Dia mengatakan pemerintah sudah harus ikut serta memikirkan para pecandu narkotika, memperbaiki hidup mereka. “Makanya kenapa pemerintah kita libatkan karena para pecandu itu rakyatnya, tanah kelahirannya. Untuk menjaga kualitas manusianya di kabupaten itu yang tugas pemerintah setempat jugalah. BNN tidak mempunyai kemampuan sebesar itu,” ujar Andi.
Efek domino penyalahgunaan narkotika menurutnya sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi perekonomian sebuah bangsa. Pembangunan sebuah daerah tidak akan menjadi lebih baik ketika masyarakatnya terlibat narkoba.
“Jadi ketika kita berhasil memotivasi masyarakat untuk peduli akan pecandu narkoba untuk direhabilitasi, mau seberapa banyakpun narkoba yang beredar tidak akan laku. Jadi itu yang utama ketimbang kita, polisi terus menangkapi para pengedar narkoba. Begitupun penangkapan terhadap penyalahguna narkotika tetap dilakukan,” menurutnya.
Di Sumut sendiri katanya, geliat narkotika bukan baru-baru saja terjadi. Sudah sejak lama mulai dari puluhan tahu lalu. “Pertanyaannya kenapa sepertinya baru sekarang ngeri pemberantasannya? Karena masyarakat sudah mulai peduli akan bahaya narkoba. Masyarakat sekarang sudah tidak takut untuk memberikan informasi akan peredaran narkoba di lingkungannya. Dan ini yang terus kita bangun,” ujarnya.
Program ini juga yang dia klaim berhasil dalam pengungkapan jaringan internasional di Pantai Cermin kemarin. Dengan membina masyarakat pesisir untuk memberikan informasi, merupakan hal yang penting dalam rangka menghempang masuknya narkotika dari luar negeri.
“Pantai Timur kita ini luas, kalau untuk menempatkan petugas kita berjaga, kita tidak akan mampu. Sehingga seperti saya bilang kembali, peran masyarakat sangat penting,” tutup Andi.
Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap 26 Juni disebutkan merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.
Tercatat penyalahgunaan narkotika telah menyebabkan sekitar 190.000 orang di dunia mati sia-sia setiap tahunnya. (dik)