25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Jalan Menuju Wisata Bukit Lawang Rusak Parah, DPRD Sumut Desak Dinas BMBK Lakukan Perbaikan

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Ruas jalan provinsi menuju objek wisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dalam kondisi rusak parah. Pemprov Sumut melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) didesak segera melakukan perbaikan.

Ilustrasi

“Ruas jalan dari perbatasan Binjai-Bukit Lawang yang merupakan jalur wisata, tepatnya mulai dari Kelurahan Sukamaju Kecamatan Binjai Barat rusak parah. Kondisi ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah provinsi,” ujar Anggota DPRD Sumut Dapil Sumut XII (Binjai-Langkat), Sugianto Makmur kepada wartawan, Senin (18/1).

Kondisi tersebut, diakui dia, mengakibatkan ketidaknyamanan masyarakat pengguna jalan. Selain itu, berdasarkan hasil reses DPRD Sumut Dapil Sumut XII akhir Desember 2020, beberapa ruas jalan baik jalan kabupaten maupun jalan provinsi kondisinya rusak parah, mulai dari Binjai Kota menuju Brahrang, ada satu ruas yang rusak parah.

“Kondisi jalan tersebut dikeluhkan warga masyarakat setempat dan meminta pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran untuk segera melakukan perbaikan beberapa ruas jalan yang kondisinya sangat parah,” katanya.

Berdasarkan keluhan masyarakat itu, Sugianto mendesak Dinas BMBK Sumut dapat membuka jalan kembali yang menghubungkan Desa Timbang Lawan ke objek wisata Bukit Lawang.

“Dalam kaitan ini, kita minta gubernur Sumut agar menekankan kepada kepala Dinas BMBK untuk lebih serius dalam melaksanakan pemeliharaan jalan provinsi yang merupakan jalur wisata di Kabupaten Langkat,” katanya.

Jalan menuju objek wisata Tangkahan Kabupaten Langkat, kata politisi PDI Perjuangan, juga butuh perhatian serius dari Pemprovsu untuk segera melakukan perbaikan dan pengaspalan tepatnya di ruas Jalan Tanjung Selamat, Kecamatan Tanjung Pura sepanjang 15 km.

Tak hanya soal jalan, terdapat jembatan gantung sepanjang 80 meter dari Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok menuju Desa Timbang Lawan, butuh perhatian Pemprovsu. Mengingat di ruas jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat Langkat membawa hasil pertanian maupun perkebunan di beberapa desa. Seperti jalan di Desa Adin Tengah Kecamatan Salapian; Jalan dari Dusun VI -Dusun V sepanjang 2.400 meter dan Jalan Titi Kuning sepanjang 600 meter merupakan akses jalan usaha tani dan jalan produksi pertanian di Kecamatan Padang Tualang.

“Jika akses jalan rusak parah, tentu dapat menghambat masyarakat petani memasarkan hasil pertaniannya. Hal ini tentu akan mengganggu perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat Langkat. Misalnya ruas jalan mulai dari Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok menuju Desa Jonjong di Langkat sepanjang 12 km kondisinya rusak, sehingga masyarakat mendesak pemerintah segera melakukan perbaikan,” pungkasnya.

Plt Kepala Dinas BMBK Sumut, Armansyah Effendy Pohan melalui Kabid Perencanaan dan Evaluasi, Iswahyudi, mengakui ihwal kondisi dimaksud.

Begitupun ia belum mau menanggapi sejumlah persoalan dimaksud. Terlebih itu adalah aspirasi dari hasil reses anggota dewan, maka nanti akan disampaikan resmi dalam forum paripurna.

“Ya. Hasil reses biasanya nanti disampaikan secara resmi, jadi saya tidak komentar,” katanya via aplikasi WhatsApp. (prn)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Ruas jalan provinsi menuju objek wisata Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dalam kondisi rusak parah. Pemprov Sumut melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) didesak segera melakukan perbaikan.

Ilustrasi

“Ruas jalan dari perbatasan Binjai-Bukit Lawang yang merupakan jalur wisata, tepatnya mulai dari Kelurahan Sukamaju Kecamatan Binjai Barat rusak parah. Kondisi ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah provinsi,” ujar Anggota DPRD Sumut Dapil Sumut XII (Binjai-Langkat), Sugianto Makmur kepada wartawan, Senin (18/1).

Kondisi tersebut, diakui dia, mengakibatkan ketidaknyamanan masyarakat pengguna jalan. Selain itu, berdasarkan hasil reses DPRD Sumut Dapil Sumut XII akhir Desember 2020, beberapa ruas jalan baik jalan kabupaten maupun jalan provinsi kondisinya rusak parah, mulai dari Binjai Kota menuju Brahrang, ada satu ruas yang rusak parah.

“Kondisi jalan tersebut dikeluhkan warga masyarakat setempat dan meminta pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran untuk segera melakukan perbaikan beberapa ruas jalan yang kondisinya sangat parah,” katanya.

Berdasarkan keluhan masyarakat itu, Sugianto mendesak Dinas BMBK Sumut dapat membuka jalan kembali yang menghubungkan Desa Timbang Lawan ke objek wisata Bukit Lawang.

“Dalam kaitan ini, kita minta gubernur Sumut agar menekankan kepada kepala Dinas BMBK untuk lebih serius dalam melaksanakan pemeliharaan jalan provinsi yang merupakan jalur wisata di Kabupaten Langkat,” katanya.

Jalan menuju objek wisata Tangkahan Kabupaten Langkat, kata politisi PDI Perjuangan, juga butuh perhatian serius dari Pemprovsu untuk segera melakukan perbaikan dan pengaspalan tepatnya di ruas Jalan Tanjung Selamat, Kecamatan Tanjung Pura sepanjang 15 km.

Tak hanya soal jalan, terdapat jembatan gantung sepanjang 80 meter dari Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok menuju Desa Timbang Lawan, butuh perhatian Pemprovsu. Mengingat di ruas jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat Langkat membawa hasil pertanian maupun perkebunan di beberapa desa. Seperti jalan di Desa Adin Tengah Kecamatan Salapian; Jalan dari Dusun VI -Dusun V sepanjang 2.400 meter dan Jalan Titi Kuning sepanjang 600 meter merupakan akses jalan usaha tani dan jalan produksi pertanian di Kecamatan Padang Tualang.

“Jika akses jalan rusak parah, tentu dapat menghambat masyarakat petani memasarkan hasil pertaniannya. Hal ini tentu akan mengganggu perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat Langkat. Misalnya ruas jalan mulai dari Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok menuju Desa Jonjong di Langkat sepanjang 12 km kondisinya rusak, sehingga masyarakat mendesak pemerintah segera melakukan perbaikan,” pungkasnya.

Plt Kepala Dinas BMBK Sumut, Armansyah Effendy Pohan melalui Kabid Perencanaan dan Evaluasi, Iswahyudi, mengakui ihwal kondisi dimaksud.

Begitupun ia belum mau menanggapi sejumlah persoalan dimaksud. Terlebih itu adalah aspirasi dari hasil reses anggota dewan, maka nanti akan disampaikan resmi dalam forum paripurna.

“Ya. Hasil reses biasanya nanti disampaikan secara resmi, jadi saya tidak komentar,” katanya via aplikasi WhatsApp. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/