TKP, petugas mengamankan parang, cangkul dan tikar. Namun, apakah barang bukti itu digunakan pelaku masih didalami polisi.

“Kedalaman lubang untuk menanam korban sekitar 30 cm,” tegasnya.

Sebelumnya, korban meninggalkan rumah pada Jumat (14/7) sekira pukul 08.00 WIB. Tak jelas korban hendak kemana.(bam/ala)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/