Belajar Bahasa Inggris secara PJJ
KISARAN, SUMUTPOS.CO – Practice makes perfect! Itulah konsep pembelajaran yang diterapkan Irmayanti Swastika Nasution SPd, guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 3 Kisaran, Sumatera Utara ini. Agar para peserta didiknya tetap aktif belajar bahasa Inggris selama Pembelajaran Jarak Jauh di tengah pandemi Covid-19, ia merancang praktik langsung berbahasa Inggris, dengan cara yang menarik minat para siswa.
“Kemarin lalu para siswa kelas VIII SMP sudah saya minta praktik membuat Greeting Card atau Kartu Ucapan Selamat, ditujukan kepada teman, guru, atau orangtua. Praktik itu tidak terlalu sulit, karena kata–kata yang ditampilkan adalah kalimat pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. Agar siswa lebih lancar berbahasa Inggris, kali ini saya minta mereka praktik berbicara dalam Bahasa Inggris,” kata Irmayanti, menjelaskan konsepnya kepada Sumut Pos, Jumat (18/12).
Metode praktik berbicara bahasa Inggris yang dipilih ibu guru ini cukup inovatif. Ia meminta para siswa kelas VIII-1 dan VIII-2 mengungkapkan gagasannya secara lisan dalam bahasa Inggris, dan langsung divideokan. “Kemampuan lisan ini mesti dilatih, karena jika siswa hanya mampu membaca, mendengarkan, dan menulis saja, mereka akan disebut sebagai pengguna bahasa Inggris pasif,” cetus salahsatu fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini.
Awalnya, para siswa bungkam, senyum–senyum, bahkan ada yang kelihatan bingung, saat diajak berbicara bahasa Inggris lewat jalur WhatsApp. “Saya sebenarnya tau, Miss. Tapi saya malu mengucapkannya. Takut salah dan diketawain kawan-kawan,” cetus Nabila Arifah, siswa kelas VIII-1 suatu kali, saat disapa lewat WA.
“Tidak perlu malu, Nak. Miss ‘kan sudah sering bilang, bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu kita. Salah adalah proses dari belajar,” kata Irmayanti memotivasi siswanya, agar tidak gampang menyerah.
Dari komunikasi tersebut, muncullah ide dalam benaknya untuk membuat lomba video Ucapan Selamat Hari Guru dalam bahasa Inggris. Idenya, kartu greeting yang pernah mereka buat dalam PJJ sebelumnya, akan mereka ucapkan secara lisan dalam bentuk vidio.
“Saya yakin siswa akan mampu memodifikasinya menjadi menarik, karena saya tahu semenjak siswa belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 untuk mencegah kerumunan, mereka semakin mahir menggunakan berbagai macam aplikasi. Jadi saya ingin memanfaatkan kesempatan emas ini,” terangnya bersemangat.
Maka ia meminta para siswa membuat video Ucapan Selamat Hari Guru dalam bahasa Inggris. “Kalian telah membuat kartu ucapan yang bagus. Kali ini, kalian bisa mengucapkan isi kartu kalian secara lisan dan dividiokan. Kalian harus menghapal kata–katanya. Tentang cara membaca yang benar, silakan gunakan google translate atau diskusikan dengan miss. Vidio kalian akan diunggah ke kanal youtube milik miss, dan kalian harus mempromosikan vidio kalian agar memperoleh penonton dan disukai banyak orang,” katanya memberitahu cara lomba.
Ia menyebutkan, pemenang adalah siswa yang memiliki jumlah penonton terbanyak, dan terbanyak suka. “Ditambahkan lagi dengan nilai dari miss. Hadiahnya adalah pulsa. Miss beri waktu satu minggu dari sekarang!” cetusnya saat itu.
Respons siswa ternyata sangat antusias. Tak hanya siswa kelas VIII, bahkan siswa kelas IX juga meminta boleh ikut lomba. Melihat antusias mereka, Irmayanti pun mengizinkan.
“WA saya mulai penuh dengan pesan dari mereka, yang ingin hasil vidionya menjadi yang paling menarik. Bahkan ada yang mengirim pesan: ‘Miss, hadiahnya diuangkan saja ya,’ ucap Aldi, siswa kelas IX-6,” kata Irma sembari tersenyum geli.
Satu per satu vidio para siswa mulai dikirim. Setiap kali vidio terkirim di WA, ia langsung unggah ke kanal youtube. Tautannya dikirim kembali ke siswa untuk dipromosikan.
“Hasilnya di luar dugaan saya, sangat bagus. Siswa menggunakan keahlian mereka dalam berekspresi dan bermain dengan aplikasi. Mereka berbicara dengan lancar tanpa malu–malu seperti biasanya dalam kelas tatap muka. Memang ada beberapa yang masih belum terlalu lancar, namun keberaniannya sangat saya hargai,” katanya.
Ia menduga, keberanian siswa praktik bahasa Inggris dan divideokan, karena mereka tidak berhadapan dengan lawan bicara. “Saya kira, ini awal yang bagus. Setelah mereka terbiasa menyusun kata dan mengungkapkannya secara lisan, saya berharap saat pembelajaran tatap muka di masa mendatang, mereka semakin lancar dan mahir dalam berbicara bahasa Inggris. Practice makes perfect,” pungkasnya.
Sebelumnya, kartu-kartu Greeting karya anak didiknya sudah diunggah Irmayanti di media sosial dan di grup facebook Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan. (mea)