26 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

Kadis, Kasek dan Guru SMPN Diciduk Poldasu

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos/Kombinasi
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Langkat, Salam Syahputra bersama 10 orang lainnya termasuk pejabat di jajarannya, digiring petugas Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus ke Mapolda Sumut. Mereka diamankan atas dugaan pemotongan dana BOS) di beberapa sekolah di Langkat, Selasa (17/10).

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Langkat, Salam Syahputra bersama 10 orang lainnya termasuk pejabat di jajarannya, hanya terdiam kala digiring petugas Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus ke Mapolda Sumut. Mereka diamankan atas dugaan pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di beberapa sekolah di Kabupaten Langkat.

Salam diamankan bersama Kabid, kepala sekolah, dan sejumlah guru SMP Negeri saat memimpin rapat di SMPN 4 Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Selasa (17/10). Rapat itu diikuti seluruh kepala SMP di Kabupaten Langkat. “Saat itu bapak Kadis lagi mimpin rapat,” kata seorang aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Langkat.

Saat rapat berlangsung, katanya, satu per satu peserta rapat dipanggil seseorang. Namun setelah keluar, mereka tidak kembali ke ruangan. “Sempat ada ribut-ribut di luar. Namun karena rapat sedang berlangsung, para peserta tidak mengetahui adanya penangkapan,” katanya.

Sebelumnya, Salam memimpin apel pagi di kantornya. Usai apel, dengan mengendarai mobil dinas bersama supirnya, Salam pergi ke Sei Lepan. Sebelum ke SMPN 4 Sei Lepan, Salam sempat menggelar rapat di gedung Unit Dharma Wanita bersama kepala Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Langkat. “Di gedung Dharma Wanita, rapat soal Dana Alokasi Khusus (DAK), sedangkan di SMPN 4 soal Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” ungkapnya.

Namun, hingga sore hari, sang Kepala Dinas tak kembali ke kantor. Hingga akhirnya dia mendapat informasi, atasannya diamankan personel Polda Sumut. “Saya dapat informasi Pak Kadis ditangkap Polisi,” katanya.

Menurutnya, Salam adalah sosok yang disiplin dan tegas dalam memimpin, namun memiliki sifat pediam. “Bapak ini birokrat sejati. Sebelum menjadi kadis, bapak lama menjabat sekretaris dinas dan mantan kepala sekolah dan guru,” katanya.

Pantauan Sumut Pos di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, Jalan Kartini, Kecamata  Stabat, aktivitas masih berjalan normal. Hampir di setiap ruangan dinas terdapat aktivitas. Namun para pegawai enggan memberikan keterangan mengenai informasi adanya penangkapan tersebut.

Foto: Bambang/Sumut Pos
Kantor Dinas P dan P Langkat.

Saat Sumut Pos menyambangi ruangan Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, seorang ASN langsung menutup pintu. Namun di ruangan lain yang di pintunya tertulis “Pintu Khusus Pegawai”, justru berlangsung perayaan ulang tahun. Diduga mereka tidak mengetahui kalau kepala dinasnya diamankan petugas kepolisian.

Sekda Kabupaten Langkat, dr Indra Salahuddin saat dikonfirmasi mengakui kalau Kadis P dan P Salam Syahputra diamankan Polisi. Indra juga mengakui kalau Salam diamankan bersama 10 pejabat dinas pendidikan lainnya karena melakukan pungli dana BOS dan DAK. “Ya, saya sudah mendapat informasi itu,” katanya. Namun, dr Indra enggan memberikan informasi lebih lanjut karena dia belum mendapatkan laporan tertulis.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Salam diamankan karena meminta fee dari para kepala SMP dan SD untuk dana DAK dan BOS. “Besarannya saya kurang paham. Tapi berdasarkan informasi, besaran persentase sudah ditentukan,” katanya.

Terpisah, Kasubdit III/Tipikor AKBP Putu Yudha saat dikonfirmasi menjelaskan, Salam Syahputra diamankan bersama 10 pejabat lainnya karena diduga menyunat atau melakukan pungli dalam penyaluran dana BOS. “Jadi, dana BOS yang seharusnya didistribusikan ke siswa dipotong. Tapi untuk lebih jelasnya nanti saya kabari,” ucapnya.

