27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Nek Aisyah Tewas Mengenaskan

Kepala Koyak, Leher dan Tangan Nyaris Putus

LANGKAT- Siti Aisyah (56) warga Dusun III Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka bacok di beberapa bahagian tubuh, Rabu (18/1) siang.

Wanita yang hidup sendiri ini, ditemukan pertama kali oleh tetangganya, Yuni. Diduga, korban tewas dibunuh. Kecurigaan Yuni, karena Nek Siti sapaan akrab Siti Aisyah, tidak keluar-keluar dari rumahnya satu harian. Padahal, biasanya Nek Siti selalu keluar rumah untuk berbincang-bincang dengan jiran tetangga.

Merasa ada kejanggalan, Yuni yang juga tetangganya memeriksa rumah korban. Ketika itu, ia tersentak melihat Siti telah tewas terbaring bersimbah darah di dalam kamarnya.

“Waktu itu aku curiga, karena seharian Nek Siti tak keluar dari kamar rumahnya. Padahal tiap hari pagi-pagi, nenek ini pasti sudah keluar rumah. Tapi hari ini ia tak ada keluar. Saya curiga, makanya saya periksa kamarnya. Ternyata pintu tak dikunci. Saat masuk ke kamarnya, saya melihat ibu itu sudah tewas berlumuran darah,” kata Yuni.

Melihat itu, Yuni sontak menjerit dan melaporkan temuan itu ke warga sekitar. Oleh warga, kabar pembunuhan yang diduga kuat bermotif perampokan itu diteruskan ke polisi. Tak lama berselang, sepasukan polisi tiba di lokasi dan melakukan oleh TKP.
Anak angkat korban, Hendra Gunawan (30) yang ditemui kru koran ini mengaku yakin kalau ibu angkatnya itu jadi korban perampokan. Karena saat ditemukan, seisi kamar korban sudah acak-acakan, semua harta benda korban juga ikut dibawa kabur sama pelaku.

“Saat ditemukan, kondisi kepala korban terbelah sampai, leher nyaris putus hingga tengkuk terkoyak dan kedua tangan korban nyaris putus akibat sabetan senjata tajam,” kata Hendra.

Hendra yang ditemui di Puskesmas Besitang mengungkapkan kekesalannya kepada pelaku. Pasalnya, pelaku tega membunuh korban dengan cara sadis, padahal Nek Siti sudah tak berdaya.

“Dia (Nek Siti) sehari-harinya mengharapkan uang sewa dari tamu yang menginap di rumahnya. Karena di rumahnya dia menyediakan empat kamar ruang inap,” tambah Hendra.

Dia menambahakan, kecurigaannya terkait pembunuhan ibu angkatnya ini, tak lain tamu yang menginap di kamar rumah korban.

Dijelaskannya pula, dia mencurigai pelaku pembunuhan ibu angkatnya diduga tamu yang berpasangan di rumah korban. Pasalnya, di salah satu kamar, ditemukan cairan sperma di lantai kamar. Bahkan, handuk yang dipakai tamu tersebut ditemui bekas sperma yang kering,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Dr Fadlan ketika ditemui mengatakan, dibagian kepala mengalami luka koyak sehingga tampak isi otak, tengkuk koyak, leher nyaris putus serta kedua tangan korban nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.Akibat bacokan tersebut, korban mengalami luka bacokan sanjata tajam dan mendapat jahitan berkisar 75 jahitan.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Aldi S ketika  dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat (sms), Rabu (18/1) malam menjelaskan, hingga kini masih belum diketahui motif pembunuhan terhadap janda beranak tiga tersebut, karena sedang memeriksa beberapa saksi.

Berdasarkan informasi diperoleh, korban ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB setelah warga merasa curiga karena rumah korban masih terus terkunci siang itu.(mag-4/jok/smg)

Kepala Koyak, Leher dan Tangan Nyaris Putus

LANGKAT- Siti Aisyah (56) warga Dusun III Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka bacok di beberapa bahagian tubuh, Rabu (18/1) siang.

Wanita yang hidup sendiri ini, ditemukan pertama kali oleh tetangganya, Yuni. Diduga, korban tewas dibunuh. Kecurigaan Yuni, karena Nek Siti sapaan akrab Siti Aisyah, tidak keluar-keluar dari rumahnya satu harian. Padahal, biasanya Nek Siti selalu keluar rumah untuk berbincang-bincang dengan jiran tetangga.

Merasa ada kejanggalan, Yuni yang juga tetangganya memeriksa rumah korban. Ketika itu, ia tersentak melihat Siti telah tewas terbaring bersimbah darah di dalam kamarnya.

“Waktu itu aku curiga, karena seharian Nek Siti tak keluar dari kamar rumahnya. Padahal tiap hari pagi-pagi, nenek ini pasti sudah keluar rumah. Tapi hari ini ia tak ada keluar. Saya curiga, makanya saya periksa kamarnya. Ternyata pintu tak dikunci. Saat masuk ke kamarnya, saya melihat ibu itu sudah tewas berlumuran darah,” kata Yuni.

Melihat itu, Yuni sontak menjerit dan melaporkan temuan itu ke warga sekitar. Oleh warga, kabar pembunuhan yang diduga kuat bermotif perampokan itu diteruskan ke polisi. Tak lama berselang, sepasukan polisi tiba di lokasi dan melakukan oleh TKP.
Anak angkat korban, Hendra Gunawan (30) yang ditemui kru koran ini mengaku yakin kalau ibu angkatnya itu jadi korban perampokan. Karena saat ditemukan, seisi kamar korban sudah acak-acakan, semua harta benda korban juga ikut dibawa kabur sama pelaku.

“Saat ditemukan, kondisi kepala korban terbelah sampai, leher nyaris putus hingga tengkuk terkoyak dan kedua tangan korban nyaris putus akibat sabetan senjata tajam,” kata Hendra.

Hendra yang ditemui di Puskesmas Besitang mengungkapkan kekesalannya kepada pelaku. Pasalnya, pelaku tega membunuh korban dengan cara sadis, padahal Nek Siti sudah tak berdaya.

“Dia (Nek Siti) sehari-harinya mengharapkan uang sewa dari tamu yang menginap di rumahnya. Karena di rumahnya dia menyediakan empat kamar ruang inap,” tambah Hendra.

Dia menambahakan, kecurigaannya terkait pembunuhan ibu angkatnya ini, tak lain tamu yang menginap di kamar rumah korban.

Dijelaskannya pula, dia mencurigai pelaku pembunuhan ibu angkatnya diduga tamu yang berpasangan di rumah korban. Pasalnya, di salah satu kamar, ditemukan cairan sperma di lantai kamar. Bahkan, handuk yang dipakai tamu tersebut ditemui bekas sperma yang kering,” ujarnya.

Kepala Puskesmas Dr Fadlan ketika ditemui mengatakan, dibagian kepala mengalami luka koyak sehingga tampak isi otak, tengkuk koyak, leher nyaris putus serta kedua tangan korban nyaris putus akibat sabetan senjata tajam.Akibat bacokan tersebut, korban mengalami luka bacokan sanjata tajam dan mendapat jahitan berkisar 75 jahitan.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Aldi S ketika  dikonfirmasi melalui layanan pesan singkat (sms), Rabu (18/1) malam menjelaskan, hingga kini masih belum diketahui motif pembunuhan terhadap janda beranak tiga tersebut, karena sedang memeriksa beberapa saksi.

Berdasarkan informasi diperoleh, korban ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB setelah warga merasa curiga karena rumah korban masih terus terkunci siang itu.(mag-4/jok/smg)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/