DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Kabupaten Dairi, Anggara Sinurat, Sabtu (18/11/2023) mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, akan memamerkan kedunia Ulos Silalahi lewat ajang kejuaraan Aquabike Jetski World Championship Lake Toba Tahun 2023.
Aguabike sendiri akan dihelat di Kawasan Danau Toba Pantai Silalahi pada, 22-23 November 2023 mendatang, ucap Anggara.
Diuraikanya, Ulos Silalahi merupakan satu kearifan lokal atau mahakarya dari Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi yang sudah turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu.
Dengan kekhasannya yang berbeda dari ulos-ulos lain di sekitar Danau Toba, Ulos Silalahi mungkin menjadi yang paling jarang didengar masyarakat.
Keberadaan Ulos Silalahi tidak terlepas dari latar belakang budaya yang ada. Pengenalan akan sejarah Silahisabungan menjadi benang merah keunikan Ulos Silalahi di dalam kehidupan masyarakat.
Terdapat 15 jenis Ulos Silalahi yang ditemukan di daerah Silahisabungan dan digunakan dalam upacara adat Batak. Ulos tersebut adalah Ulos Gobar, Ulos Simangkat-angkat, Ulos Siantar-antar, Ulos Jungjung, Ulos Sakkot Borna, Ulos Hatirongga, Ulos Polang-polang, Ulos Bintang Maratur, Ulos Sitorop Gatip, Ulos Sidosdos, Ulos Pangiring, Ulos Suri-suri Sanggar, Ulos Gipul, Ulos Sigara Topi, dan Ulos Silada-lada.
Dari segi warna, Ulos Silalahi memiliki tiga warna utama yaitu hitam, merah, dan putih serta tambahan warna pendukung lainnnya seperti warna abu-abu (campuran putih dengan hitam), warna merah maron (campuran merah dengan hitam), dan warna biru dongker (warna hitam yang agak gelap yang diberi campuran blau ketika mengunggas).
Kesederhanaan inilah yang menunjukkan ciri khas Ulos Silalahi. Dari segi motif, Ulos Silalahi memiliki motif sederhana yang hanya berupa siluet garis di lembar kainnya, seperti motif Ulos Gobar dan Ulos Pangiring.
Kini Pemerintah Kabupaten Dairi dengan dukungan masyarakat Dairi, khususnya Silahisabungan senantiasa berupaya melestarikan Ulos Silalahi serta mengembangkannya menjadi produk ready to wear (siap pakai), sehingga tercipta kombinasi yang baik antara pelestarian adat dan peningkatan kesejahteraan penenun.
Ulos Silalahi telah dikembangkan menjadi sebuah fesyen tanpa mencederai budaya yang telah ada sejak turun temurun. Ulos Silalahi sebagai fesyen menggunakan motif adat, motif modern, dan ditenun menggunakan benang katun sehingga lebih nyaman untuk digunakan.
Ulos Silalahi sebagai fesyen juga menggunakan pewarna alam dari tumbuhan sekitaran Tao Silalahi yang kemudian diformulasi sehingga menghasilkan warna-warna menarik. Upaya pelestariannya memberikan peningkatan kesejahteraan bagi petenun di Silahisabungan.
Berkat upaya Pemerintah Kabupaten Dairi di bawah pimpinan Bupati Eddy Berutu, kini Ulos Silalahi semakin dikenal dan diminati masyarakat luas, bahkan hingga luar negeri.
Pada tahun 2019, Ulos Silalahi pernah tampil dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019 yang digelar di Antoon Van Dijk Brasserie, Antwerpen Belgia.
Ulos Silalahi juga pernah tampil di Hari Ulang Tahun Dekranasda ke-43 di Medan, Pameran Busana di Alun-alun Grand Indonesia Mall yang berkolaborasi dengan Merdi Sihombing, Gala Dinner F1H2O di Balige, dan beberapa kegiatan bergengsi lainnya. (rud)