32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Cowok Brewok; Macho, Lucu, Seksi, atau Malah Lusuh?

Foto: Angger Bondan/Jawa Pos Seorang pria bercukur. Belakangan, banyak pria memelihara cambang dan kumis.
Foto: Angger Bondan/Jawa Pos
Seorang pria bercukur. Belakangan, banyak pria memelihara cambang dan kumis.

SUMUTPOS.CO – Belakangan, pria bercambang dan berkumis makin banyak ditemui, seolah sudah menjadi sebuah style wajib di metropolis. Bahkan, tidak sedikit pula pria yang rela menggunakan obat-obat penumbuh kumis dan cambang untuk sekadar ingin terlihat macho.

Salah satunya, Ian Darmawan, 22, yang rela membeli salah satu obat penumbuh kumis dan cambang dalam bentuk salep. ’’Saat ini lagi musim cowok bercambang, gak bercambang gak laki,’’ tutur basis salah satu band metal di Surabaya.

Itu berbeda dengan Arif Binsai Surya, 30, yang mengaku sudah membiarkan kumis dan cambangnya tumbuh sejak SMA. Dia menyatakan tidak pernah mengikuti style kumis dan cambang yang sedang booming akhir-akhir ini.

’’Saya dari dulu ya gini. Kumis dan cambang saya selalu tumbuh tanpa obat apa pun. Style saya sejak SMA ya gini ini,’’ ungkap ayah seorang anak tersebut.

Dia menjelaskan, kumis dan cambangnya perlu dirapikan dua minggu sekali. Kalau tidak dirapikan, kumis dan cambangnya jadi tumbuh panjang dan awut-awutan. Bukannya macho, dia khawatir terlihat lusuh.

’’Sangar banget, kasihan anak saya nanti ketakutan,’’ candanya saat ditemui Jawa Pos di salah satu barbershop, Minggu (18/1).

Fenomena memelihara kumis dan cambang memang dibenarkan salah seorang kapster Paxy Barbershop. Beberapa bulan belakangan, banyak klien yang ingin menumbuhkan kumis dan cambang. Mereka ingin tampil keren dengan beberapa pola yang sedang ngehits.

’’Banyak atu yang dateng cuman buat ngerapiin kumis dan cambang atau dimodel-model kayak artis-artis di majalah gitu,’’ ujarnya dengan logat Sunda yang kental.

Model yang saat ini banyak digandrungi pria berkumis dan bercambang adalah baplang style, mustache style,dan ewok style. Bahkan, menurut dia, beberapa pria khusus datang untuk menanyakan trik menumbuhkan kumis dan cambang.

Bagaimana pendapat perempuan? Meliskah, 24, merasa laki-laki bercambang itu seksi. Menurut karyawan sebuah bank tersebut, laki-laki yang memelihara kumis mempunyai karisma tersendiri.

Meski belum pernah punya pacar bercambang, dia mengaku menyisipkan salah satu syarat untuk menjadi pendamping hatinya. ’’Dulu sih males lihat laki punya kumis, sekarang lagi tren. Mereka lucu,’’ katanya, lantas tertawa.

Namun, Meliskah menginginkan kumis dan cambang yang rapi. Bukan jenis kumis yang berantakan dan tidak tertata. ’’Aku nggak paham modelnya apa saja. Tapi, sukanya yang rapi gitu. Seperti Adam Levine. Bukan macam Adamnya Mbak Inul,’’ tuturnya, lalu meringis.

Bukan hanya Meliskah, Shinta Asmosentono pun begitu. Perempuan berambut pendek itu menyatakan suka laki-laki bercambang tipis-tipis. Bukan hanya seksi, pria yang memelihara kumis terlihat berwibawa dan lebih ’’laki’’.

Izza Maulidah menegaskan, kumis dan cambang adalah perwakilan gambaran pria sejati. ’’Pria macho itu justru yang berewokan dan kumisan,’’ ungkap perempuan cantik yang juga beraktivitas sebagai model itu.

 

PAKAI AFTERSHAVE CEGAH INFEKSI

Pria bercambang bisa berarti dua, macho atau malah lusuh. Karena itu, perawatan wajah sangat diperlukan untuk menjaga penampilan pria bercambang. ’’Cambang akan kotor dan tampak kusut jika tidak dirawat dengan benar,’’ jelas dr Ni Putu Susari Widianingsih SpKK.

Perempuan yang akrab disapa Ni Putu itu menuturkan, perawatan cambang mirip perawatan rambut. Untuk mencucinya, pria bercambang sah-sah saja memakai sabun pencuci muka atau sampo.

’’Menggosoknya perlahan saja, lalu bilas sampai bersih,’’ tutur spesialis kulit dan kelamin yang berpraktik di RS Husada Utama tersebut.

Membilasnya pun harus benar-benar bersih. Setelah itu, cambang baru dikeringkan dengan handuk. Mengeringkannya cukup ditekan-tekan, tidak perlu digosok kasar. Jika muncul rambut yang tidak diinginkan, cabut dengan pinset bersih. Kalau cambang tampak berantakan, segera cukur dengan alat pencukur yang tajam.

’’Alat cukur yang tidak tajam menimbulkan luka gores. Apalagi kalau siletnya lama. Bisa infeksi,’’ ujar dokter kelahiran 26 Maret 1970 tersebut.

