25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Najir Masjid Raya Tagih Janji Kontraktor

Foto: Bambang Suhandoko/Sumut Pos
Alat berat sedang bekerja pada pembangunan jembatan Sungai Wampu, Jumat (18/8).

SUMUTPOS.CO – Meski sempat terhenti, pembangunan jembatan Sungai Wampu akhirnya kembali dikerjakan. Beberapa pekerja mulai melakukan pengecoran dan memasang paku bumi. Bahkan, mobil angkut berat (crane) terlihat dan terus bekerja memindahkan material jembatan, Jumat (18/8) siang.

Salah satu pekerja mengakui, pekerjaan sempat terhenti karena belum duduknya paku bumi yang ditanamkan. Sebab, kalau langsung dikerjakan sesaat ditanam akan mengakibatkan amblas.

“Selain ditancapkan ke bumi, paku bumi inikan juga dicor. Jadi kalau belum kering takutnya akan amblas. Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu kita menghentikan pekerjaan sejenak dan ini kita lanjutkan kembali,” sebut pekerja, sembari mengakui sang kontraktor bernama Alim tidak berada di lokasi.

Selain itu, beberapa barang yang dipesan dari Inggris saat itu mengalami keterlambatan datang. Hal itu juga yang menyebabkan pekerjaan harus dihentikan sementara.

“Beberapa barang kan kita datangkan dari Inggris bang, itu juga yang membuat kita sejenak berhenti. Tapi, kita berharap ini tidak ada kendala dan pekerjaan akan segera terselesaikan,” ujar pria berkulit hitam ini.

Untuk panjang pembangunan jembatan ini, sambung dia, ada sekitar 150 meter. Kini, dasar jembatan sudah mulai dicor.

Pengerjaan jembatan ditarget selesai sekitar bulan April tahun 2018. “Targetnya sih begitu bang. Tapi coba nanti abang tanya lagi ama Pak Alim, selaku kontraktor kalau ingin lebih jelas,” pinta dia.

Sementara, beberapa masyarakat berharap, pembangunan jembatan yang semestinya bisa meretas kemacetan, jangan malah membuat kemacetan. Sebab, sangat mengganggu masyarakat sekitar khususnya pengguna jalan.

“Masyarakatkan hanya ingin yang terbaik. Untuk itu, kami minta tolong cepat dibangun. Karena material besi penyangga yang dibiarkan dapat berdapak berbahaya bagi pengguna jalan jika terjatuh,” terang najir Masjid Raya Stabat, Ibnu Kasir.

Dirinya juga menagih janji dari kontraktor yang berjanji akan membangun parit di masjid kebanggan warga Langkat ini. Sebab, awal pengerjaan kontraktor akan membuat parit didepan masjid raya. Sehingga, air dapat mengalir dan tidak membanjiri masjid. “Kontraktor itu yang berjanji, makannya kita tagih janjinya. Janji itu dilontarkan kontraktor Alim, saat meletakkan material pembangunan jembatan di depan masjid. Jangan ingkar janji kalau tidak ingin celaka,” tagih Ibnu Kasir.(bam/ala) 

 

Foto: Bambang Suhandoko/Sumut Pos
Alat berat sedang bekerja pada pembangunan jembatan Sungai Wampu, Jumat (18/8).

SUMUTPOS.CO – Meski sempat terhenti, pembangunan jembatan Sungai Wampu akhirnya kembali dikerjakan. Beberapa pekerja mulai melakukan pengecoran dan memasang paku bumi. Bahkan, mobil angkut berat (crane) terlihat dan terus bekerja memindahkan material jembatan, Jumat (18/8) siang.

Salah satu pekerja mengakui, pekerjaan sempat terhenti karena belum duduknya paku bumi yang ditanamkan. Sebab, kalau langsung dikerjakan sesaat ditanam akan mengakibatkan amblas.

“Selain ditancapkan ke bumi, paku bumi inikan juga dicor. Jadi kalau belum kering takutnya akan amblas. Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu kita menghentikan pekerjaan sejenak dan ini kita lanjutkan kembali,” sebut pekerja, sembari mengakui sang kontraktor bernama Alim tidak berada di lokasi.

Selain itu, beberapa barang yang dipesan dari Inggris saat itu mengalami keterlambatan datang. Hal itu juga yang menyebabkan pekerjaan harus dihentikan sementara.

“Beberapa barang kan kita datangkan dari Inggris bang, itu juga yang membuat kita sejenak berhenti. Tapi, kita berharap ini tidak ada kendala dan pekerjaan akan segera terselesaikan,” ujar pria berkulit hitam ini.

Untuk panjang pembangunan jembatan ini, sambung dia, ada sekitar 150 meter. Kini, dasar jembatan sudah mulai dicor.

Pengerjaan jembatan ditarget selesai sekitar bulan April tahun 2018. “Targetnya sih begitu bang. Tapi coba nanti abang tanya lagi ama Pak Alim, selaku kontraktor kalau ingin lebih jelas,” pinta dia.

Sementara, beberapa masyarakat berharap, pembangunan jembatan yang semestinya bisa meretas kemacetan, jangan malah membuat kemacetan. Sebab, sangat mengganggu masyarakat sekitar khususnya pengguna jalan.

“Masyarakatkan hanya ingin yang terbaik. Untuk itu, kami minta tolong cepat dibangun. Karena material besi penyangga yang dibiarkan dapat berdapak berbahaya bagi pengguna jalan jika terjatuh,” terang najir Masjid Raya Stabat, Ibnu Kasir.

Dirinya juga menagih janji dari kontraktor yang berjanji akan membangun parit di masjid kebanggan warga Langkat ini. Sebab, awal pengerjaan kontraktor akan membuat parit didepan masjid raya. Sehingga, air dapat mengalir dan tidak membanjiri masjid. “Kontraktor itu yang berjanji, makannya kita tagih janjinya. Janji itu dilontarkan kontraktor Alim, saat meletakkan material pembangunan jembatan di depan masjid. Jangan ingkar janji kalau tidak ingin celaka,” tagih Ibnu Kasir.(bam/ala) 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/