25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Walhi Sumut Minta Pemerintah Tegas terhadap PT SMGP

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut mempertanyakan persetujuan lingkungan PT SMGP. Sebab, ada dugaan PT SMGP mengeluarkan aroma bau busuk, yang mengakibatkan sebanyak delapan orang warga sekitar Wellpad Tenggo PT SMGP, di Desa Sibanggor Julu mengalami muntah-muntah, bahkan hingga pingsan, Jumat (16/9/2022) malam lalu sekitar, sekitar pukul 19:30 WIB.

Manager Advokasi dan kampanye Walhi Sumut, Khairul Bukhari mengungkapkan, berdasarkan catatan mereka, sejak beroperasi di Kabupaten Mandailing Natal pada 2013, PT SMGP melakukan eksplorasi di kawasan hutan Mandailing Natal setelah mengantongi izin dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan luas WKP 62.900 Ha di 10 kecamatan dan 138 desa. Perusahaan itu diperkirakan menghasilkan listrik sebesar 240 megawatt.

“PT SMGP Sudah beberapa kali mengalami kebocoran pipa gas dan blow out menyebabkan pekerja dan warga jadi korban. Pada April lalu, sebanyak 15 warga dan satu balita warga Desa Sibanggor Julu, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan diduga gas H2S dari sumur gas Wellpad T milk PT SMGP,” ungkap Khairul Bukhari dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.co, Senin (19/9/2022) malam.

Sebelumnya, lanjut pria yang akrab disapa Ari ini, pada 6 Maret 2022, juga terjadi kebocoran sumur gas di Desa Sibanggor Julu. Sebanyak 58 orang dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas H2S. “Peristiwa yang lebih parah terjadi pada 2 Januari 2021, kebocoran gas terjadi di Desa Sibanggor Julu. Lima orang meninggal, dan puluhan warga terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit,” bebernya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Ari, Kementerian ESDM melalui Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi bahkan pernah menghentikan sementara sebagian kegiatan PT SMGP di lapangan panas bumi Sorik Marapi pada April 2022 lalu. “Penghentian ini meliputi kegiatan pengeboran dan uji air sumur panas bumi karena kebocoran pipa gas. Surat penghentian sementara kegiatan PT SMGP ditandatangani Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi Harris Yahya. Namun PT SMGP kembali beroperasi,” jelasnya.

Menyikapi ini, Ari pun meminta kepada pemerintah agar mengambil langkah tegas terhadap PT SMGP yang kian sudah beberapa kali mengalami kelalaian dalam melakukan operasional di lapangan, dan mungkin bisa memasang area zona aman di wilayah kegiatan. “Sebab ini sudah masuk persoalan yang sangat serius yang merenggut jiwa manusia,” pungkasnya. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut mempertanyakan persetujuan lingkungan PT SMGP. Sebab, ada dugaan PT SMGP mengeluarkan aroma bau busuk, yang mengakibatkan sebanyak delapan orang warga sekitar Wellpad Tenggo PT SMGP, di Desa Sibanggor Julu mengalami muntah-muntah, bahkan hingga pingsan, Jumat (16/9/2022) malam lalu sekitar, sekitar pukul 19:30 WIB.

Manager Advokasi dan kampanye Walhi Sumut, Khairul Bukhari mengungkapkan, berdasarkan catatan mereka, sejak beroperasi di Kabupaten Mandailing Natal pada 2013, PT SMGP melakukan eksplorasi di kawasan hutan Mandailing Natal setelah mengantongi izin dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan luas WKP 62.900 Ha di 10 kecamatan dan 138 desa. Perusahaan itu diperkirakan menghasilkan listrik sebesar 240 megawatt.

“PT SMGP Sudah beberapa kali mengalami kebocoran pipa gas dan blow out menyebabkan pekerja dan warga jadi korban. Pada April lalu, sebanyak 15 warga dan satu balita warga Desa Sibanggor Julu, terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan diduga gas H2S dari sumur gas Wellpad T milk PT SMGP,” ungkap Khairul Bukhari dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.co, Senin (19/9/2022) malam.

Sebelumnya, lanjut pria yang akrab disapa Ari ini, pada 6 Maret 2022, juga terjadi kebocoran sumur gas di Desa Sibanggor Julu. Sebanyak 58 orang dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan gas H2S. “Peristiwa yang lebih parah terjadi pada 2 Januari 2021, kebocoran gas terjadi di Desa Sibanggor Julu. Lima orang meninggal, dan puluhan warga terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit,” bebernya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Ari, Kementerian ESDM melalui Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi bahkan pernah menghentikan sementara sebagian kegiatan PT SMGP di lapangan panas bumi Sorik Marapi pada April 2022 lalu. “Penghentian ini meliputi kegiatan pengeboran dan uji air sumur panas bumi karena kebocoran pipa gas. Surat penghentian sementara kegiatan PT SMGP ditandatangani Direktur Panas Bumi/Kepala Inspektur Panas Bumi Harris Yahya. Namun PT SMGP kembali beroperasi,” jelasnya.

Menyikapi ini, Ari pun meminta kepada pemerintah agar mengambil langkah tegas terhadap PT SMGP yang kian sudah beberapa kali mengalami kelalaian dalam melakukan operasional di lapangan, dan mungkin bisa memasang area zona aman di wilayah kegiatan. “Sebab ini sudah masuk persoalan yang sangat serius yang merenggut jiwa manusia,” pungkasnya. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/