Foto: Diva Suwanda/Sumut Pos/Kombinasi
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Langkat, Salam Syahputra bersama 10 orang lainnya termasuk pejabat di jajarannya, digiring petugas Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus ke Mapolda Sumut. Mereka diamankan atas dugaan pemotongan dana BOS) di beberapa sekolah di Langkat, Selasa (17/10).

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Langkat, Salam Syahputra bersama 10 orang lainnya termasuk pejabat di jajarannya, hanya terdiam kala digiring petugas Subdit III/Tipikor Ditreskrimsus ke Mapolda Sumut. Mereka diamankan atas dugaan pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di beberapa sekolah di Kabupaten Langkat.

Salam diamankan bersama Kabid, kepala sekolah, dan sejumlah guru SMP Negeri saat memimpin rapat di SMPN 4 Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Selasa (17/10). Rapat itu diikuti seluruh kepala SMP di Kabupaten Langkat. “Saat itu bapak Kadis lagi mimpin rapat,” kata seorang aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Langkat.

Saat rapat berlangsung, katanya, satu per satu peserta rapat dipanggil seseorang. Namun setelah keluar, mereka tidak kembali ke ruangan. “Sempat ada ribut-ribut di luar. Namun karena rapat sedang berlangsung, para peserta tidak mengetahui adanya penangkapan,” katanya.

Sebelumnya, Salam memimpin apel pagi di kantornya. Usai apel, dengan mengendarai mobil dinas bersama supirnya, Salam pergi ke Sei Lepan. Sebelum ke SMPN 4 Sei Lepan, Salam sempat menggelar rapat di gedung Unit Dharma Wanita bersama kepala Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Langkat. “Di gedung Dharma Wanita, rapat soal Dana Alokasi Khusus (DAK), sedangkan di SMPN 4 soal Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” ungkapnya.

Namun, hingga sore hari, sang Kepala Dinas tak kembali ke kantor. Hingga akhirnya dia mendapat informasi, atasannya diamankan personel Polda Sumut. “Saya dapat informasi Pak Kadis ditangkap Polisi,” katanya.

Menurutnya, Salam adalah sosok yang disiplin dan tegas dalam memimpin, namun memiliki sifat pediam. “Bapak ini birokrat sejati. Sebelum menjadi kadis, bapak lama menjabat sekretaris dinas dan mantan kepala sekolah dan guru,” katanya.

Pantauan Sumut Pos di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, Jalan Kartini, Kecamata  Stabat, aktivitas masih berjalan normal. Hampir di setiap ruangan dinas terdapat aktivitas. Namun para pegawai enggan memberikan keterangan mengenai informasi adanya penangkapan tersebut.

Foto: Bambang/Sumut Pos
Kantor Dinas P dan P Langkat.

Saat Sumut Pos menyambangi ruangan Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, seorang ASN langsung menutup pintu. Namun di ruangan lain yang di pintunya tertulis “Pintu Khusus Pegawai”, justru berlangsung perayaan ulang tahun. Diduga mereka tidak mengetahui kalau kepala dinasnya diamankan petugas kepolisian.

Sekda Kabupaten Langkat, dr Indra Salahuddin saat dikonfirmasi mengakui kalau Kadis P dan P Salam Syahputra diamankan Polisi. Indra juga mengakui kalau Salam diamankan bersama 10 pejabat dinas pendidikan lainnya karena melakukan pungli dana BOS dan DAK. “Ya, saya sudah mendapat informasi itu,” katanya. Namun, dr Indra enggan memberikan informasi lebih lanjut karena dia belum mendapatkan laporan tertulis.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Salam diamankan karena meminta fee dari para kepala SMP dan SD untuk dana DAK dan BOS. “Besarannya saya kurang paham. Tapi berdasarkan informasi, besaran persentase sudah ditentukan,” katanya.

Terpisah, Kasubdit III/Tipikor AKBP Putu Yudha saat dikonfirmasi menjelaskan, Salam Syahputra diamankan bersama 10 pejabat lainnya karena diduga menyunat atau melakukan pungli dalam penyaluran dana BOS. “Jadi, dana BOS yang seharusnya didistribusikan ke siswa dipotong. Tapi untuk lebih jelasnya nanti saya kabari,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/