25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Hari Merdeka Dingin-dingin Meriah

OBOR: Murid SD saat  mengikuti pawai obor untuk memperingati perayaan HUT ke-69 RI  di Lapangan Sepak Bola Tanjunggading Kabupaten Batubara, Sabtu malam (16/8).
OBOR: Murid SD saat mengikuti pawai obor untuk memperingati perayaan HUT ke-69 RI di Lapangan Sepak Bola Tanjunggading Kabupaten Batubara, Sabtu malam (16/8).

SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk kecintaan dan sikap melestarikan sungai Deli, puluhan orang yang tinggal di Jalan Kampung Aur Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Republik Indonesia di Sungai Deli.

Dipimpin Aryanto sebagai pemimpin upacara, warga yang tergabung dari anak-anak, remaja, kaum ibu dan bapak, tampak begitu tegar saat berendam di dalam air Sungai Deli kurang dari 1 jam, Minggu (17/8) pagi. Upacara berjalan khidmat dan lancar.

Saat Kepala Lingkungan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, Yahdi Sabil yang berperan sebagai pembina upacara membacakan teks Proklamasi, mereka yang separuh badannya berada di dalam air, dengan lantang ikut membacakan teks proklamasi itu. Begitu juga saat pembina upacara menyorakkan kata ‘Merdeka’ disambut dengan sorakan Kemerdekaan yang penuh semangat.

Pun, saat memberi penghormatan kepada bendera merah putih, mereka yang tidak memakai pakaian formal dan rapi tetap terlihat gagah saat jemari mereka yang merapat lalu diletakkan di atas alis mata dan kepala sedikit melihat ke langit. Bahkan, sikap tegap itu mereka pertahankan, hingga lagu ‘Indonesia Raya’ selesai dikumandangkan.

“ Dengan perayaan hari kemerdekaan ini, jangan kita sia-siakan kemerdekaan yang dengan susah payah sudah diraih para pahlawan kita. Untuk itu pula, dengan semangat 17 Agustus 1945, kita juga harus dapat menjadi pahlawan lingkungan hidup,” ungkap pembina upacara dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Yadi yang berseragam lengkap kepala lingkungan itu mengajak seluruh warga, termasuk peserta upacara untuk melestarikan Sungai Deli, khususnya di kawasan yang ditinggali warga sejak puluhan tahun silam. Dikatakannya, pelestarian lingkungan itu setidaknya dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah ke sungai. Yadi mengakhiri sambutannya yang disambut dengan peserta upacara yang berada di dalam sungai, dengan saling menyiramkan air.

Sementara pemimpin upacara, Aryanto yang sempat ditemui Sumut Pos usai upacara, mengaku bangga bisa menjadi pemimpin upacara. Sekalipun, disebutnya upacara itu tidak dilakukan dihadapan pejabat dan di tempat yang megah. Terlebih, pria berusia 21 tahun itu mengaku belum pernah menjadi pemimpin upacara pada Hari Kemerdekaan.

“Kalau rasanya, dingin-dingin meriah lah. Pastinya senang dan bangga bisa mengikuti perayaan upacara kemerdekaan, walaupun di tempat seadanya,” timpal  Yuli Tanjung, salah seorang warga yang ikut dalam upacara Kemerdekaan di dalam sungai itu.

Saat ditanya perasaan takut mengingat arus sungai yang saat digelarnya upacara lumayan deras, wanita berusia 44 tahun itu mengaku nyaman karena sepanjang digelarnya upacara, dirinya bersama warga lainnya saling bahu membahu untuk menjaga keselamatan bersama. Selain itu, diakuinya kalau dirinya dan warga lain yang tinggal di bantaran sungai itu sudah sangat mengenal sungai itu.

“Semoga, Sungai Deli ini dapat tetap lestari, sehingga dapat dinikmati generasi yang akan datang, “ pungkas Yuli. (ain/rbb)

OBOR: Murid SD saat  mengikuti pawai obor untuk memperingati perayaan HUT ke-69 RI  di Lapangan Sepak Bola Tanjunggading Kabupaten Batubara, Sabtu malam (16/8).
OBOR: Murid SD saat mengikuti pawai obor untuk memperingati perayaan HUT ke-69 RI di Lapangan Sepak Bola Tanjunggading Kabupaten Batubara, Sabtu malam (16/8).

SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk kecintaan dan sikap melestarikan sungai Deli, puluhan orang yang tinggal di Jalan Kampung Aur Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Republik Indonesia di Sungai Deli.

Dipimpin Aryanto sebagai pemimpin upacara, warga yang tergabung dari anak-anak, remaja, kaum ibu dan bapak, tampak begitu tegar saat berendam di dalam air Sungai Deli kurang dari 1 jam, Minggu (17/8) pagi. Upacara berjalan khidmat dan lancar.

Saat Kepala Lingkungan IV Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun, Yahdi Sabil yang berperan sebagai pembina upacara membacakan teks Proklamasi, mereka yang separuh badannya berada di dalam air, dengan lantang ikut membacakan teks proklamasi itu. Begitu juga saat pembina upacara menyorakkan kata ‘Merdeka’ disambut dengan sorakan Kemerdekaan yang penuh semangat.

Pun, saat memberi penghormatan kepada bendera merah putih, mereka yang tidak memakai pakaian formal dan rapi tetap terlihat gagah saat jemari mereka yang merapat lalu diletakkan di atas alis mata dan kepala sedikit melihat ke langit. Bahkan, sikap tegap itu mereka pertahankan, hingga lagu ‘Indonesia Raya’ selesai dikumandangkan.

“ Dengan perayaan hari kemerdekaan ini, jangan kita sia-siakan kemerdekaan yang dengan susah payah sudah diraih para pahlawan kita. Untuk itu pula, dengan semangat 17 Agustus 1945, kita juga harus dapat menjadi pahlawan lingkungan hidup,” ungkap pembina upacara dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Yadi yang berseragam lengkap kepala lingkungan itu mengajak seluruh warga, termasuk peserta upacara untuk melestarikan Sungai Deli, khususnya di kawasan yang ditinggali warga sejak puluhan tahun silam. Dikatakannya, pelestarian lingkungan itu setidaknya dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah ke sungai. Yadi mengakhiri sambutannya yang disambut dengan peserta upacara yang berada di dalam sungai, dengan saling menyiramkan air.

Sementara pemimpin upacara, Aryanto yang sempat ditemui Sumut Pos usai upacara, mengaku bangga bisa menjadi pemimpin upacara. Sekalipun, disebutnya upacara itu tidak dilakukan dihadapan pejabat dan di tempat yang megah. Terlebih, pria berusia 21 tahun itu mengaku belum pernah menjadi pemimpin upacara pada Hari Kemerdekaan.

“Kalau rasanya, dingin-dingin meriah lah. Pastinya senang dan bangga bisa mengikuti perayaan upacara kemerdekaan, walaupun di tempat seadanya,” timpal  Yuli Tanjung, salah seorang warga yang ikut dalam upacara Kemerdekaan di dalam sungai itu.

Saat ditanya perasaan takut mengingat arus sungai yang saat digelarnya upacara lumayan deras, wanita berusia 44 tahun itu mengaku nyaman karena sepanjang digelarnya upacara, dirinya bersama warga lainnya saling bahu membahu untuk menjaga keselamatan bersama. Selain itu, diakuinya kalau dirinya dan warga lain yang tinggal di bantaran sungai itu sudah sangat mengenal sungai itu.

“Semoga, Sungai Deli ini dapat tetap lestari, sehingga dapat dinikmati generasi yang akan datang, “ pungkas Yuli. (ain/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/