Penggunaan aftershave sering dilewatkan. Padahal, aplikasi aftershave memberi beberapa keuntungan. Selain meredam perih, terkandung antiseptik yang berfungsi menangkal infeksi. (rid/cik/fam/c20/c19/c15/nda)

Foto: Angger Bondan/Jawa Pos Seorang pria bercukur. Belakangan, banyak pria memelihara cambang dan kumis.
Foto: Angger Bondan/Jawa Pos
Seorang pria bercukur. Belakangan, banyak pria memelihara cambang dan kumis.

SUMUTPOS.CO – Belakangan, pria bercambang dan berkumis makin banyak ditemui, seolah sudah menjadi sebuah style wajib di metropolis. Bahkan, tidak sedikit pula pria yang rela menggunakan obat-obat penumbuh kumis dan cambang untuk sekadar ingin terlihat macho.

Salah satunya, Ian Darmawan, 22, yang rela membeli salah satu obat penumbuh kumis dan cambang dalam bentuk salep. ’’Saat ini lagi musim cowok bercambang, gak bercambang gak laki,’’ tutur basis salah satu band metal di Surabaya.

Itu berbeda dengan Arif Binsai Surya, 30, yang mengaku sudah membiarkan kumis dan cambangnya tumbuh sejak SMA. Dia menyatakan tidak pernah mengikuti style kumis dan cambang yang sedang booming akhir-akhir ini.

’’Saya dari dulu ya gini. Kumis dan cambang saya selalu tumbuh tanpa obat apa pun. Style saya sejak SMA ya gini ini,’’ ungkap ayah seorang anak tersebut.

Dia menjelaskan, kumis dan cambangnya perlu dirapikan dua minggu sekali. Kalau tidak dirapikan, kumis dan cambangnya jadi tumbuh panjang dan awut-awutan. Bukannya macho, dia khawatir terlihat lusuh.

’’Sangar banget, kasihan anak saya nanti ketakutan,’’ candanya saat ditemui Jawa Pos di salah satu barbershop, Minggu (18/1).

Fenomena memelihara kumis dan cambang memang dibenarkan salah seorang kapster Paxy Barbershop. Beberapa bulan belakangan, banyak klien yang ingin menumbuhkan kumis dan cambang. Mereka ingin tampil keren dengan beberapa pola yang sedang ngehits.

’’Banyak atu yang dateng cuman buat ngerapiin kumis dan cambang atau dimodel-model kayak artis-artis di majalah gitu,’’ ujarnya dengan logat Sunda yang kental.

Model yang saat ini banyak digandrungi pria berkumis dan bercambang adalah baplang style, mustache style,dan ewok style. Bahkan, menurut dia, beberapa pria khusus datang untuk menanyakan trik menumbuhkan kumis dan cambang.

Bagaimana pendapat perempuan? Meliskah, 24, merasa laki-laki bercambang itu seksi. Menurut karyawan sebuah bank tersebut, laki-laki yang memelihara kumis mempunyai karisma tersendiri.

Meski belum pernah punya pacar bercambang, dia mengaku menyisipkan salah satu syarat untuk menjadi pendamping hatinya. ’’Dulu sih males lihat laki punya kumis, sekarang lagi tren. Mereka lucu,’’ katanya, lantas tertawa.

Namun, Meliskah menginginkan kumis dan cambang yang rapi. Bukan jenis kumis yang berantakan dan tidak tertata. ’’Aku nggak paham modelnya apa saja. Tapi, sukanya yang rapi gitu. Seperti Adam Levine. Bukan macam Adamnya Mbak Inul,’’ tuturnya, lalu meringis.

Bukan hanya Meliskah, Shinta Asmosentono pun begitu. Perempuan berambut pendek itu menyatakan suka laki-laki bercambang tipis-tipis. Bukan hanya seksi, pria yang memelihara kumis terlihat berwibawa dan lebih ’’laki’’.

Izza Maulidah menegaskan, kumis dan cambang adalah perwakilan gambaran pria sejati. ’’Pria macho itu justru yang berewokan dan kumisan,’’ ungkap perempuan cantik yang juga beraktivitas sebagai model itu.

 

PAKAI AFTERSHAVE CEGAH INFEKSI

Pria bercambang bisa berarti dua, macho atau malah lusuh. Karena itu, perawatan wajah sangat diperlukan untuk menjaga penampilan pria bercambang. ’’Cambang akan kotor dan tampak kusut jika tidak dirawat dengan benar,’’ jelas dr Ni Putu Susari Widianingsih SpKK.

Perempuan yang akrab disapa Ni Putu itu menuturkan, perawatan cambang mirip perawatan rambut. Untuk mencucinya, pria bercambang sah-sah saja memakai sabun pencuci muka atau sampo.

’’Menggosoknya perlahan saja, lalu bilas sampai bersih,’’ tutur spesialis kulit dan kelamin yang berpraktik di RS Husada Utama tersebut.

Membilasnya pun harus benar-benar bersih. Setelah itu, cambang baru dikeringkan dengan handuk. Mengeringkannya cukup ditekan-tekan, tidak perlu digosok kasar. Jika muncul rambut yang tidak diinginkan, cabut dengan pinset bersih. Kalau cambang tampak berantakan, segera cukur dengan alat pencukur yang tajam.

’’Alat cukur yang tidak tajam menimbulkan luka gores. Apalagi kalau siletnya lama. Bisa infeksi,’’ ujar dokter kelahiran 26 Maret 1970 tersebut.

Penggunaan aftershave sering dilewatkan. Padahal, aplikasi aftershave memberi beberapa keuntungan. Selain meredam perih, terkandung antiseptik yang berfungsi menangkal infeksi. (rid/cik/fam/c20/c19/c15/nda)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/