30 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

PNS Disdik Merasa Terpukul Kadis Kena OTT

Sejumlah uang yang menjadi barang bukti operasi tangkap tangan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Penangkapan Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Salam Syahputra dan 10 bawahannya oleh Ditreskrimsus Tipikor Polda Sumut, Selasa (17/10) lalu, meninggalkan rasa trauma dan prihatin bagi guru dan kepala sekolah di jajaran Disdik Langkat. Mereka tak menyangka kalau sang Kadis, Salam Syahputra bakal terjaring operasi tangkap tangan karena menyunat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Seperti disampaikan Boru Purba, seorang guru SD Negeri yang bertugas di wilayah Teluk Aru, Sabtu (22/10). Menurutnya, Salam Syahputra adalah sosok seorang pemimpin yang ramah, baik, sopan dan tidak sombong, baik itu kepada siswa maupun kepada guru PNS dan honorer.

“Beliau selalu mengajak anak buahnya untuk setiap saat berbuat kebaikan dan menyayangi anak didik, selalu mengedepankan prestasi dan menindak setiap bawahan yang melakukan kesalahan,” katanya.

Atas penangkapan itu, Boru Purba mengaku, dia dan guru lainya sangat terpukul. “Terus terang, kami sangat tidak menyangka dan merasa terpukul mendengar kabar Pak Kadis ditangkap,” akunya.

Hal senada disampaikan Supiyanto, seorang guru SMP negeri di wilayah Langkat Hilir. Menurutnya, musibah yang menimpa Salam Syahputra tersebut sudah di luar dugaan para PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Langkat.

Dia juga menilai, sosok Salam Syahputra yang dikenal sangat disiplin dan lembut tutur katanya itu sudah dianggap sebagai ayah dan pimpinan yang sangat baik dan bijaksana, sehingga kejadian ini menjadi duka dan kesedihan yang tak sangguh untuk diucapkan. “Kami para guru hanya berharap, kiranya ada sebuah keajaiban dari yang maha kuasa, atau pengampunan hukuman dari Bapak Kapolda Sumut demi kemajuan pendidikan di bumi Langkat ini, karena dimata kami Pak Kadis bukanlah tipe manusia jahat dan koruptor,” ucapnya.

Kesedihan juga terlihat dari para staf yang kesehariannya bertugas di Dinas Pendidikan Langkat. Mereka mengaku sangat kehilangan sosok pemimpin yang selama ini mereka kagumi. Menurut mereka, pagi itu setelah melaksanakan apel di kantor, Pak Kadis berangkat ke wilayah Teluk Aru dalam rangka kegiatan sekolah. Entah bagaimana awalnya, menurut informasi yang merekea terima, saat Salam sedang memberikan kata sambutan di depan para kepala sekolah di sebuah ruang kelas, tiba-tiba masuk beberapa pria berbadan tegap yang diketahui personel Kepolisian dari Ditreskrimsus Tipikor Polda Sumut.

Begitu memasuki ruangan, para aparat penegak hukum tersebut memberikan isyarat agar semua yang berada di dalam kelas jangan ada yang keluar. Selanjutnya, seorang personel Ditreskrimsus tadi memanggil beberapa nama kepala sekolah dan Kadisdik lalu dibawa menuju Mapolda Sumut. (bam/adz)

Sejumlah uang yang menjadi barang bukti operasi tangkap tangan, beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Penangkapan Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Salam Syahputra dan 10 bawahannya oleh Ditreskrimsus Tipikor Polda Sumut, Selasa (17/10) lalu, meninggalkan rasa trauma dan prihatin bagi guru dan kepala sekolah di jajaran Disdik Langkat. Mereka tak menyangka kalau sang Kadis, Salam Syahputra bakal terjaring operasi tangkap tangan karena menyunat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Seperti disampaikan Boru Purba, seorang guru SD Negeri yang bertugas di wilayah Teluk Aru, Sabtu (22/10). Menurutnya, Salam Syahputra adalah sosok seorang pemimpin yang ramah, baik, sopan dan tidak sombong, baik itu kepada siswa maupun kepada guru PNS dan honorer.

“Beliau selalu mengajak anak buahnya untuk setiap saat berbuat kebaikan dan menyayangi anak didik, selalu mengedepankan prestasi dan menindak setiap bawahan yang melakukan kesalahan,” katanya.

Atas penangkapan itu, Boru Purba mengaku, dia dan guru lainya sangat terpukul. “Terus terang, kami sangat tidak menyangka dan merasa terpukul mendengar kabar Pak Kadis ditangkap,” akunya.

Hal senada disampaikan Supiyanto, seorang guru SMP negeri di wilayah Langkat Hilir. Menurutnya, musibah yang menimpa Salam Syahputra tersebut sudah di luar dugaan para PNS di lingkungan Dinas Pendidikan Langkat.

Dia juga menilai, sosok Salam Syahputra yang dikenal sangat disiplin dan lembut tutur katanya itu sudah dianggap sebagai ayah dan pimpinan yang sangat baik dan bijaksana, sehingga kejadian ini menjadi duka dan kesedihan yang tak sangguh untuk diucapkan. “Kami para guru hanya berharap, kiranya ada sebuah keajaiban dari yang maha kuasa, atau pengampunan hukuman dari Bapak Kapolda Sumut demi kemajuan pendidikan di bumi Langkat ini, karena dimata kami Pak Kadis bukanlah tipe manusia jahat dan koruptor,” ucapnya.

Kesedihan juga terlihat dari para staf yang kesehariannya bertugas di Dinas Pendidikan Langkat. Mereka mengaku sangat kehilangan sosok pemimpin yang selama ini mereka kagumi. Menurut mereka, pagi itu setelah melaksanakan apel di kantor, Pak Kadis berangkat ke wilayah Teluk Aru dalam rangka kegiatan sekolah. Entah bagaimana awalnya, menurut informasi yang merekea terima, saat Salam sedang memberikan kata sambutan di depan para kepala sekolah di sebuah ruang kelas, tiba-tiba masuk beberapa pria berbadan tegap yang diketahui personel Kepolisian dari Ditreskrimsus Tipikor Polda Sumut.

Begitu memasuki ruangan, para aparat penegak hukum tersebut memberikan isyarat agar semua yang berada di dalam kelas jangan ada yang keluar. Selanjutnya, seorang personel Ditreskrimsus tadi memanggil beberapa nama kepala sekolah dan Kadisdik lalu dibawa menuju Mapolda Sumut. (bam/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/