BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Kebakaran di Jl. Kartini, Kec. Pangkalanbrandan, Minggu (19/1) sekitar pukul 16.30 WIB membuat ratusan warga kocar-kacir. Ada yang menyiramkan air, ada yang menyelamatkan harta miliknya. Ada juga yang menangis histeris.
Kepanikan bertambah riuh akibat suara sirene mobil pemadam kebakaran milik Pertamina yang melaju kencang diantara kerumunan warga. Sementara, masyarakat bahu membahu mencoba memadamkan api yang berkobar dan sudah menghanguskan 14 rumah. Peristiwa ini juga sempat memacetkan jalan raya.
Kebakaran pertama terjadi di Toko Sepatu Nara Shop, Jl. Kartini No 26. Percikan api diduga karena terjadinya arus pendek. Api dengan cepat melalap bangunan permanen tersebut. Api sontak membesar, apalagi banyak material yang mudah terbakar di toko. Warga yang melihat hal tersebut sempat berupaya memadamkan api, tapi si jago merah kian berkobar hingga menjilati ruko yang berada di sebelahnya. Satu persatu ruko yang berjejer itupun ludes dilalap api.
Dengan cepat, empat ruko yang berdiri sejajar itupun terbakar. Belum lagi api dijinakkan, dua pintu ruko yang baru dibangun tak luput juga dari amukan si jago merah. Hanya dalam hitungan beberapa menit saja, sudah 6 ruko yang terbakar. Api kian mengamuk. Rumah warga yang berada di belakang ruko juga kena sasaran. Sedikitnya 8 rumah warga jadi korban amukan si jago merah. Dua jam warga dan petugas pemadam kebakaran yang didatangkan Pertamina menyirami api ahirnya apipun berhasil dipadamkan.
Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp3 miliar. Guna mengetahui penyebab kebakaran ini, polsek setempat langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto ketika dikonfirmasi berkata, “Api sudah dipadamkan, sekarang kita masih periksa sejumlah saksi-saksi. Sementara ini dugaan kita api disebabkan terjadinya hubungan harus pendek. Meskipun begitu kita selidiki dululah,” ujar Rosyid mengaku masih menunggu perkembangan penyelidikan.(smg/deo)
BRANDAN, SUMUTPOS.CO – Kebakaran di Jl. Kartini, Kec. Pangkalanbrandan, Minggu (19/1) sekitar pukul 16.30 WIB membuat ratusan warga kocar-kacir. Ada yang menyiramkan air, ada yang menyelamatkan harta miliknya. Ada juga yang menangis histeris.
Kepanikan bertambah riuh akibat suara sirene mobil pemadam kebakaran milik Pertamina yang melaju kencang diantara kerumunan warga. Sementara, masyarakat bahu membahu mencoba memadamkan api yang berkobar dan sudah menghanguskan 14 rumah. Peristiwa ini juga sempat memacetkan jalan raya.
Kebakaran pertama terjadi di Toko Sepatu Nara Shop, Jl. Kartini No 26. Percikan api diduga karena terjadinya arus pendek. Api dengan cepat melalap bangunan permanen tersebut. Api sontak membesar, apalagi banyak material yang mudah terbakar di toko. Warga yang melihat hal tersebut sempat berupaya memadamkan api, tapi si jago merah kian berkobar hingga menjilati ruko yang berada di sebelahnya. Satu persatu ruko yang berjejer itupun ludes dilalap api.
Dengan cepat, empat ruko yang berdiri sejajar itupun terbakar. Belum lagi api dijinakkan, dua pintu ruko yang baru dibangun tak luput juga dari amukan si jago merah. Hanya dalam hitungan beberapa menit saja, sudah 6 ruko yang terbakar. Api kian mengamuk. Rumah warga yang berada di belakang ruko juga kena sasaran. Sedikitnya 8 rumah warga jadi korban amukan si jago merah. Dua jam warga dan petugas pemadam kebakaran yang didatangkan Pertamina menyirami api ahirnya apipun berhasil dipadamkan.
Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp3 miliar. Guna mengetahui penyebab kebakaran ini, polsek setempat langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi-saksi.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto ketika dikonfirmasi berkata, “Api sudah dipadamkan, sekarang kita masih periksa sejumlah saksi-saksi. Sementara ini dugaan kita api disebabkan terjadinya hubungan harus pendek. Meskipun begitu kita selidiki dululah,” ujar Rosyid mengaku masih menunggu perkembangan penyelidikan.(smg/deo)